Oleh : Fanika Agustia
Aku bahagia.
Bahagia itu sederhana ko.
Cukup kamu nonton film komedi, kamu bisa bahagia, yah walau sesaat. Namun bukankah dunia ini memang sesaat? Karna sejatinya dunia hanya panggung fana dan tempat persinggahan sementara untuk hidup selanjutnya.
Perjalanan waktu semakin hari terasa semakin cepat dan singkat. Walau ketika hati berada di lembah sedih, dunia bagai diam, tak berganti hari. Dan begitu juga ketika kita berada di ujung kebahagiaan dunia terasa begitu cepat, bahkan tak mampu untuk di catat setiap memori kisahnya.
Bahagia sendiri memiliki definisi. Apa kau tahu definisi bahagia? jadi, bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram dari jiwa dan raga akan sesuatu hal yang terjadi.
Dari sini, apa kau benar paham dari maksud kebahagiaan itu? Mengerti benar kebahagiaan itu sendiri.
Definisi itu, bisa di tarik kesimpulan, bahwa kebahagiaan itu kesenangan. Perasaan senang, yang mana bisa di artikan suka atau jatuh cinta, dan secara tidak langsung dengan jatuh cinta, tentu akan memperoleh bahagia.
Maka, buat dirimu jatuh cinta dengan apa-apa yang kau kerjakan dan niatkan untuk bahagiamu nanti. Meski yang terjadi, tentu tak semulus yang kau impi, namun bila cinta yang ada di dalamnya, percayalah segelap apa pun jalan, kau akan mampu melangkah dan menuju titik terang. Walau itu jauh dan mustahil.
Bahagia itu sederhana, seperti yang ku bilang di atas. Bahwa menonton film komedi pun kita bisa bahagia. Tapi jelas itu bukan kebahagiaan yang abadi.
Lantas, bagaimana sih agar kita mampu Bahagia seutuhnya?
Yah, caranya melakukan pendekatan Kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan yang pertama adalah berpikir positif. Jika kita memikirkan apa pun dengan pemikiran yang positif tentu akan berbuah positif dan baik pula untuk diri kita.
Cara agar pikiran kita selalu berpikir positif dengan berlatih menggunakan kata-kata semangat dalam berbicara, contohnya " kegagalan itu bergaris tipis dengan kesuksesan, hari ini boleh kamu gagal, tapi semangat lagi. Besok aku yakin kamu sukses." Dan sebagainya, meyakinkan diri dan hati bahwa kita bisa melewati segala rintangan yang dihadapi, meski rintangan itu sekuat batu karang sekali pun. Aku rasa bila yakin semua yang mustahil bisa.
Dan kita juga boleh sedikit melempar pujian untuk diri sendiri. Seperti "Aku pintar, aku bisa jadi orang." atau "Aku bukan orang lemah dan aku tidak akan menyerah." Dan masih banyak lagi. Namun perlu diingat juga, untuk tetap menjaga hati orang lain dan tidak merendahkan siapa pun atas pujian yang di lemparkan oleh diri untuk diri sendiri.
Pendekatan kebahagiaan yang ke dua adalah memanfaatkan waktu dengan sebaiknya. Terkhusus waktu luang, lalu bagaimana kita memanfaatkan waktu? Yah tentu, dengan membuat perencanaan aktivitas atau kegiatan yang akan kita lakukan. Buat saja jurnal target pencapaian diri selama sepekan atau sebulan juga boleh. Namun ingat, pastikan bahwa jurnal targetmu berjalan lancar dan sesuai target.
Yang ke tiga adalah berteman dengan orang-orang dengan semangat tinggi, sehingga kau juga akan ketularan semangat 45 nya. Atau paling tidak kau memiliki tokoh motivator pendobrak dirimu, dengan begitu energi semangat mengalir juga padamu. Terlebih ketika kau mulai patah semangat atau berada di titik jenuh dan empet.
Yang ke empat membuat orang lain bahagia. Yah walau pun terbaca aneh namun dengan membuat orang lain bahagia, merasa senang dan yaman dengan kita adalah kebahagiaan sendiri untuk kita.
Membuat orang lain bahagia dan nyaman dengan kita cukup dengan melakukan tindakan-tindakan yang baik dan sopan, menjadi pendengar yang baik dan sesekali melempar argumen positif. Tapi pastikan argumenmu itu objektif. Serta untuk tidak lupa dan membiasakan diri untuk berucap terima kasih dan maaf. Walau kedua kata ajaib itu kini langkah di gendang telinga, malah seakan punah. Namun apa kau tahu kata itu benar-benar ampuh dan menjadi kata ajaib yang perlu di lestarika.
Dan yang kelima adalah meluangkan waktu untuk keluarga sendiri. Karna bahagia sejatinya adalah bahagia dengan orang-orang tercinta. Menghabiskan waktu akhir pekan saja pun tidak masalah asal tetap menyempatkan waktu untuk bersama, walau sekedar mengobrol sekali pun.
Dan yang terakhir adalah menghindari stress atau tekanan. Etss, bukan berarti lari dari masalah yah. Namun lebih menerima apa pun hasilnya dengan lapang hati. Tidak menjadikannya beban pikiran. Yang penting adalah mengevaluasi dan memperbaiki diri dan tindakan agar hasil maksimal dan membubuhkan kebahagiaan.
Lantas apakah hidupmu saat ini sudah bahagia? Atau sedang memperjuangkan kata yang membuat senyum merekah itu. Yang pasti ingatlah satu hal, bahwa bahagia itu sejatinya kita sendiri yang menentukan.
Maka jangan pernah menggantungkan diri dengan orang lain, atau tergantung orang lain.
YOU ARE READING
Menjadi Bahagia
Non-FictionBagaimana kalau kamu berhenti sejenak dan mencaritahu apa bahagia yang sesungguhnya di sini? Selami dirimu sendiri dan dapatkan hati yang baru setelahnya. Buku ini adalah karya anggota kelas menulis BukuKita pada minggu pertama di bulan Desember 201...