Oleh Aisyah
Bahagia.
Apa yang terlintas dibenak kamu mendengar kata bahagia ?
Sederhana saja, bahagia itu tersenyum. Bahagia itu tidak sedih. Bahagia itu terlepas dari masalah.
Ya, seperti itu pikiran beberapa orang saat mendengar kata bahagia.
Kata bahagia itu sangat sederhana sama seperti kita ingin mendapatkan bahagia. Kamu tidak perlu melakukan hal yang mengerluarkan uang jutaan atau bahkan berpergian ketempat yang jauh. Karena, bahagia itu datang saat kalian nyaman terhadap suatu hal atau saat kalian melupakan sejenak masalah yang diterima.
Banyak hal yang membuat kita mendekat dengan kata bahagia.
Pertama, saat kita bertemu dengan teman, sahabat, keluarga dan pacar. Saat kamu bertemu dengan mereka kamu akan merasa bahagia, kamu akan melupakan sejenak masalah yang kamu miliki. Kamu akan merasa it's okay for everything. Dengan hadirnya mereka membuatmu merasa terlindungin.
Sederhana bukan ?
Kedua, saat kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan selama ini.
Saat kamu mendapatkan hal yang kamu nantikan kamu akan saat berbahagia. Bagimu itu lebih dari sebuah penghargaan dan itu sangat berarti. Misal, kamu berbahagia karena orang yang kamu nantikan bertahun-tahun akhirnya datang menemuimu. Perasaanmu sangat berkencamuk hingga tak sadar hatimu menangis terharu menangis bahagia.
Ini juga sama bukan sederhana ?
Ada yang lebih sederhana, yaitu ketika bibirmu melengkung ke atas. Dengan tersenyum kamu akan bahagia. Ini banyak dilakukan orang-orang dalam menyembunyikan luka.
Benar ?
Benar. Ini sering disebut fake smile.
Senyum yang awalnya hanya sebagai penutup luka kini berubah menjadi pemulih luka.
Sadar atau tidak, saat kamu tersenyum hatimu akan terasa lega. Seolah beban yang kamu miliki akan berkurang sedikit demi sedikit saat kamu tersenyum. Senyummu itu obat untuk lukamu. Bagaikan tawa yang sepaket dengan senyuman.
Jangan ragu untuk tersenyum walaupun luka yang kamu alami begitu dalam. Selama senyum masih gratis, senyum saja terus. Udah jadi penyembuh luka, bisa berdekah pula.
Coba saja untuk tersenyum, maka kamu akan mendapatkan kenikmatan tersenyum.
Bibirmu tertarik keatas, wajahmu berseri dan pipi tembemmu bersemu merah. Tersenyum sangat manis hingga memikat banyak orang.
Kamu tahu betapa cantiknya ketika kamu tersenyum ?
Cantik ! Sangat cantik.
Bahkan jika dibandingkan dengan malaikat, senyummu tak kalah darinya.
Selain itu, kamu pasti merasa,
Bahagianya bentar doang !
Besok paling sedih lagi.
Sobat, setiap manusia yang diciptakan memiliki takdir masing-masing yang tidak dapat kamu samakan atau kamu bandingin. Bisa saja yang kamu anggap selalu bahagia ternyata menyimpan lara yang begitu besar ? Atau sebaliknya.
Bahagia itu datang saat hati kamu mudah mengiklaskan. Saat hati kamu dapat menerima dan saat hati kamu meyakini apa yang terjadi sekarang adalah ujian yang akan membawa sebuah kenikmatan. Mungkin jika kamu seperti itu, maka bahagia akan selalu datang walaupun diselingin dengan banyaknya masalah.
Kamu dengan bahagiamu itu pasti akan terjadi. Tidak akan berubah dan tidak akan terganti. Apalagi kalau kamu adalah orang yang mudah menerima.
Banyangin deh kalau pulpen dipakaikan dengan pasangan penutupnya apa yang akan terjadi ? Tentu saja tidak akan sejalan.
Sama seperti hati kamu yang tidak pernah menerima. Dari sekarang coba belajar untuk menerima apa yang terjadi. Tidak perlu meraung-raung menangisi masalah hidup. Apalagi sampai berpikir,
Bahagia itu susah !
Jangan sampai. Bahagia itu mudah. Kamu tersenyum saja itu bahagia. Kamu mendapatkan apa yang diinginkan kamu bahagia.
Kalau kamu terus mengeluh sama hidup yang terus bermasalah. Kapan kamu bahagia ? Bahkan jika kamu terus seperti itu kamu tidak berhak untuk bahagia.
Masalah saja kamu keluhkan terus, bagaimana kamu menjalani hidup selanjutnya. Ingat, jika kamu mendapatkan masalah itu artinya pintu kebahagian sedang dibuka. Tugas kamu adalah berjalan melewati tingkungan untuk mengapai pintu kebahagiaan.
Sobat, jika kamu merasa kamu tidak bahagia dengan hidupmu sekarang. Coba koreksi ulang dirimu. Intropeksi apa yang salah darimu.
Apa kamu tidak berpikir bagaimana dengan jiwamu ? Bagaimana dengan hatimu ? Bagaimana dengan ragamu yang selalu berusaha untuk tegar ?
Mereka lelah, sama sepertimu. Kalau diijinkan untuk berbicara mungkin mereka sudah membentakmu bahkan berbicara dengan nada paling keras.
Berbahagialah, itu gampang kok. Kalian cukup tersenyum, ikhlaskan apapun dan mencoba untuk menerima apa yang terjadi.
Semisal kamu jatuh ya bangkit. Jangan jadi pengecut yang cuma diam menunggu ada tangan yang mengulur kepadamu. Jika seperti itu, say good bye deh dengan bahagiamu.
Berdiri sendiri saja kamu tidak mampu, apalagi mengapai bahagia ?
Ayo bangkit !
Tunjukkan bahwa dirimu mampu bahagia walaupu ujian terus menghampiri ! Tunjukkan kalau orang lain bisa mengapa kamu tidak. Kamu tidak sendiri, kamu punya banyak pendukung, kamu punya banyak penasehat dan kamu punya tempat untuk mencurahkan apa yang kamu rasakan.
YOU ARE READING
Menjadi Bahagia
Non-FictionBagaimana kalau kamu berhenti sejenak dan mencaritahu apa bahagia yang sesungguhnya di sini? Selami dirimu sendiri dan dapatkan hati yang baru setelahnya. Buku ini adalah karya anggota kelas menulis BukuKita pada minggu pertama di bulan Desember 201...