7 ;

1.7K 164 10
                                    

Setelah kejadian terkurungnya Seulgi dan Jimin di butik. Keduanya canggung. Jujur ya, Seulgi memang masih mencintai Jimin, sangat. Tapi, ia harus sadar diri. Jimin terlalu perfeksionis, bahkan kalian tau kan? dia memiliki agensi yang hampir seluruh trainee nya memiliki visual yang mampu menampar remahan rengginang macam kita. KITA?.

Sudah 1 minggu sejak kejadian itu, Jimin selalu saja uring uringan, bukan karena menyesal. Tapi karena Jeongyeon yang terus membuatnya naik pitam. Pasalnya gadis ini mampu membuat Jimin geram hanya karena kecurigaannya.

"Jim dengar ya, aku terkejut saat kau dan gadis pincang itu keluar dari butiknya dalam keadaan amburadul! kau harus ingat, aku ini kekasihmu Jim! astaga. Memalukan." Jeongyeon tak sanggup lagi menahan emosinya.

Jimin pun ikut geram. "Yeon? bisa tidak? berhenti sebentaaarr saja, aku pusing! apa kau belum puas? seminggu ini aku selalu bersamamu. Tidakkah kau ingat hm?."

"Ayo kita kembali ke Amerika.." Jeongyeon merangkulkan lengannya pada leher Jimin.

"Yeon, ayolah, aku baru saja mendebutkan girlgrup. Mereka butuh tuntunanku."

"Hmmm kalau begitu, ayo menikah Jim?."

"Hah? menikah? Yeon, kita masih terlalu muda untuk menikah." Jimin menolak.

Jeongyeon tertunduk, ia menangis dan mulai berulah. "Hiks...kau tidak mencintaiku Jim. Hik..hiks."

AH AYOLAH JANGAN MENANGIS.

"Yeon, maafkan aku..aku mencintaimu.."

"Mana buktinya hm? kau bohong Jim!."

Jeongyeon semakin menangis. Hanya ini kelemahan Jimin kan? dia lemah oleh tangisan wanita.

"A-aku mencintaimu, sungguh Yeon..hanya kau."

Jimin menaikkan dagu Jeongyeon dan menatapnya dengan tatapan sendu. Sungguh Jimin iba dengan tangisan Jeongyeon, hatinya pun kacau.

"Jangan menangis Yeon, aku hancur." ucapnya lirih, lalu Jimin menautkan bibirnya pada bibir jeongyeon menciumnya dengan lembut, saling bertukar saliva dan keduanya hanyut dalam ciumannya.

Aku memang mencintaimu Yeon,tapi entah kenapa aku terus memikirkan Seulgi.

Taehyung hendak meminta tanda tangan Jimin disebuah dokumen yang ia bawa. Kebetulan, pintu ruangan Jimin tidak tertutup rapat.

"Jim----" Taehyung segera berbalik. Dia tak salah lihat kan?

Jeongyeon dan Jimin.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

// House of SG //

Mina tersedu sedu. Ia hanya bisa memeluk Seulgi dan menumpahkan kesedihannya.

"Mina.. jangan menangis..mungkin ini yang terbaik? jangan mengira ini adalah akhir.." Seulgi menenangkan Mina yang masih saja menangis.

"Kakak, sungguh aku tidakmau dijodohkan!!!! dan aku akan pindah ke gwangju. Aku akan jauh darimu kak hiks hiks.."

"Mina, orangtuamu sangat peduli padamu, kumohon jangan bepikir mereka melakukan ini demi kesenangan mereka sendiri."

"Tapi, bagaimana Jungkook? kemarin dia baru saja mengungkapkan perasaannya padaku kak. Apa yang harus kukatakan sekarang hiks."

"Dia ya? lebih baik kau jujur. Sebelum semua terlambat. Oke?."

Mina mengangguk, airmatanya diusap oleh seulgi. "Dengar, kapanpun kau boleh kemari. Aku akan selalu membuka pintu butik ini untukmu lebar lebar."

ARROGANT PARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang