ARROGANT PARK

8 ;

"Hai,seulgi. Masih inget aku?."

Yeri tak mengenali pria itu, ia hanya melongo, sedangkan Seulgi? ia tersenyum.

"Sudah lama. 3 tahun berlalu, kemana saja kau!."

bugh. Seulgi memukul pria itu.

Yeri masih menatap inosen pria dihadapannya.

"Seulgi, gadis mini kecil ini Yeri kan? Astaga, cantik! tapi masih pendek saja ya?."

"WHAT?! YA! aku saja tidak mengenalmu! KAKAKKKK DIA MENGHINAKU HUEEEEE..."

Seulgi terkekeh. "Kau lupa? dia Namjoon, saat kau kecil, dia selalu menggendongmu!."

Yeri mengernyit. "Iya kah? emm, aku lupa!. Sudah sana kalian temu kangen. Aku masih ada kerjaan!."

"Kerjaan? bilang saja kau ingin menggoda jungkook kan?."

"KAKAKKKK!!!!!!!."

•••••●●●••••••

Namjoon masih sama, bijaksana, tampan, rendah hati, ah percayalah, dia daddyable sekali.

Kami memutuskan untuk duduk dibangku langgananku, tepat 10 langkah dari butikku.

"Gi, apa semua baik baik saja?". tanya Namjoon membuka suara.

"Eh? iya, tentu saja. Did u see? everything is okay. Im fine Joon."

Dia tersenyum. Lesung pipinya sangat menggemaskan. Aku menyukainya ~.

Namjoon mengeluarkan airpodsnya, lalu ia pasangan satu ditelingaku.

"Lagu buatanku." katanya singkat.

Seulgi tersenyum dan mulai mendengarkan. Not bad, lagunya kalem, namjoon memang hebat dalam menulis lagu. Kadang aku iri padanya, kepintarannya kelewat batas.

"Joon, aku suka lagunya."

"Really? for you. Lagu ini untukmu Gi." balasnya sambil tersenyum.

OMG. SEULGI. TIDAK. JANGAN PERNAH MENARUH HATIMU LAGI PADANYA. TIDAAKKK!!!

.
.
.
.
.
.
.
.
Tanpa mereka sadari, gerak gerik keduanya disorot.

"Hm, sudah berganti lagi? Murahan." decak Jimin kesal.

Jeongyeon ikut nimbrung dibalkon. Ia smirk, bangga saja. Ia tidak melakukan apapun tapi Seulgi sendiri yang membuat semuanya semakin sulit.

"Ups, pria lain lagi? astaga...apa memang kelebihannya? cantik tidak, cacat, sok baik, memuakkan." cerca Jeongyeon.

Jimin merangkul pinggan Jeongyeon lalu mengecup keningnya. "Benar, dia tidak memiliki kelebihan. Mungkin, ada kesalahan pada pria pria itu, mereka sangat bodoh, mau saja dengan gadis macam Seulgi."

Jeongyeon ingin berteriak kali ini. Sungguh, padahal ia belum melakukan rencana rencana untuk membuat Jimin pergi dari Seulgi. Tapi semua berjalan dengan lancar. Seolah dunia ini berpihak pada Jeongyeon.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

// 20.15 //