Cerita ini hanya imajinasi liarku saja, dan bukan untuk dibawa serius atau menjadi perbandingan di kehidupan nyata sih tokoh. Dan cerita ini tidak mencerminkan kehidupan para tokoh ataupun member BTS.
Cerita ini hanyalah karya dan hasil kebucinan seorang fans terhadap idolanya, yang berujung imajinasi tentang mereka.
Cerita ini mungkin saja tidak masuk akal, karna aku tidak terlalu memahami tentang mitologi dan ini bercampur dengan unsur fanfiction.Enjoy the story💜
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Klik tombol votenya, lalu ikuti dan tinggalkan jejak kalian dengan menuliskan komentar kalian mengenai cerita ini.
I purple u 💜💜Suatu hari, tepatnya di sebuah danau yang indah, terdapat sebuah perahu kecil yang di duduki oleh seorang wanita dengan gaun putihnya, rambutnya yang panjang terurai dengan sebuah topi berbunga bagaikan wanita bangsawan dari kerajaan, dia tampak sangat menikmati suasana tersebut dan kala itu ia melihat pantulan kecantikkan nya dalam sebuah pantulan air danau yang sangat tenang.
Kecantikkannya membuat para pria di sekitar danau bahkan tak bisa berpaling saat melihatnya, namun ia tak memperdulikan hal itu, ia hanya memperdulikkan sosok pria di tepian danau yang sedang di tunggu nya itu.
Lalu dia tersenyum kepada sosok pria yang sangat tampan itu. Dia tersipu malu saat pria tersebut membalas senyumannya membuat wajahnya memerah, pria itu mendatanginya dengan membawa sebuah keranjang dan beberapa botol wine, tampaknya mereka sedang piknik di tengah danau.
" Jimin-ahh!! Jimin-ahh, cepatlah aku sudah tidak sabar ." Ya, pria yang ditunggunya adalah jimin, park jimin.
" Eoh, kau ini tidak sabar sekali bahkan kau tidak membantuku saat sedang kesusahan seperti ini, ya walaupun aku melakukan ini untukmu. " Wanita itu hanya tertawa geli, melihat ekspresi jimin yang menurutnya sangat menggemaskan itu.
Membuat topi yang iya kenakan terjatuh, dan menampakkan aura kecantikkannya yang semakin terlihat.
" Tidak bisakah kau sembunyikan wajahmu itu, bukankah aku sudah membelikan topi indah itu untukmu."
Wanita itu menatap jimin dengan tatapan bingung, dengan sigap jimin memeluknya dan berusaha menyembunyikan wajah wanita itu dalam pelukannya." Jim, apa-apaan kau ini. "
" Diam lah, ini lebih baik daripada pria-pria bangsat di sekitar danau ini terus saja menikmati kecantikkan dan keindahanmu. "*
*
*
**
*
*
*Jimin memeluk wanita itu hingga malam tiba, tanpa rasa takut mereka berdua masih berada di dalam perahu itu tepat di tengah-tengah danau.
" Hmm, jim sampai kapan kau terus memelukku, rasanya dadaku sesak dan aku susah untuk bernafas. "
" Baiklah-baiklah sekarang sudah aman. " Ucap jimin sambil tersenyun yang membuat matanya menyipit.
" Jim, apakah kau akan terus saja seperti ini? "
" Maksudmu? " jimin tidak mengerti dengan ucapan wanita tersebut." Ayolah, kau jangan selalu seperti ini, seperti anak kecil saja. "
" Aku hanya tidak ingin kau di miliki orang lain, kau hanya milikku, dan tetap akan menjadi milikku. " Ucap jimin dengan tegas membuat wanita itu terdiam dan terjadi keheningan di antara keduanya.
" Aku hanya tidak ingin kehilanganmu lagi." Wanita itu tidak memperdulikan ucapan jimin, ia hanya sibuk dengan segelas wine yang ada di tangannya, ntah dia marah atau tidak, tapi sikapnya yang seperti itu membuat jimin merasa sedih.
" Apa aku akan kehilangan dirimu lagi? " Jimin menatap sendu wanita itu dengan mengelus kedua pipi wanita tersebut, namun wanita itu tetap tidak memperdulikan jimin.
Hal itu membuat jimin geram, tanpa fikir panjang jimin mencium bibir wanita tersebut, melumatnya dengan penuh kenikmatan dan kasih sayang, menunjukkan perasaan nya kalau ia tak ingin kehilangan wanita tersebut.
Wanita itupun juga membalas ciuman tersebut, sungguh indah, terutamata bulan pada malam itu sangat- sangat terang, hingga menyinari keduanya, seperti semesta sedang berbahagia melihat keduanya.
Tanpa sadar jimin tlah dibawa ke atas langit, membuat kakinya merasakan halusnya awas dan hembusan angin malam yang sejuk, hal itu tidak membuat jimin takut, melainkan membuatnya tidak ingin mengakhiri ciuman tersebut.
"Percayalah jim, kau tidak akan kehilangan diriku lagi, cintamu yang tulus berhasil membebaskan ku "
Kata-kata itu membuat jimin melakukan ciuman itu kembali, bahkan jimin ingin melakukan hal yang lebih dari itu.Seperti bercinta di atas langit, dengan lembutnya awan. Tapi jimin mengurung niat tersebut, karena ia tak ingin semesta melihat keindahan wanitanya.
Apakah jimin lupa kalau wanitanya adalah Selene bahkan semesta jauh lebih dulu melihat keindahan wanitanya.
Malam itu jimin terlihat sangat bahagia tidak perduli kala dia akan terjatuh dari langit ketujuh sekali pun, karna dia percaya wanitanya yang adalah Selene itu tidak akan membiarkannya terjatuh dan terluka.
~ Bersambung ~
Bagaimana cerita nya? Aku benar-benar berharap kalian akan menyukai nya, dan menantikan sambungan dari cerita ini.
Thx for reading guys :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss of the goddees
RomanceKeajaiban dan cinta yang bertaruhkan nyawa. Garis hidup yang menuntun langkah, seorang Park jimin dari bangsa Manusia, untuk menemukan Selene. Dua insan yang saling membutuhkan satu sama lain berujung dengan rasa cinta. Keterpurukan dari perihnya m...