12. Inner

22 3 1
                                    


Hi lovely💜💜
Kalian udah baca sampai chapter keberapa nih??🤭 sejauh ini aku berharap kalian suka sama cerita aku💜💜
Aku berterimakasih sama kalian yang udah baca cerita aku lovely, kalian memotivasi aku untuk terus membuat cerita ini💜


So, happy reading and don't forget to vote⭐
*
*
*
*
*
*
*


Semula kau terlihat begitu tangguh, terlihat begitu pemberani hingga seperti seluruh dunia bisa kau taklukan. Tapi, aku salah. Ternyata kau juga mempunyai sisi yang lemah, sisi dimana membuat ku merasa harus melindungi wanita sepertimu.

Kau terlihat seperti eomma. Meski kau sudah memberitahu yang sebenarnya, aku masih bertanya-tanya siapa dirimu sesungguhnya. Apakah kau ada hubungannya dengan eomma atau tidak.

Jika benar kau yang menyelamatkan ku dari kematian, aku sunguh-sunguh berterimakasih dan aku akan menjagamu. Tapi, apa tujuanmu sebenarnya.

Jimin, terus saja memandangi wajah selene yang lugu itu. Semua yang ada pada dirinya begitu sangat indah fikirnya, ingin ia menguasai semua yang ada pada diri Selene.

Namun, tidak. Jimin berfikir terkutuklah dirinya jika ia berani lancang melakukan hal itu kepada seorang dewi.

"Hei, mengapa kau menatapku seperti itu?" Selene, telah bangun dari tidurnya. Masih dalam posisi yang sama seperti tadi malam, dimana ia tidur dalam dekapan hangat seorang Park Jimin.

"Apakah kau sudah membaik hmm?" ia terus saja menatap mata Selene, matanya sangat-sangat menunjukkan kekhawatiran yang sangat besar pada Selene.

"Tidak."

"Sungguh? Apa yang kau rasakan? Dimana? Bagian mana yang sangat sakit kau rasakan?"

"Apakah di zaman sekarang tidak ada rumah sakit untuk para dewi hmm?"

"Baiklah, beritahu aku. Kita harus bagaimana, maksudku apa yang harus ku lakukan agar kau tidak merasakan sakit seperti tadi malam." Jimin terlihat sangat panik, hingga membuat nya sedetik pun tidak berhenti berbicara.

"Hei, hei tenanglah."

"Tidak. Aku tidak apa-apa, maksudku itu. Kau ini, terlalu cepat menyimpulkan perkataan seseorang ya."

"Haha, lihatlah. Wajahmu, sangat panik dan cemas." Selene tertawa geli melihat raut wajah Jimin yang seperti itu, namun ia sangat senang sudah beratus tahun ia tidak merasa di perdulikan seperti ini.

Kiss of the goddeesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang