Hi, lovely💜 I'm back.
Ada yang kangen gak? Lebih tepatnya kangen Jimin iya gak sih??Atau kangen Namjoon dan Minraa...Oiya buat bucinnya Jimin, maljum ini aku mau kasih asupan nih...
Bukan asupan yang begituan yahhh, karna belum sampai ke tahap chapter yang begitu ya kalian pasti ngertilah.🤭
So, happy reading and don't forget to vote⭐💜
*
*
*
*
*"Hufhhh...udara disini sangat sejuk."
"Eoh..bahkan pemandangannya sangat indah, andai Namjoon ada disini pasti ia sangat menyukai ini semua." Ucap Jimin, seraya menghirup udara yang begitu segar dan sejuk.
Ya, saat itu Jimin sedang berada di sebuah perdesaan kecil, untuk menenangkan dirinya.
Sebenarnya, pada malam itu setelah pulang dari pertemuan dengan para kolega, Jimin bertengkar hebat dengan ayahnya.
Perihal, hasil yang di dapatkan Jimin tidak membuat ayahnya puas pada malam itu. apalagi dengan adanya pembicaraan keributan yang di sebabkan oleh Minraa.
Sebenarnya ayah Jimin tak pernah melarang Jimin untuk berteman dengan Minraa dan Namjoon, selagi di mata ayahnya mereka masih sederajat dengan anaknya Jimin.
Hanya saja, keributan saat malam itu benar-benar membuat rusuh, dan kacau hingga Jimin kehilangan kolega nya.
"Hyaaaa...Park jimin, kau sedang dimana? Mengapa kau tidak ada dirumahmu? Bukankah....."
"Hei, minraa kau ini kenapa? Telinga ku menjadi sakit karna mendengar ocehanmu." Ucap Jimin dengan tegas.
Spontan membuat Jimin menjauhkan ponsel tersebut dari telinganya.
Ya, pagi itu ponsel Jimin berbunyi, yang menandakan adanya panggilan masuk. Siapalagi kalau bukan Minraa, ternyata pagi-pagi sekali ia sudah mengunjungi rumah Jimin.
"Ahh maafkan aku, tapi kau sedang ada dimana? Bukankah pagi ini kau ada janji akan menemaniku hmm."
"Aku sangat kesal Jim, apa kau mencoba untuk menjauh dariku?"
"Maafkan aku Jim, malam itu semua adalah kesalahanku." Ucap Minra dengan suaranya yang terlihat bersedih dan menyesal, bahkan ia tak memberi kesempatan bagi Jimin untuk berbicara.
Saat itu Minra terus saja meminta maaf kepada Jimin, meskipun ini bukanlah kesalahan Minraa sepenuhnya.
"Hei Minraa, tenang lah. Ini bukan salahmu, aku hanya pergi ke sesuatu tempat untuk bertemu dengan seorang kolega baru." Ucap Jimin, ya saat itu Jimin berbohong pada Minraa.
Ia hanya tidak ingin, jika Minraa mengetahui kejadian apa sebenarnya yang terjadi pada dirinya saat malam itu setelah ia sampai dirumah.
Jika ia menceritakannya, Minraa akan sangat-sangat merasa sedih, maka Jimin hanya memberitahu Namjoon, namun Jimin meminta Namjoon untuk merahasiakan dari Minraa agar ia tidak mengetahui hal ini.
"Tidak, Jim. Baiklah, begini saja kau harus memberitahuku kau ada dimana sekarang? Aku akan menyusul mu dengan Namjoon." Ucap Minraa dengan tegas, ia hanya tidak ingin membiarkan Jimin merasa sedih sendirian.
Terlebih Minraa sangat merasa bersalah, meskipun Jimin bilang ini bukanlah salah Minraa.
Tapi Minraa bukanlah anak kecil lagi, yang hidupnya selalu dibela oleh Jimin dan Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss of the goddees
RomanceKeajaiban dan cinta yang bertaruhkan nyawa. Garis hidup yang menuntun langkah, seorang Park jimin dari bangsa Manusia, untuk menemukan Selene. Dua insan yang saling membutuhkan satu sama lain berujung dengan rasa cinta. Keterpurukan dari perihnya m...