7. like someone

18 3 0
                                    

Hi lovely💜💜
Maaf ya aku sekarang jarang update, karena aku lagi sibuk-sibuknya mau uas🤭 tapi aku sempatin nulis buat up chapter selanjutnya untuk kalian💜💜
Meski di chapter ini terlihat tidak masuk akal, but I hope kalian suka sama ceritanya.

Oh iya, karna belakangan ini aku jarang up, jadi malam ini aku akan update 2 chapter🎉
So, happy reading and dont forget to vote lovelys⭐💜💜
*
*
*
*
*

        Pagi itu, tepat di sebuah tepian Danau, terlihat sesosok wanita yang sedang menunggu dan mengharapkan seorang pria untuk hidup, lebih tepatnya sadar dari masa sekaratnya.

        Wajahnya terlihat gelisah, Tak henti-henti ia selalu memandangi wajah pria tersebut. Seperti, ia selalu menantikan kehidupan pria yang sedari tadi ia pandangi.

        Hingga membuatnya bosan, kesepian, dan kebingungan tidak tahu harus berbuat apa lagi.

        "Ahhh, ayolah kapan kau akan sadar apa kau benar-benar sudah mati." Ucap wanita itu dengan memanyunkan bibirnya.

        Sungguh, hal ini sangat-sangat membuatnya bosan. Hingga dirinya pergi sejenak untuk meninggalkan pria itu.

        Ia bermain air di tepian danau, wajahnya tampak bahagia dan sangat ceria seakan dirinya sudah lama tidak menyentuh air. Membuat wajahnya sangat berseri, ketika ia membasahi wajahnya.

        Lalu dari kejauhan ia melihat pria tersebut telah sadar, dan mencoba untuk membuka kedua matanya perlahan-lahan.

        Namun pria itu terlihat sedang mengarahkan jari-jari mungilnya tepat di depan hadapan wajahnya.

        Bermaksud, untuk menutupi wajahnya dari sinar matahari yang sangat menyoroti matanya tersebut.

        Pria itu terduduk, dan terdiam. Wajahnya seperti orang yang kebingungan. Tampaknya ia sedang memikirkan apa yang terjadi pada dirinya dan mengapa ia berada di tempat ini.

        Danau itu memang indah, tapi siapapun seseorang yang berada disini dengan sendirinya, terlebih tidak ada satu orangpun. Bukankah itu hal yang mengerikan fikir Jimin.

        Ya, pria itu adalah Park jimin. Ia masih belum mengingat hal apa yang terjadi pada dirinya.

        "Hei..kau sudah sadar."

        Jimin menoleh ke arah sumber suara tersebut. Dilihatnya ada seorang wanita yang sangat cantik, mempesona, indah, sehingga membuat Jimin kagum melihatnya.

        "Mengapa kau menatapku seperti itu hmm??" Wanita itu berjalan menuju ke arah Jimin, dan ia duduk tepat di hadapan Jimin.

        "Apa kau baik-baik saja." Ucap wanita itu dengan menunjukkan raut wajah yang sangat gelisah. Ia mengira apakah yang ia lakukan untuk keselamatan Jimin tidak berhasil.

        Jimin, semakin terdiam. Tidak tahu harus berkata apa, sebab dirinya sedang mencoba untuk mengingat semua hal yang sudah terjadi.

        "Hufhhh..apakah ini sungguh tidak bekerja, baiklah akan kucoba lagi."

        Seketika wanita itu mendekatkan wajahnya dengan wajah Jimin, sontak membuat Jimin terkejut, dan mencoba menjauhkan wajahnya.

        "Hei, nona apa yang ingin kau lakukan!" Dengan spontan, Jimin membentak wanita itu.

        Ia terlihat sedih, dan terkejut. Lalu menjauhkan wajahnya dari Jimin, ia tidak mengerti apakah pria ini adalah manusia yang baik atau bukan.

Kiss of the goddeesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang