8. Again

20 4 2
                                    

Don't forget to vote lovelys⭐💜 Happy reading💜
*
*
*
*
*
*

       "Hyung, apakah kau percaya bahwa Selene itu ada?"

       "Wae, Jim? Kau terlihat sangat gelisah. Apa terjadi sesuatu?" Ucap Namjoon, yang sedari tadi fokus dengan mobil yang sedang ia kemudikan.

       "Gwaenchana.Hyung, jawab saja apa kau percaya dengan adanya Selene hmm."

       "Ntah lah Jim, tapi menurutku ia benar-benar ada. Bukankah bagus jika ia ada, dengan begitu langit saat malam akan jauh lebih indah."

       "Bukan hanya ada bintang dan bulan, melainkan ada seorang dewi.. Wahhh aku tidak bisa membayangkan kalau itu benar-benar ada Jim."

       "Eoh, tidak sepertinya kau bertanya tentang hal mitologi ini padaku Jim. Apa kau..."

       "Ahh sudah lah Hyung, lupakan saja. Aku hanya merasa lelah dan ingin secepatnya sampai di rumah."

       Jimin, terus saja memalingkan wajahnya dari Namjoon. Ia tidak ingin Namjoon mengetahui raut wajahnya yang semakin terlihat gelisah saat itu.

       Jimin terus saja terdiam. Sesekali Namjoon mengajak nya untuk mengobrol tetapi, Jimin hanya menjawab dengan singkat.

       Membuat Namjoon penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada Jimin. Tapi, ini bukanlah waktu yang tepat untuk menanyakan apa yang terjadi pada dirinya.

       Sesekali sontak membuat Jimin terkejut. Saat ia melihat bayangan seorang wanita dari kaca spion mobil milik Hyung nya.

       Ia melihat wanita itu persis seperti wanita yang mengganggap bahwa dirinya adalah Selene. Jimin merasa ia seperti dihantui oleh wanita tersebut.

       "Jim."

       "Hei, Jim. Kita sudah sampai." Namjoon terus saja menyentuh bahu Jimin untuk menyadarkan ia dari lamunannya tersebut.

       "Eoh, Hyung. Maaf-maaf aku sangat kelelahan."

       Meski Jimin, berkata seperti itu. Namun Namjoon tau, itu hanyalah alibi seorang Park jimin.

      "Ahh, araso Jim. Oh, iya besok pagi Minraa akan kesini."

       "Ahh sungguh aku tidak memberitahunya Jim kalau kau akan pulang. Namun saat itu ia mengancamku."

       "It's oke, hyung. Aku tau, kau tidak akan bisa menolak jika Minraa mencoba mengancam Hyung ku ini." Seketika Jimin tertawa, ia rindu melihat kegaduhan antara Namjoon dan Minraa.

       "Ahh baiklah Hyung, aku lelah ingin istirahat. Kalau begitu terimakasih, setelah ini jangan mampir ketempat-tempat dimana Minraa akan memerahi mu Hyung."

       Mata Namjoon seketika melotot, bagaimana Jimin bisa mengetahui hal itu.

       "Arghhh, aku terlihat sangat lusuh." Melihat bajunya yang sobek, dan kotor membuat Jimin merasa ia seperti orang gila yang sedang memasuki istana.

       Namun, ada satu hal yang membuat Jimin merasa tidak aman, merasa ia sedang di awasi oleh seseorang.

       Meski ia sudah berada di sekitaran halaman rumahnya, Jimin semakin tidak merasa aman. Segera ia masuk kedalam rumahnya tersebut dengan terburu-buru.

       "Eoh, aigoo aigoo. Tuan muda, apa yang terjadi padamu." Keadaan Jimin yang seperti itu sontak membuat para pelayan dirumahnya khawatir dan kebingungan.

Kiss of the goddeesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang