Hana tak menyangka bakal begini kejadiannya. Jeno menghilang tiba-tiba tanpa ngasih kabar apapun. Sedangkan bang Doyoung yang berada satu negara sama Jeno aja gatau apa kabar Jeno, apalagi Hana yang jauh dari Jeno.
Sampai sekarang pun Hana ga ada dapat kabar apa-apa dari Jeno. Bukannya Hana tak berniat mencari Jeno.
Tapi Hana udah berusaha, dia nanyain Jeno kesemua teman dekat Jeno, dan Hana pun bertanya pada temen-temennya.
Hana tak bertanya pada bang Taeyong? Hana berusaha juga mencari kontak bang Taeyong, tapi ga dapat sama sekali.
Sampai Hana balek ke Indonesia demi nemui Jeno, tapi tak juga ketemu, dan Hana juga menghampiri rumah Jeno, tetapi rumah nya kosong, bukan sekali dua kali Hana kerumah Jeno, selama di Indonesia, hampir sekali sehari Hana kerumah Jeno, walaupun hasilnya sia-sia.
Dan tiba lah saat nya Hana wisuda. Ya, Hana lulus. Tapi di hari kelulusan nya ini tidak dihadiri Jeno, seharusnya ini menjadi hari bahagia dia dan bisa bersenang-senang sama Jeno, tetapi semua harapan Hana pupus. Acara kelulusan Hana cuma dihadiri Mama, Papa sama bang Doyoung. Hana memasang ekspresi wajah sebahagia mungkin, padahal dalam hatinya ia sangat sedih.
Mama, papa dan bang Doyoung nginap di London. Selesai acara kelulusan Hana hanya bermurung. Mama heran kenapa Hana begitu.
"Kenapa?" - tanya mama kepada Hana yang lagi duduk di sofa
"Ha? Gapapa ma" - jawab Hana
"Kebiasaan, kalo ada apa-apa itu cerita, soal Jeno ya?" - ucap mama
Hana langsung memeluk mamanya dan menangis di pundak mamanya.
Mama mengelus punggung Hana.
"Berdoa saja, semoga Jeno baik-baik aja, kalau kalian jodoh pasti bertemu kembali" - ucap mama
Hana makin menangis.
"Tapi Hana rindu ma" - ucap Hana dengan suara tersedu-sedu
"Mama ngerti, tapi tolong jangan buat diri kamu terpuruk seperti ini" - mama
"Hana pengen ketemu Jeno" - Hana makin menangis
"Udah ya nangis nya, Jeno pasti gasuka liat cewe nya nangis" - mama
Bukan nya berhenti nangis Hana malah makin nangis.
Sehari sesudah hari kelulusan Hana. Mereka semua pulang ke Indonesia.
"Selamat tinggal London, terima kasih" - ucap Hana sebelum pesawat nya lepas landas
Selama ga ada kabar dari Jeno, Hana selalu murung, yang biasanya makan 3 kali sehari malah jadi ga makan seharian, ngemil yang di perbanyak.
Sampai di Indonesia.
"WELCOME TO INDONESIA, HUAAA RINDU SUASANA RUMAAHH, RINDU MASAKAN MAMA, RINDU KELAHI SAMA BANG DOYOUNG" - ucap Hana saat turun dari pesawat
"Ribut lo, baru sampai juga" - ucap bang doyoung
"Baru sampai juga, lo nya udah ngajak war" - Hana
"Diem lo, gausah buat malu" - Doyoung
"Ish nyebelin" - Hana
"Baru nyampe loh ga, udah kelahi" - mama
"Hehe mama" - Hana menggandeng tangan mama nya.
"Huaaa, akhirnya aku sampai rumaaaahhhh" - teriak Hana lagi
"Ribut dek, gue ngantuk" - bang Doyoung
"Tidur aja sono" - Hana berjalan ke kamar nya.
Ceklek
"Masih sama ternyata" - Hana
Hana meletakkan koper dan barang nya di lantai. Dan duduk di bangku meja belajarnya.
Dia melihat semua foto dia sama Jeno. Perasaan Hana bercampur aduk, diantara sedih, kesal, benci, muak.
Hana memegang bingkai foto itu, dan menatap foto itu dalam.
"Jeno, kamu kemana sih? Setahun bukan waktu yang sebentar loh"
"Aku nunggu"
"Aku nunggu kamu, gatau kamunya nunggu aku atau enggak"
"Kamu dimana?"
"Ga rindu aku?"
"Aku rindu kamu Jen"
Gumam Hana
Hana menutup foto itu, bukan hanya foto itu saja yang di tutupnya, tapi semua foto yang ada Jeno di kamar itu di tutupnya, ia bukan berusaha untuk lupa sama Jeno, tapi antisipasi biar ga bad mood aja.
"Doy, panggilin Hana gih, makan apa gak? Kasian udah kurusan si Hana" - ucap mama ke bang Doyoung.
"Ntaran lah ma, lagi asik ini" - bang Doyoung. Iya bang Doyoung lagi asik chat sama cewe nya.
"Buruan Doy, ntar kurusan adek kamu, kek orang kurang gizi, ntar orang tua nya di salahin gabisa jaga anak" - mama
Bang Doyoung langsung berdiri dan berjalan ke kamar Hana.
"Dek, ga makan? Ga laper? Biasanya lo makan paling banyak" - ucap bang doy di depan pintu kamar Hana.
Tak ada jawaban sama sekali dari Hana.
"Dek"
"Dek, abang dobrak ni"
"Lah pintunya ga di kunci"
Bang Doyoung masuk ke kamar Hana, dan melihat Hana hanya berbaring di atas kasur nya, memeluk guling dan boneka kesayangannya.
Bang Doyoung duduk dipinggir kasur, dan menyentuh bahu adek nya itu.
"Dek" - bang Doyoung
"Hm?" - Hana menjawab dengan deheman.
"Jangan kek ginilah, gue tau lo cinta banget sama Jeno, tapi mohon jangan kek gini, jangan siksa diri lo sendiri, gue gamau liat lo sakit, kita satu darah dek, lo sakit gue ngerasa sakit juga, plis gue ngerti perasaan lo, tapi gue mohon jangan kek gini, tunggu aja kabar dari Jeno" - jelas bang Doyoung
"Sampai kapan gue mau nunggu bang? Setahun bukan waktu yang sebentar" - Hana
"Sebenarnya setahun waktu yang sebentar kalo lo sabar, tapi lo nya gasabaran makanya jadi waktu yang lama" - bang Doyoung
"Terserah" - Hana masih memunggungi abang nya itu.
"Dek, lo itu udah kurusan, minum air aja yang banyak, gembung entar, ayo makan" - Doyoung
Hana menggeleng
"Yakin? Ntar rugi, gue habisin semuanya" - bang Doyoung
"Gimana kalo makanannya lo antar ke kamar gue aja?" - Hana
"Sultan banget hidup lo, ogah ah" - bang Doyoung
"Baanggg, gue mager" - Hana
"Bodo amat, gue laper, kalo disini ntar lo yang gue makan" - bang doyoung berdiri dan berjalan meninggalkan Hana.
"Eh bang tunggu" - Hana
"Apa?" - bang Doyoung
"Ikuutt" - Hana
"Yaudah buruan" - bang Doyoung
Setelah beberapa hari gamau makan, akhirnya Hana makan. Lahap banget makannya, karena kelaparan. Gengsian sih si Hana, pake acara gamau makan.
Udah berapa lama aku ga up?
Maaf ya, aku masih Hiatus, terkadang nulis ini hanya mencari waktu luang dan bila terpikir saja. Aku senang kalian baca ceritaku dan suka dengan ceritaku walaupun ini cerita asal jadi saja. Makasiihh:))Aku juga bukan tipe penulis yang bikin cerita itu di rencanakan dari awal sampai ending. Aku bikin cerita ya sejalannya otak aku aja, makanya up nya ga pasti.
-Jenoooww-
11 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend ; Lee Jeno✅ [Proses Revisi]
Fanfiction[Completed] Susah punya pacar yang famous, enak punya pacar yang bucin😁 start : 28 Juni 2019 end : 26 Desember 2019 #1 ffjeno (4 Desember 2019)