48

2.7K 174 17
                                    

"Hana"

Hana mendengar suara yang memanggil namanya itu.

"Sepertinya suara lelaki, plis jangan hantu plis, gue kepo tapi takut liat belakang, gimana dong?" - gumam Hana

"Ya gausah liat lah bangsa(d)" - author, lama-lama author nya kesel liat Hana. Makin tua makin bikin kesel si Hana ini keliatannya.

"Hana"

Panggil pria itu lagi.

"Eh anjir, makin deket lagi tu suara, eh gimana ini tolooonnnggg" - gumam Hana lagi

"Balik badan dong Han"

Ucap pria itu

"Mampus, dia udah ngomong ga manggil nama gue lagi, mati, apa sebaiknya gue lari aja?" - gumam Hana.

"Hana"

Panggil pria itu lagi, tapi kali ini pria itu tepat di belakang Hana.

"Weh hanjir, suaranya makin deket, di belakang gue bukan ya? Mau lari tapi gabisa gerak huaa, gimana inii" - gumam Hana lagi.

Pria itu memegang bahu Hana, dan sontak membuat Hana menjerit.

"AAAAAAAAAAAAA APA TUUUUUU!!!!" - Teriak Hana dan Hana menghadap kebelakang, tapi menutup matanya.

"Mama, mama, mama" - Hana memanggil mama nya.

"Gausah takut, ga di apa-apain kok"

"Lah suaranya kek ga asing?" - gumam Hana, Hana ngintip dari sela-sela jari nya.

Dan pria itu ternyata..

Jeno

Jeno

Iya Jeno

Jeno

Iya Jeno

Yang awalnya ekspresi wajah Hana takut, berubah jadi ekspresi kesal, Hana sudah tidak lagi menutup matanya dengan tangan nya.

"Ngapain?" - tanya Hana ke Jeno dingin

"Setelah setahun lo tinggalin gue, ga ngasih kabar gue, memang bener ya, cowo cuma berjuang di awal doang, giliran dah dapet di buang" - Hana menengadahkan kepalanya, menahan air matanya

"Han, gue mau jelasin sesuatu" - Jeno

"Mau ngejelasin apa lo ha? Gaguna tau, dan untuk apa lo datang lagi ke gue pake embel-embel minta tolong ke bang Doyoung" - ucap Hana dengan nada tinggi.

"Gue balik lagi karena gue sayang sama lo han, perasaan gue ga berubah sama sekali" - Jeno

"Alah bullshit" - Hana memalingkan wajahnya, sebenarnya dia menahan tangis nya.

"Gue nemuin lo lagi karena gue mau ngejelasin sesuatu, ngejelasin kenapa gue pergi selama setahun, ga ngabarin lo, gue sadar sekarang, gue egois, gue ga mikirin perasaan lo gimana" - Jeno

"Lo jahat jen" - Hana memukul dada Jeno

"Sumpah lo jahat"

"Lo tega"

"Lo jahat"

Hana terus menerus memukul dada Jeno dan air matanya mengalir deras. Jeno yang melihat itu merasa bersalah, bersalah banget.

Jeno menarik Hana kedalam pelukannya.

"Maafin gue han" - Jeno

Hana menangis dipelukan Jeno. Jeno memeluk erat Hana, Hana tak bisa memberontak karena tangisannya.

"Lo jahat Jen" - ucap Hana di sela tangisannya

"Iya gue jahat sama lo, maaf" - Jeno

Jeno melepas pelukannya, dan memegang bahu Hana. Ia melihat air mata jatuh di pipi wanita yang ia cintai itu, sakit rasanya melihat orang yang dicintai menangis karena kita sendiri.

"Hana, aku tau aku jahat, aku egois, aku ga mikir perasaan kamu gimana, tapi jujur dari lubuk hati yang paling dalam, perasaanku padamu ga ada berubah sama sekali Han, jujur, aku rindu, aku rindu masa-masa kita bersama..." - Jeno belum selesai bicara. Dia ga sanggup liat air mata Hana yang mengalir begitu deras, air mata Hana pun mengalir karena dirinya bukan karena orang lain. Jeno menghapus air mata Hana.

"Alasan aku bawa kamu kesini, untuk buat kamu nostalgia. Hana, di tempat ini pertama kali aku kenal sama kamu, jatuh cinta sama kamu, pendekatan sama kamu, sampai kita menjalani hal bersama-sama, sekolah ini saksi bisu cinta kita, walaupun dulunya kamu gasuka aku, tapi aku berhasil menaklukkan kerasnya hatimu, dan berhasil memilikimu, sekolah ini juga tempat kita berjuang, berjuang atas nama cinta dan pengetahuan. Seumur hidup, aku ga pernah nyesal kenal dan bisa jadi pacar kamu Han walaupun nanti ending nya kita gabakal tau" - Jeno

"Han, satu lagi, kalo kamu mau putus, aku bakal terima Han, aku ga maksa, disini aku yang salah, aku yang harus nerima akibat, aku bahagia liat kamu bahagia, walaupun sakit sebenarnya" - Jeno

"Terakhir, aku bakal nunggu kamu sampai kamu berkeluarga, melihat kamu bahagia dengan suami dan anak-anak mu kelak, dan disitu lah titik terlemah ku, aku akan pergi" - Jeno

Hana terduduk, menangis sekuat-kuatnya, memegang dadanya yang terasa sesak.

Jeno langsung menurunkan tubuhnya untuk menyamakan tingginya dengan Hana.

"Jeno, aku ga akan pergi, aku mau kita tetap bersama, aku gapeduli apapun alasanmu kenapa hilang selama setahun" - Hana

"Jeno, tetap jadi lelaki ketiga yang kucintai ya" - Hana

Jeno memeluk Hana kembali, tangisan Hana kembali pecah, begitu juga dengan Jeno.


-End-














































Belum kok ehe

Sakit bgt hatiku:(
Padahal ga bakal ngefeel:)
















-Jenoooww-
16 Desember 2019

Boyfriend ; Lee Jeno✅ [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang