Niat Jennie untuk berhibernasi di awal musim gugur ini tergagalkan. Jennie dengan amat terpaksa membuka matanya dan berjalan gontai ke arah pintu. Siapa sih yang mengganggunya di pagi-pagi buta seperti ini. Jennie menutup kedua telinganya , bel apartemant yang terus dibunyikan itu sangat mengganggu. Jennie pastikan akan memarahi pelakunya nanti. Tidak sabaran sekali sih. Awas saja kalau sampai hanya seorang sales yang menawarkan produk atau tukang sampah , tidak penting sekali.
Jennie membuka pintu apartemant nya malas ,
"Hmm?" ujarnya malas."Ck. Ternyata kau? Mengganggu sekali sih!"
Jennie mendecak kesal ketika menatap tamu yang tidak diharapkannya hanya tersenyum puas menunjukkan sederet gigi putihnya.
"Kau ini tidak ikhlas sekali menyambutku?" ujar Lalisa yang langsung melewati Jennie dan masuk begitu saja.
Mantan Managernya itu memang tidak berperasaan , apalagi soal membangunkan Jennie. Lalisa nampak meletakkan semua kantong plastik dan paper bag di atas meja yang ia bawa.
Tapi sebenarnya Lalisa ini sangat perhatian , cuma caranya memperlihatkan kepada Jennie yang salah. Lihat saja , gadis Thailand ini masih mau meluangkan waktunya untuk membelanjakan kebutuhan sehari-hari Jennie selama di apartemant. Jennie saja tidak terpikirkan untuk membeli semacam detergen, pasta gigi, sayur-sayuran, buah-buahan, atau yang lainnya.
Jennie merangkul bahu Lalisa dengan bangga.
"You are the best , Lali!" Serunya seraya menaikkan alisnya .Jennie melihat-lihat belanjaan Lalisa , tangannya terulur untuk mengambil sekotak susu rasa cokelat lantas membukanya.
"Thanks!" Ujarnya seraya mencium pipi kiri Lalisa.
"Hmm. By the way , that's from your Mom. Aku hanya mengantarnya." Ujar Lalisa.
"Oh, Mommy." Ucap Jennie mengangguk-anggukkan kepalanya paham.
"Dan kau sekarang diperintahkan untuk pulang. Aku ditugaskan untuk menjemputmu." Ujar Lalisa.
"What? No..No.." tolak Jennie.
"Oh God! Kau hanya disuruh datang untuk sekedar sarapan bersama ,J . Keluargamu merindukanmu. Apa kau tidak rindu suasana kastil mu?" Ujar Lalisa.
"Oh , ku kira. Tentu saja aku rindu Mom dan Dad. Tapi aku sudah nyaman disini. Baiklah , aku akan bersiap." Ujar Jennie.
"Hmm, Good Girl!" Ujar Lalisa seraya membawa belanjaannya ke meja pantry dapur.
•
•Jennie makan pan cake rasa coklat almond buatan Irenne sebagai pencuci mulutnya. Jennie sudah sampai dirumah dimana tempat ia dibesarkan selama ini , tepatnya sejak 1 jam yang lalu. Istana nya dalam kondisi yang sama tidak ada perubahan , para pekerja dirumahnya juga masih tetap ramah kepadanya . Daddy nya juga masih sama , wajahnya semakin berseri ketika melihat Jennie , dan akan selalu memperlihatkan kebijaksanaannya. He is Kim Junmyeon. Dan yang terakhir Mommy nya , Kim Joohyun atau yang sering di sapa Irenne itu masih tetap lah sama , cerewet , dan suka mengatur Jennie.
"Sudah siang , sebentar lagi aku ada rapat." Ujar Junmyeon ketika melihat jam dipergelangan tangan kirinya , usai dia menyelesaikan makan nya.
"Kau akan berangkat sekarang?" Tanya Irenne mendapati suaminya beranjak dari duduknya.
Irenne berdiri membenarkan posisi dasi suaminya.
"Iya. Kyungsoo sudah menunggu diluar." Ujar Junmyeon seraya mencium kening Irenne mesra.
Irenne tersenyum hangat ," Hati-hati."
Junmyeon melangkah ke arah Jennie dan mencium pucuk kepala princess kecil nya.
"Jane , sering-seringlah berkunjung ke rumah. Kasihan Mommy kesepian." Ujarnya kepada Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love |✓|
FanficPertemuan mereka hanyalah sebuah insiden, dimana hanya sebuah kebetulan belaka dari alur takdir masing-masing. Nama mereka sudah dituliskan dalam daun surga sebelum mereka dilahirkan di dunia. Mereka adalah pasangan yang berbeda tuju. Saling tunduk...