Entah apa yang membuat waktu Jennie serasa sangat lama jika bersama dengan kaparat Kim Taehyung . Serasa skenario takdir menginginkan agar keduanya terus bersama . Oh Tuhan , bebaskan aku dari sekappan penjara milik Kim Taehyung , doanya dalam hati . Jennie akui tadi malam ia tidur pulas , well tentunya setelah berbicara dengan ibunya Taehyung membuat pikirannya menjadi tenang . Tapi setelah ia mulai membuka matanya kembali , pikirannya selalu mengutuk Taehyung . Oh begitu bodohnya , pria itu !! Jennie membuka gorden kamar , memandang kebawah . Uwhh.. Jennie meringis melihat betapa tingginya atap ini . Ingin terjun kebawah melewati menara tinggi ini , setidaknya Jennie memerlukan rambut panjang layaknya Rapunzzell yang ingin membebaskan diri dari kesunyian dan sekapan ibu tirinya . Yang ditempatinya ini sebenarnya tidak pantas disebutkan sebagai penjara , well sebenarnya bangunan ini malah seperti istana . Jennie menyebut penjara karena orang yang tinggal dirumah ini sangatlah bengis , oh maksudnya teruntuk Kaparat Kim Taehyung yang angkuh itu tentunya . Mendengus kesal , apa yang harus ia lakukan setelah ini ?! Ikut menyiapkan makanan , membantu membersihkan rumah ? Bersikap santun , tentu Jennie tidak merasa keberatan . Yang ia sesali hanyalah , matanya yang nantinya menatap kaparat Kim Taehyung . Hormon didalam tubuhnya menolak untuk kehadiran satu orang itu.
I WANT TO GO HOME !!
I NEED MEET MY FAMILY !!
MOMMY.....
"Sudah bangun ?" Suara yang sangat familiar dan tidak enak didengar. Jennie tidak sudi menoleh kebelakang hanya sekedar memastikan siapa yang memasuki kamar ini , tahu akan kehadiran monster.
"KIM TAEHYUNG ! Antarkan aku pulang kerumah. Aku tidak suka berada didekatmu. Akan kupastikan , Mommy memarahimu . Menculik gadis semata wayangnya . Aku ingin pulang . Aku ingin pulang. " celoteh Jennie dihadapan Taehyung yang sudah berpakaian rapi dengan kemeja hitam kancing atas dibuka lengkap dengan setelannya . Wangi maskulinnya merebak ke ruangan , tatanan rambut rapi memperlihatkan ketampanannya , Jennie sampai mau dibuat pingsan olehnya.
"Nona , aku tidak berniat menculikmu . Kau tahu kalau aku mau , aku akan membiarkanmu benar benar diculik penjahat tadi malam ." Ucap Taehyung dingin .
Niatnya membangunkan gadis manis ini , mengucapkan selamat pagi , berusaha mendekatkan diri sirna begitu saja setelah mendengar unek-unek gadis itu. Gadis manis yang menyebalkan . Dan ya apa tadi katanya , ingin menyuruh ibunya memarahi Taehyung . Oh ayolah ancaman juga gertakan itu pantasnya diucapkan bocah SD yang mengadu karena diganggu temannya . Jennie Kim ...Jennie Kim..."Kau sungguh akan melakukan itu ? Kauu.." cicit Jennie pelan , membayangkan bagaimana dirinya jika berhasil diculik semalam . Pikirannya kemana-mana , nasib dan masa depannya dipertaruhkan semalam . Pipinya mendadak memanas , matanya seperti kaca-kaca yang siap pecah kapan saja , kepalanya menunduk . Menyadari kalau dia masih diselamatkan untuk mendapatkan kebahagiaan dihidupnya , Tuhan mengirimkan malaikatnya .
Taehyung kalang kabut mendengar suara parau gadis didepannya . Oh apakah dia menyakitinya .
Bodoh ! Lupa akan sensitivenya para gadis . Perkataannya mungkin terlalu menyayat dihati .
Menghampirinya berusaha mendongakkan kepala gadis itu . Oh Taehyung ...kau membuat anak gadis menangis . Melihat air bening yang turun membasahi pipi , tatapan yang begitu tenang sekaligus tersayat , bibirnya kelu seolah tidak bisa berkata . Sebrengsek itukah aku ? Membuat gadis ini menangis ."Hei.. Jane .Sudahlah jangan menangis , I'm sorry lupakan perkataanku tadi . Aku tidak mungkin membiarkanmu dilukai ataupun sekedar tergores ." Oke yang Taehyung tahu , dikondisi inilah seorang gadis memerlukan rengkuhan hangat . Mengelus surai sang gadis .
"Tae- Ups ..Apakah aku datang disaat yang tidak tepat ." Suara barithon itu mengintrupsi keduanya .
"Daddy..." Ujar Taehyung melihat presensi ayahnya , aduhh apa yang dipikirkan ayahnya setelah ini . Memeluk seorang gadis didalam kamar , No...No... dia hanya ingin menenangkan Jennie tidak lebih .
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love |✓|
FanfictionPertemuan mereka hanyalah sebuah insiden, dimana hanya sebuah kebetulan belaka dari alur takdir masing-masing. Nama mereka sudah dituliskan dalam daun surga sebelum mereka dilahirkan di dunia. Mereka adalah pasangan yang berbeda tuju. Saling tunduk...