Jennie merasa dirinya dikekang. Ini tidak adil baginya. Rasanya ingin sekali melompat dari jendela kamar , setidaknya nanti banyak orang yang merasa iba dengan cara matinya kan. Sungguh Jennie sempat berpikiran seperti itu.
Well , bunuh diri bukan cara yang tepat untuk mengakhiri masalahnya kali ini.
Tiga hari setelah kejadian Yerin yang mendatangi K'victorius itu , hubungan keduanya semakin hari semakin renggang.
Bukan salah Taehyung , pria itu bahkan masih sempat untuk menyapa Jennie kala ia terbangun dari mimpinya . Pria itu masih rajin memberikan pesan-pesan singkat walau hanya sekedar mengabari kekasihnya.
Dan jangan salahkan Jennie juga , gadis itu masih dan akan selalu menunggu kabar dari kekasihnya. Jennie juga sebenarnya ingin sekali keluar bersama Taehyung , walau hanya sekedar makan malam atau pun itu. Permintaan Jennie tidak muluk-muluk ia tidak meminta makan malam yang romantis , hanya satu saja pertemukanlah ia dengan Kim Taehyung. Ia ingin memeluk pria itu erat , mengucapkan kalimat rindu dari bibirnya yang kelu.
Salahkan saja semua pada takdir. Jennie putuskan untuk membenci takdir. Adakah peraturan yang mewajibkan semua orang untuk menjalani takdir mereka masing-masing ? Memang tidak ada , tapi entah bagaimana yang pasti mereka harus melakukannya. Sebagaimana yang Jennie lakukan , menjalani alur hidupnya sesuai takdir yang tertulis sejak ia dilahirkan. Asal kalian tahu , Jennie melakukannya rela tak rela. Mungkin lebih ke pasrah.
Sejak Jennie di beritahu berita perjodohan yang dilakukan orangtua nya , Jennie sungguh seperti seorang Rapunsel yang disandra ibunya dalam menara , bedanya Jennie disandra di dalam rumah. Ya , Mommy nya melakukan semua itu. Tidak hanya mengurungnya dalam rumah , selepas dari itu handphone nya pun di sita. Dan jangan lupakan juga masalah mobil dan lain sebagainya , well fasilitas nya benar-benar dibatasi Mommy nya. Kalau pun Jennie mengadu pada Junmyeon pun akan sia-sia , ingat kekuasaan dirumah ini dipegang oleh sang Ratu. Raja pasti akan menurut saja pada sang Ratu.
Memangnya masih zaman nya perjodohan?
Bernafas saja Jennie merasa tidak bebas.
Kalau begini terus ia bisa gila.
Oh ya , jangan usulkan untuk meminta bantuan pada Lalisa . Gadis itu bahkan seolah mendukung penuh rencana perjodohannya. Gadis itu bahkan memilih untuk menurut pada Irenne daripada membantu sahabatnya sendiri. Lupakanlah , tapi Jennie penasaran bagaimana reaksi gadis Thailand itu kalau kekasih yang selama ini Jennie tutupi adalah Kim Taehyung. Apa Lalisa juga akan tetap mendukung perjodohan itu , mengingat Lalisa sering menjodohkannya dengan Taehyung sendiri.
Jennie masih ingat perkataan Lalisa, "Sudahlah , J. Kenapa kau ambil pusing soal perjodohan ini . Kau tinggal menuruti perintah Mommy mu. Kau mau mati miris karena stress memikirkan hal ini. Putuskan saja kekasihmu itu , lagi pula aku yakin kekasihmu itu tidak ada apa-apanya dengan pria yang dijodohkan denganmu."
Dan yang Jennie lakukan kala itu hanya memukul Lalisa dengan bantal dan mengusirnya dari kamarnya. Dan mengambil keputusan untuk tidak meminta bantuan Lalisa , bocah itu tidak mengenal apa yang namanya cinta. Jennie heran kenapa Jungkook memilih Lalisa sebagai kekasihnya?
Seiring berjalannya waktu , Jennie merasa hari-hari nya semakin menyedihkan saja. Mogok makan juga bukan cara yang tepat , Irenne bukanlah orang yang mudah dicairkan hatinya. Mommy nya adalah wanita yang tetap tangguh pada pendirian , Jennie tahu ia tak akan bisa menolak perintah Mommy nya.
Jennie memutuskan untuk menuruti keinginan orangtua nya , okey saat nya mengatakan hallo pada calon pendamping hidupnya kelak.
Jennie memantapkan setelah ia berbicara kepada Do Kyungsoo , sekretaris Daddy nya. Paman , panggilan Jennie untuk pria setengah baya yang dulu sering mengantarnya sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love |✓|
FanficPertemuan mereka hanyalah sebuah insiden, dimana hanya sebuah kebetulan belaka dari alur takdir masing-masing. Nama mereka sudah dituliskan dalam daun surga sebelum mereka dilahirkan di dunia. Mereka adalah pasangan yang berbeda tuju. Saling tunduk...