Pernahkah kau berpikir untuk apa kau hidup? pernahkah kau mencari apa sebenarnya tujuan kau hidup? jika belum, maka berpikir dan mencari dari sekarang jangan sampai kau mati tak mengerti apa tujuanmu selama hidup.
Sepeninggal Kent, Haura melihat tangannya yang merah hamper kebiruan. Memang sialan si Kent itu dia mencengkeram tangan Haura begitu kencang, ingin rasanya Haura menangis namun apakah pantas ia menangis di dalam bus ini?. Haura memegangi tangannya tepat di mana tadi Kent mencekaramnya, sikap Kent lama kelamaan semakin buas dan menakutkan saja, Haura semakin khawatir jika Kent mengenalinya. Namun, Haura juga bingung kenapa Kent bisa melupakannya. Ah ya, dia lupa bahkan saat perttama bertemupun Kent dalam keadaan yang tidak sadar. Haura meringis menahan perih, Kent benar-benar kurangajar.
Haura mencoba melupakan masalah tadi meskipun tak semudah itu untuk benar-benar melupakannya. Dia membuka tas kecilnya lalu mengeluarkan mushaf kecil yang biasa ia bawa kemana-mana. Untung tadi Kent tidak menyentuh kulitnya secara langsung jadi ia masih mempunyai wudhu. Dibukanya surah Al-Mulk, dibaca perlahan sambil diresapi makna yang terkandung di dalam surah itu. Ia bukanlah wanita yang baik, meskipun kerap dianggap baik dan alim oleh orang lain namun kenyataannya ia bukanlah apa-apa di hadapan Allah. Allah memang baik, Dia tidak menampakan keburukan dan kejelekan hamba-Nya menghapus dosa itu.
Perjalanan masih terus berlanjut, beberapa orang naik dan turun dari bus namun Haura masih tenang dengan bacaannya. Di negeri yang mayoritas non muslim ini semuanya berjalan seperti biasa. Tukang sapu bekerja tanpa kenal teriknya matahari, penjual es makin laris, took-toko peralatan musim dingin mulai ada yang membuka dan menyediakan jas-jas berbulu yang tebal.
Sedangkan di sisi lain, Kent berhasil memenangkan kerjasamanya untuk memperluas pembangunan resortnya di Bali. Dia memang benar-benar pebisnis muda yang hebat dan tangkas tak salah jika ia mendapat gelar miliyarder muda tahun ini. Kent duduk di kursi kerjanya sambil bersandar ke kursi itu. Kursinya bergoyang-goyang saat pertama kali ia duduki membuatnya sedikit pusing sehingga ia memijat lirik kepalanya. Ah, atau mungkin ada masalah lain yang membuat kepalanya pusing.
Dia menelpon pegawainya, lalu meminta dibuatkan kopi. Pikirnya jika ia meminum kopi mungkin akan memperbaiki keadaannya yang sedikit kacau. Entahlah, kebanyakan orang juga demikian. Mereka akan meminum kopi untuk memperbaiki keadaan yang dirasa sedang kacau, menurut mereka dengan memninum kopi keadaan akan lebih baik lagi dan lebih mudah untuk berpikir. Mungkin bagi kebanyakan orang yang suka minum kopi, entahlah untuk yang lainnya.
Kent kembali mengingat pertemuannya dengan Haura tadi, ia tahu namanya adalah Haura dan Kent sudah memiliki sepotong ingatan tentang dirinya dan perempuan itu namun masih begitu samar. "Sial, ini gara-gara kecelakaan sialan itu sampe aku jadi lupa ingatan seperti ini." Gerutunya sambil terus memijat pelipisnya.
Ia ingat jika Haura akan pergi ke Islamic Center di WD, lalu tadi dia mengatakan akan menyusulnya nanti sore tapi apakah mungkin dia menyusul Haura ke tempat yang sudah masuk dalam daftar tempat yang tidak akan pernah didatanginya sebab itu adalah tempat orang-orang muslim berkumpul, tempat orang-orang yang dianggapnya sebagai teroris berkumpul, dan namun sayangnya Haura berada diantara orang-orang itu. Lalu, apa yang sekarang harus ia lakukan?
Kent meminum kopinya, ah bukannya lebih baik dia malah semakin pusing. Urusan resort yang belum selesai, kini ditambah dengan sosok Haura yang masih terlalu misterius tapi benar-benar sangat membuatnya penasaran. Tak tahan lagi, Kent menarik rambut kepalanya, sakit. Dia kembali mengalami sakit di bagian kepalanya, untung ada staff yang datang dan membawanya ke Rumah Sakit.
Sedangkan di tempatnya sekarang, Haura sudah berbaur dengan pengurus masjid dan juga beberapa panitia. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan yang diadakan oleh masjid setiap tahunnya, dan dibuka pendaftaran peserta terutama bagi orang-orang yang ingin lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Haura sudah menaruh barang-barangnya di asrama, ia sekamar dengan 3 orang lainnya yang berasal dari Sudan, Boston, dan Brunai Darussalam. Sungguh bahagia Haura bisa bertemu dengan saudara satu rumpun dan tentunya satu iman dan satu tujuan. Kegiatan awal adalah pembukaan, pembukaan kegiatan ini diawali dengan pembacaan ayat-ayat Al-Quran dari seorang remaja asal Pakistan. Suaranya sangat merdu, di umurnya yang baru 15 tahun ia sudah mendapat gelar Syaikh. Memang dari latar belakang keluarganya juga yang seorang hafidz dan pembesar agama Islam di Pakistan dan di Amerika ini.
Haura duduk bersebelahan denangan Nadin, perempuan asal Brunai Darussalam itu. Mereka mendengarkan dengan seksama apa yang dibacakan oleh sang qori, dan meresapi arti makna surat tersebut. Sungguh, jika kau memang orang yang benar-benar beriman dan tahu apa yang Allah utarakan dalam kandungan ayat itu maka kau akan menangis dan mempercayai keagungan Allah SWT.
Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan ceramah oleh Syaikh dari Arab. Tubuhnya besar, jenggotnya panjang, pakaiannya gamis dan sorban, suaranya tegas, dan bahasa Inggrisnya sangat fasih. Syaikh itu menyampaikan dalam dua bahasa yaitu bahasa Arab dan juga bahasa Inggris. Pembahsannya adalah tentang toleransi antar umat beragama. Bagaimana cara seseorang bisa saling bertoleransi diantara banyaknya suku, ras, agama, dan juga golongan. Lalu apakah sikap yang harus kita lakukan?
Maka jawabannya adalah saling bertasamuh atau bertoleransi, dalil yang kuat juga sudah ditegaskan di surah Al-Kafirun ayat 6, Lakum diinukum waliyadiin untukmu agamamu dan untukku agamaku. Saling toleransi di sini yang dimaksud adalah tidak saling mencampuri dalam hal beribadah kepada Tuhannya, namun dalam menjalani kehidupan sehari-hari bisa saling bekerja sama dan saling tolonmg-menolong. Dalam islam juga ada tiga unsur hubunga, yaitu habluminallah hubungan manusia dengan Tuha, habluminannash hubungan manusia dengan manusia lain, dan yang terakhir yaitu habluminal alam yaitu hubungan manusia dengan alam. Dalam hal tersebut juga dijelaskan, hubungan manusia dengan manusia juga merupakan bentuk toleransi yang juga diajarkan dalam Islam dan mungkin dalam agama lainnya, karena sejatinya setiap agama mengajarkan kebaikan dan tujuan kita sama, surge,.
Kemuduan Syaikh Furqon menjelaskan banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan toleransi, bagaimana cara kita menolak tawaran makan dan minum ketika kita sedang puasa dengan cara harus dan tidak menyinggung perasaan orang lain, bagaimana cara kita mengucapkan salam yang baik kepada orang nonmuslim, dan tetantang tata cara dan adab bertoleransi dengan sesama manusia.
Sangat sejuk sekali perasaan Haurra sangat ini, dulu pernah ia berpikir untuk apa ia hidup apalagi setelah kejadian beberapa tahun lalu saat mentalnya down. Namun, ia terus menelusuri jejak-jejak keagungan Tuhan dan mencoba untuk mengenali adanya Tuhan dengan tanda-tanda yang telah Tuhan berikan lewat alam. Hingga pada saat ini ia berada di tempat ini, di titik seperti ini ia mulai merasakan untuk apa dirinya hidup dan tujuan apa yang akan dicapai selama dirinya hidup. Sungguh ingin sekali ia memahami arti dari nyawa yang bersemayam dalm sukma dan diberi bentuk yang sempurna dengan nama agung, manusia. Mungkin beberapa orang cuek dengan hal itu, namun bagi ia yang gelisah akan kehadirannya di dunia maka ia akan mencari tahu apa alasan Tuhan menghadirkannya di tempat ini, sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ZSS 3] Cinta di Langit Amerika (On Going)
Ficción General⚠Warning 15+ Cerita ke tiga dari Zakiya ZS InsyaAllah update setiap Rabu dan Ahad #penikmataksara Hidup di Kota Massacuttes, di negeri Paman Sam membuat seorang Haura Saida Zahira mengalami fase jatuh cinta selama 4 musim berlalu. Wanita itu terus m...