Bahagia

985 110 4
                                    

Anak buahku langsung datang sesaat setelah aku menghubungi mereka.

" Sebentar aku mau berkemas dulu "

Aku hanya diam membiarkannya berkemas meski hampir 80 persen semua barang hancur dan hilang diterjang angin tadi.

" Sepertinya aku hanya bisa membawa ini " senyumnya memperlihatkan foto neneknya.

Ku genggam tangannya dan lekas membawanya keluar.

Beberapa tetangganya yang juga mendapat musibah yang sama dengannya masih menangisi barang-barang yang hilang.

" Ke apartemenku " perintaku pada anak buahku.
" Ha-i "

Supirku langsung membawa kami.

" Kenapa kita naik mobil bukannya apartemen mu dekat sini "
" Iie "
" Lalu dimana? "
" Nanti kau juga tau "

Dia hanya diam sepanjang jalan. Mungkin bingung juga sedikit takut.

Setibanya di apartemenku dia masih terpaku.

" Kau..orang kaya? " ucapnya heran.
" Aku bos yakuza, kau lupa? "

Dia berkeliling di dalam apartemenku.

" Apa semua bos yakuza tinggal di tempat seperti ini? "
" Begitulah "
" Bukankah ini terlalu mewah "
" Ini fasilitas yang kami dapat sebagai bos "

Dia diam menatap keluar dari pintu kaca. Aku mendekat menempelkan dadaku pada punggungnya dan mencoba menahannya.

" Kau tidak suka? "
" Entahlah "
" Apa yang kau pikirkan? "
" Aku merasa Kamisama terlalu baik padaku "
" Maksudmu? "
" Aku pernah terpuruk saat kehilangan nenek, satu-satunya keluarga yang ku miliki. Belum lagi dengan pekerjaanku yang slalu membuatku frustasi. Aku sempat menyerah pada hidupku. Lalu kau tiba-tiba datang Sasuke-san. Kehadiranmu perlahan membuatku lupa dengan semua kesakitan yang kurasa sendiri. Kau slalu datang entah darimana tapi slalu disaat yang tepat "
" Kau merasa terganggu? "

Dia berbalik lalu menatapku.

" Tidak, aku merasa bersukur bahwa aku belum sepenuhnya menyerah menjalani hidupku "

Aku lantas memeluknya tanpa pikir panjang.

" Maukah kau tinggal disini bersamaku? " bisikku.
" Hm " angguknya.

Disini hanya ada 1 kamar karna memang aku tinggal sendiri.

" Kau bisa tidur di tempat tidur "
" Bagaimana denganmu Sasuke-san? "
" Aku di sofa "
" Oke "
" Kalau kau butuh sesuatu jangan ragu untuk meminta "
" Arigatou "

Aku keluar kamar dan membuka wine lalu mulai meneguknya sendiri.

Aku sudah berhasil membawanya kesini, tinggal bersamaku. Lalu sekarang apa? Bersikap sopan tanpa melakukan apapun, atau sebaliknya?

Setelah ku ingat lagi aku belum pernah membawa seorang gadis pun ke apartemen ini. Melakukan apapun? Aku bahkan belum pernah benar-benar menyentuh gadis yang ku inginkan selama ini.

Ah sial.. setelah semua usahaku masih saja aku dibuat bingung.

Pagi itu kejadian tak terduga terjadi.

" Kyaaaa "

Suara teriakan dari dalam kamar. Aku langsung lari menuju kamarnya.

" Ada apa? "

Dia langsung mendekat padaku dan menunjuk seorang pria yang sudah terbaring di kasur.

" Siapa? "
" Entahlah dia tiba-tiba masuk lalu tergeletak disana "

Aku mendekat mencoba melihat.

Bruk

Lalu menendangnya hingga jatuh ke lantai.

" Oi bangun Suigetsu "
" Haaa "

Dia mabuk!

" Suigetsu bangun "
" Iyaaa "

Duk.. duk..

" Ku bilang bangun "

Aku menendangnya beberapa kali hingga dia benar-benar membuka matanya.

Beberapa menit kemudian.

" Mana aku tau ada Hinata-chan disini, ku kira kan hanya kau "
" Itu sebabnya aku tidak suka kau merubah pin ruanganku sesukamu "
" Itu juga kan demi kau "
" Cih "
" Gomen Hinata-chan.. aku benar-benar tidak tau "
" Tidak apa-apa, aku juga minta maaf karna datang mendadak "

Hinata memberikan kompres es pada Suigetsu. Dan membantunya mengompres memar usai ku pukul dan tendang tadi.

" Kau tidak salah jadi tidak perlu minta maaf " selaku menariknya tuk duduk disampingku.
" Aku akan mengganti pin- "
" Tidak perlu, siang ini aku akan pindah apartemen "
" He? "
" Karna aku akan tinggal bersama dengannya dan kau dilarang kluar masuk seenaknya di apartemen baruku "
" Heeee "

Pagi itu aku ke kantor seperti biasa, menyelesaikan pekerjaanku dan langsung pergi saat siang. Seperti yang ku katakan pagi tadi, siang ini aku keluar apartemen lama ku.

" Sasuke-san kita mau kemana? Bukankah kita harus berkemas? "
" Tidak perlu "
" Tapi barang-barangmu "
" Tinggalkan saja "
" Tapi.. "
" Karna kita sudah tinggal bersama aku ingin semua barang baru di apartemen ini "
" Kau tidak boleh boros Sasuke-san "
" Setidaknya biarkan aku membahagiakanmu "

Dia tersenyum menatapku.

" Kebahagiaanku sudah berlimpah sejak bertemu denganmu " ucapnya berlalu.

Blush

Untuk beberapa alasan aku terpaku menahan ronaku.

" Sasuke-san " panggilnya.

Aku lantas menyusulnya. Entah kenapa aku merasa sangat bahagia bersamanya.

Dia bukan tipe gadis yang memanfaatkan keadaan yang ada. Dia slalu menolak setiap kali ku ajak ke restoran mahal dan lebih memilih kedai sederhana di pinggir jalan. Dia juga slalu menolak setiap kali aku ingin membelikannya perhiasan dan barang mahal lainnya dengan alasan tidak membutuhkannya.

Bahagianya itu sederhana dan itu membuatku tak henti bersukur karna kami dipertemukan.

~Skip~

OverdoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang