Omedeto!

979 116 13
                                    

Malam itu dalam perjalanan pulang Sasuke tak sedikitpun melepas pandangannya dari Hinata. Tangannya bahkan terus menggenggam erat jemari mungil Hinata. 

Hinata hanya diam meski merasa sedikit aneh. Setibanya mereka di tempat yang dituju.

" Hotel? "
" Kita tinggal disini sementara waktu "
" Bagaimana dengan apartemennya? "

Sasuke hanya diam tak menjawab. Nyatanya apartemen itu hampir tidak berbentuk lagi. Dalamnya benar-benar kacau.

" Sial.. dia yang menghancurkannya kenapa aku yang bertanggung jawab " keluh Suigetsu.

Disaat Sasuke dan Hinata melepas rindu, Suigetsu disibukkan dengan apartemen Sasuke. Suigetsu harus membuat apartemen itu kembali bersih dan mengganti semua barang-barang disana dengan yang baru.

Di kamar hotel.

Sasuke tak juga melepas peluknya pada Hinata.  Awalnya Hinata pun menikmatinya namun setelah berjam-jam, Hinata mulai gelisah.

" Um.. Sasuke-san "
" Nani? "
" Aku mau ke toilet "
" Ayo "
" Ayo? maksudnya? "
" Ayo aku temani "
" Aku hanya ke toilet "
" Iya aku dengar "
" Lalu kenapa- "
" Hanya memastikan kau baik-baik saja nanti "
" Baiklah "

Sasuke benar-benar menunggu di depan toilet. Ketakutannya akan kehilangan Hinata lagi mulai berlebihan.

Usai dari toilet, Sasuke langsung menggenggam jemari Hinata dan membawanya kembali ke sofa. Dan kembali memeluknya.

" Um.. Sasuke-san.. "
" Nani? "
" Kau tidak lapar? "
 " Sedikit "
" Bagaimana kalau kita makan? "
" Baiklah "

Tangan kirinya masih melingkar di pinggul Hinata sedang tangan kanannya menekan ponsel.

" Belikan aku makanan " ucapnya lalu menutup telpon.

Tak berapa lama seseorang mengetuk kamar. 

" Masuk "
" Pesanan anda tuan "
" Hm "

Setelah anak buahnya pergi dia baru melepas peluknya. Hinata pun merapikan diri bersiap makan.

" Tunggu sebentar "

Sasuke bangkit menuju dapur dan mengambil sendok juga garpu.

" Untuk apa Sasuke-san? "
" Buka mulutmu "
" Eh.. aku bisa makan sendiri "
" Buka sekarang " 
" Aku bisa makan sendiri Sasuke-san.. ada sumpit juga disini "

Pluk

Sasuke melempar sumpit itu.

" Sumpitnya kotor " 
" Kau sengaja melakukannya Sasuke-san "
" Sekarang buka mulut mu "

Hinata pun menurut meski harus menahan malu. 

" Kau tidak makan Sasuke-san? "
" Aku tidak lapar "

Gemuruh di perut Sasuke terdengar keras.

" Suara perutmu jelas tidak bisa menipuku Sasuke-san "
" Abaikan saja "
" Mana mungkin "

Hinata mengambil alih sendok dari tangan Sasuke.

" Buka mulutmu "
" Aku tidak lapar "
" Buka.. sekarang aku yang menyuapi mu "

Suap demi suap berlalu.

" Sasuke-san kau jadi lebih kurus, kau makan dengan benar? "
" Aku hampir lupa kapan terakhir makan "
" Hah? "
" Bagaimana aku bisa makan jika aku tidak bisa bersama mu "
" Jangan berlebihan begitu, kau juga kan harus menjaga kesehatanmu "
" Aku tidak peduli.. aku hanya ingin dirimu "

Tiba-tiba Sasuke mendekat dan menjilat ujung bibir mungil Hinata. 

" Sasuke-san " kejut Hinata.
" Ada saus "
" Aku bisa- "
" Aku yang tidak bisa menahannya "

Sasuke langsung menyergap Hinata dan melanjutkan yang tertunda. Mencumbu Hinata dari ujung rambut hingga kaki.

Namun ditengah kegiatannya tiba-tiba Sasuke berhenti.

" Hinata kau masih.. "

Hinata memalingkan wajahnya menahan malu sambil mengangguk perlahan.

" Tapi mereka- "
" Mereka tidak melakukan apapun padaku "
" Sama sekali? "

Hinata kembali mengangguk menahan malu karna Sasuke terus menatapnya yang sudah tanpa busana.

Mendengar itu Sasuke semakin bersemangat dan mencurahkan semua rasa cintanya pada Hinata hingga pagi menjelang.

Hari sudah siang saat Sasuke akhirnya membuka mata. Melirik Hinata yang masih terlelap dalam balutan selimut. Sasuke kembali memeluknya sambil sesekali mengecup kepala Hinata. 

Bip..bip..

" Sasuke sudah jam 9.30 bukankah sekarang kau harus menghadap bos besar "

Bip

Sasuke langsung mematikan telponnya. Bangkit perlahan menuju kamar mandi dan bersiap pergi.

Cklek

Tepat saat Sasuke membuka pintu kamarnya.

" Omedeto gozaimasu "

Anak buahnya menabur bunga memberi selamat pada Sasuke.

" Apa-apaan ini Suigetsu "
" Ucapan selamat "
" Untuk apa? "
" Untuk melepas keperjakaanmu "
" Jangan konyol "
" Akhirnya bos kita Sasuke-sama tidak lagi perjaka.. omedeto " ledek Suigetsu.
" Hentikan atau ku bunuh kau "
" Huaa.. kowai.. "
" Jaga kamar ini juga hotel nya jangan biarkan siapun masuk " perintah Sasuke.
" Ha-i " jawab anak buahnya.

Ditemani Suigetsu, Sasuke bersiap pergi menemui Madara.

~Skip~

OverdoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang