Yakuza

4.4K 195 6
                                    

Yakuza, siapa yang tidak mengenalnya. Hanya dengan menyebut kata itu saja semua orang sudah tau.
Mafia yang sudah ada sejak era Tokugawa. Sejarah kelam tentang pembunuhan, perjudian serta kekuasaan adalah hal yang paling menonjol.

Seiring berjalannya waktu pamor Yakuza semakin menurun berganti dengan banyaknya Militer yang mendominasi.

Meski sudah tidak setenar dulu bukan berarti mereka sudah lenyap. Beberapa dari mereka masih menjalankan bisnis perjudian dan pengawalan pengusaha-pengusaha besar.

Peraturan mereka yang tidak boleh dilanggar adalah dilarang membunuh sesama rekan maupun orang lain tanpa alasan yang jelas. Serta saling membantu yang membutuhkan bukan malah menyakiti.

Untuk wilayah kekuasaan, Yakuza membaginya menjadi 4 bagian. Utara, barat, selatan serta timur yang masing-masing dipegang oleh seseorang dengan ketua atau bos di pusatnya.

" Kita mulai rapatnya "

Dia adalah Madara bos Yakuza saat ini.

" Ha-i "

Dia Kakuzu, raja judi. Pemegang wilayah utara.

" Ijinkan saya memulai "

Dia Pain, malaikat pembunuh. Pemegang wilayah Selatan yang paling banyak tindak kriminal.

Lalu ada Kisame yang tidak kalah brutalnya yang memegang wilayah Timur.

Dan aku Uchiha Sasuke, memegang wilayah barat.

Setiap 3 bulan sekali kami berkumpul dalam satu meja dan membicarakan bisnis serta hal lainnya. Lalu saling bertukar pikiran untuk mendapatkan solusi.

Setelah hampir 2 jam lamanya akhirnya rapat ini usai.

" Tidak banyak bicara seperti biasa " sindir Kakuzu.
" Jangan ganggu dia Kakuzu " ucap Pain.
" Anak baru memang tidak boleh banyak protes "
" Kisame "

Lagi-lagi Pain memperingati kedua orang itu. Aku memang baru menjadi kepala cabang, baru setahun. Dan setiap kali rapat aku memang tak pernah banyak bicara.

Kalau aku bisa menyelesaikannya dengan baik, untuk apa aku protes. Keputusanku yang sepihak kadang kala menjadi bomerang untukku. Dan aku sadar betul akan hal itu.

Dengan banyaknya orang-orang entah suruhan siapa yang selalu saja ingin membunuhku setiap ada kesempatan. Tapi tidak akan semudah itu. Kepala cabang slalu diberikan hak spesial terutama dalam jumlah anak buah. Jadi sebanyak apapun mereka mencoba datang, anak buahku akan membalas dua bahkan tiga kali lipat lebih banyak.

" Setelah ini kita ada pertemuan dengan pengusaha- "

Dia Suigetsu orang kepercayaanku. Sulit untuk menjatuhkannya karna dia punya seribu cara untuk kembali. Akupun bosan memecatnya hingga akhirnya ku biarkan saja.

" Kaeru " potongku.
" Hah... Terserah kau saja " desahnya.

Kami langsung meluncur kembali ke apartemen ku.

" Sasuke aku mengganti pin kamar mu lagi "
" Nande? "
" Aku curiga dengan pelayan baru disini "
" Hm "

Sebenarnya dia cukup pintar mampu membaca beberapa kemungkinan. Dia juga lebih tua dariku sebenarnya tapi karna dia tidak cukup berprestasi jadi tidak ada yang meliriknya.

" Kau mau makan apa? "
" Anggur "
" Hey kau baru saja rapat dan sekarang mau mabuk-mabukkan "
" Ambilkan aku anggur "
" Ayolah Sasuke kau-"
" Atau kau pergi " potong ku cepat.
" Baiklah akan ku siapkan "

Seperti yang ku bilang dia orang kepercayaanku bahkan sebelum aku menjadi kepala cabang. Meski kadang sikap sok akrabnya membuatku kesal. Tapi aku tau dia hanya ingin memberi yang terbaik.

" Sasuke wine nya habis "

Ku biarkan dia mengoceh sedang aku berpura-pura terlelap.

" Akh sial.. mengacukanku lagi "

Cklek

Ku lirik dia sudah keluar ruangan. Akupun bangkit dan mulai meneguk wine yang kusimpan di laci sambil menatap gemerlap lampu kota malam itu dari balkon.

~Skip~

OverdoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang