Happy Yakuza

1.6K 123 12
                                    

" Jadi.. Donna.. bisa kau jelaskan? "

Hinata dan Suigetsu bungkam seribu bahasa. Suigetsu sadar betul bahwa Sasuke tidak pernah setuju Hinata ikut masuk lebih dalam pada organisasi ini.

" Sasuke- "
" Gomennasai Sasuke-san "

Hinata tersungkur dilantai memohon ampun.

" Sebenarnya aku yang meminta.. Suigetsu-san tidak bersalah.. akulah yang salah "
" Hoo.. mencoba melindunginya " ucap Sasuke tenang.
" Ku mohon jangan hukum Suigetsu-san.. hukum saja aku "
" Oi Hinata-chan.. "
" Ku mohon " pinta Hinata.
" Sasuke.. aku juga salah disini jangan hanya menghukumnya "
" Baiklah "

Hinata dan Suigetsu mendongak melihat Sasuke.

" Hinata.. sekarang kau pulang dan Suigetsu.. hukumanmu menunggu "
" Sasuke-san jangan hukum Suigetsu-san terlalu berat "
" Kenapa kau tidak mengkhawatirkan keadaanmu sendiri "

Sukses membungkam Hinata.

" Lagipula aku belum akan membunuhnya "
" Sasuke-san.. "
" Hinata-chan.. tenang saja, percaya padanya "

Beberapa anak buah Sasuke datang membawa Hinata kembali ke apartemen.

" Jadi apa hukumanku? "

Sasuke membuka jendela kaca.

" Membersihkan seluruh bangunan ini hanya dengan tali pengaman tanpa dron "
" Sasuke kau mau membunuhku?! "
" Terlalu mudah ya.. "
" Ah iie..iie.. akan ku lakukan.. oke.. akan ku lakukan "

Ini lebih baik daripada dia membuangku, batin Suigetsu.

Saat malam tiba, Hinata sudah siap dengan semua pakaiannya. Bersiap dengan kemungkinan terburuk, diusir.

" Koper apa itu? "
" Pa-pakaian ku "
" Aku tidak bilang mau liburan "
" I-iie.. hanya saja.. "
" Hm? "
" A-aku..mau pergi " lirih Hinata.
" Kemana? "
" E-entahlah.. "
" Bukankah sudah ku bilang kau akan selalu menjadi milikku "
" Ta-tapi.. aku sudah.. "
" Sudah? "
" Me-mengacaukan.. pekerjaanmu.. " lirih Hinata lagi.
" Ah iya.. kau mau di hukum ya.."

Hinata menunduk, memejamkan mata. Tak sanggup mendengar hukumannya.

" Hukumanmu adalah membahagiakan aku, membuatku senang, juga selalu disampingku sebagai Hinata juga Donna "

Hinata mendongak, lavendernya membulat seiring dengan air mata yang mulai menitik.

" Bagaimana? "
" Mana mungkin aku menerimanya sebagai hukuman " seru Hinata yang mulai terisak.

Sasuke lantas memeluknya.

" Kemarikan tanganmu "

Sebuah cincin berlian disematkan dijari manis Hinata.

" Ini.. "
" Seharusnya ku berikan waktu itu tapi tertunda karna sakit ku "

Bibir mungil itu tersenyum bersamaan dengan air mata yang kembali mengalir.

" Arigatou.. arigatou... " peluk Hinata.

Beberapa bulan setelah itu, pamor Donna semakin melonjak. Tidak ada yang tidak mengenal Donna dan tidak seorangpun yang tidak menghormatinya.

" Suigetsu-san.. Sasuke-san kemana? " tanya Hinata.
" Ke toilet "

Malam itu tengah ada acara di sebuah hotel. Semua petinggi yakuza datang.

" Ke toilet saja lama sekali "

Hinata berjalan mencari toilet mengkhawatirkan Sasuke yang tak kunjung kembali.

Saat melewati lorong dengan banyak pintu, salah satu pintu disana terbuka sedikit.

" Ayolah Sasuke-kun.. "

Deg

Samar Hinata mendengar suara seorang gadis menyebut nama Sasuke disana. Hinata perlahan mendekat, menguping.

" Kau tau yang kau lakukan ini? " ucap Sasuke.
" Sasuke-kun.. sudah cukup bagiku menunggu, aku ingin bersama mu Sasuke-kun "
" Jangan gila Sakura "
" Aku tidak peduli Sasuke-kun "
" Aku sudah punya dia "
" Dia? Aku jauh lebih baik darinya "

Tidak tahan mendengarnya terlalu lama, Hinata pun membuka pintu itu.

Untuk sesaat dia terkejut dengan posisi mereka. Sasuke berbaring di ranjang dan Sakura duduk tepat diatasnya.

" Kau " kaget Sakura.
" Heee.. jadi kau lebih baik dariku ya.. "

Hinata berjalan perlahan mendekat.

" Apa kau pikir kau bisa memuaskan Sasuke-san dengan tubuh mu yang kurus begitu? " ucap Hinata santay dan melipat kedua tangan di dada.

Geram, Sakura bangkit dan mendekati Hinata.

" Kurang ajar- "
" Yosh.. "

Sasuke memegang tangan Sakura, menahannya yang ingin menampar Hinata. Lalu beberapa anak buahnya datang dan Sakura pun diserahkan pada mereka.

Kini tinggal Hinata dan Sasuke disana. Hinata duduk di ranjang dengan tenang.

" Saat aku harus menemani tamu, kau malah bersenang-senang sendiri disini Sasuke-san " kesalnya.
" Lebih baik daripada di acuhkan olehmu "
" Aku? "
" Kau selalu menaggapi mereka dan mengabaikanku "

Hinata diam, apa yang dikatakan Sasuke memang benar.

" Kembali saja sana, aku mau tidur saja "

Dan kini Sasuke yang merajuk. Kesal, Hinata lantas menarik Sasuke dan langsung duduk di atas tubuh Sasuke.

" Begini kan tadi "
" Hm.. ah dia juga mencium pipiku "

Hinata menggerai surainya yang panjang. Lalu mencium pipi Sasuke.

"Mana lagi? "
" Leher "

Kejahilan Sasuke sukses membuat Hinata kesal.

" Berhenti? "

Hinata hanya diam menahan malu karna selama ini bukan Hinata yang memulai tapi slalu Sasuke.

" Sudah? "
" Tu-tunggu.. biar aku yang memulai "

Perlahan Hinata membuka kemeja Sasuke lalu mencium dadanya. Dan berhenti lagi.

" Hm? "
" Tu-tunggu.. aku sedang berfikir "

Setelah ini apalagi? batin Hinata.

Greb

Sasuke langsung merebahkan Hinata dan mengambil alih kendali.

" Sejak awal aku percaya aku tidak salah memilihmu.. terima kasih karna kau mau menerimaku juga pekerjaan kotor ini "

Dua tahun kemudian mereka melangsungkan pernikahan bersamaan dengan diangkatnya Sasuke sebagai bos besar menggantikan posisi Mandara.

" Sebenarnya aku masih tidak percaya- " ucap Madara.
" Oh ayolah bos, beri dia kesempatan " potong Kakuzu.
" Iya biarkan dia berkembang dan melebarkan sayap yakuza " sahut Pain.
" Seharusnya aku yang disana " lirih Kisame.

Semua melotot menatap Kisame.

" Bisa-bisanya kau bilang begitu saat mereka sedang melangsungkan upacara pernikahan " kesal Pain.

Beberapa anak buah Pain datang dan menggotong Kisame.

" Amankan dia sampai acara ini selesai "
" Oi Pain.. salahku apa? "
" Hah.. " geleng Kakuzu juga Madara.

Itulah kenapa aku tidak pernah berharap banyak pada mereka, batin Madara.

Disaat mereka ribut sendiri, upacara pernikahan pun usai. Hinata dan Sasuke tersenyum penuh bahagia diantara tamu yang menaburkan bunga untuk mereka.

~Fin~

Cinta itu penuh ujian dan cobaan. Lika liku dalam bercinta selalu sukses membuat siapapun menangis, bahagia, juga tertawa. Dan orang yang menolak cinta sebenarnya adalah orang paling ingin dicintai.

Jaa neee ~~~

OverdoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang