Umi

830 107 4
                                    

Dua hari berlalu tidak juga ada kabar dari Hinata. Orang-orang ku belum juga berhasil melacak keberadaannya.
Bahkan para bajingan yang menjanjikan untuk memberi kabar pun tidak menepati janjinya.

" Sial.. " seruku
" Tenangkan dirimu Sasuke "
" Bagaimana aku bisa tenang hah? Mereka semua membodohiku, menipuku.  Bagaimana aku bisa diam? " kesalku.
" Sasuke ini baru dua hari, mereka pasti akan menemukan Hinata-chan "
" Sial.. sial... "
" Sasuke- "
" Diam kau Suigetsu "

Cklek

Pistolku siap meletupkan peluru panasnya  di kepala Suigetsu.

" Lakukan.. jika itu bisa menenangkanmu "

Gigiku saling beradu menahan amarah.

" Cih "

Kembali ku letakkan pistolku. Aku mulai terpuruk dalam keputusasaan.

Dimana kau Hinata...bagaimana keadaanmu... Aku ingin melihatmu.. aku ingin memelukmu lagi..

~Sasuke POV end~

Disebuah tempat berbeda. Seorang pria duduk dengan tenang, tangan kanannya menopang kepalanya di meja. Terus memandang seorang gadis di depannya yang terikat tak berdaya.

" Lepaskan ikatan di mulutnya " perintahnya pada anak buahnya.

Dia terus menatap gadis itu.

" Lepaskan ikatan di matanya "

Kini gadis itupun bisa melihat sekitarnya.

" Dimana aku? Lepaskan aku "
" Kau di tempatku "
" Kau "
" Kakuzu "
" Kaku..zu.. "
" sama.. Kakuzu-sama "

Gadis itu melihat sekitarnya, dia di kelilingi orang-orang berjas hitam.

Hinata POV

Dimana aku?

Menyeramkan. Semua mata menatapku tajam dan tanganku terikat sangat erat. Ingin teriak tapi enggan ku lakukan karna bisa saja mereka menyiksaku nantinya.

Saat ini aku hanya bisa diam dan pasrah. Dalam hati terus berharap agar semua usai dan aku bisa kembali bertemu Sasuke-san.

" Sasuke-san.. Sasuke-san... Aku ingin bertemu denganmu "

Hanya bisa menangis dan memanggilnya dalam hati. Terus berteriak dalam hati berharap dia datang menyelamatkanku.

" Lepaskan ikatannya "

Ini kesempatanku!

Usai tali ditanganku dilepas aku langsung berlari keluar.

Namun keinginanku tak sesuai kenyataan. Lavenderku langsung membulat melihatnya.

" Laut? " ucapku tak percaya.
" Kita berada di rumahku "
" Rumah? "
" Kapal pesiar yang slalu berjalan setiap malam "

Aku masih tak percaya dengan apa yang ku lihat dan dia katakan.

" Laripun percuma karna tidak ada jalan tuk kembali "

Aku tersungkur. Kaki ku lemah serasa tak bertulang lagi.

Ku biarkan anak buah orang itu membawaku kembali ke dalam. Dan menghadapkanku di depan orang itu.

" Kau tidak perlu melakukan apapun untukku, cukup diam dan menurut maka aku akan mengembalikanmu padanya secepatnya "
" Be-benarkah? "
" Sebegitu inginnya kau bersama anak itu? "

Aku kembali diam dan menunduk.

" Aku tidak peduli sejauh apa hubungan kalian karna aku hanya menjalankan tugasku, jadi ku tegaskan lagi padamu.. cukup diam dan menurut "

Aku tak bisa membantah karna memang saat ini aku hanya bisa menurut.

Waktu itu saat aku membuka mata, aku sudah berada disebuah kamar. Tidak sebesar kamar di apartemen Sasuke-san tapi cukup rapi dan bersih.

" Sekarang apa yang harus ku lakukan " gumamku bingung sendiri.

Tiba-tiba seorang pelayan datang dan membawakan makanan juga pakaian padaku.

" Silahkan " ucapnya lalu pergi.

Aku bangkit dari tempatku berjalan mengelilingi ruangan ini. Ada kamar mandi dan segala keperluannya di dalam. Karna tubuhku sudah mulai berbau tidak sedap akupun langsung mandi. Mengganti gaun yang sudah kupakai 2 hari ini dengan pakaian yang disediakan pelayan tadi.

Ingin makan tapi entah kenapa tidak ada nafsu sama sekali. Meski perutku keroncongan tak karuan.
Ku ambil roti dan mencoba memakannya perlahan sambil terus memikirkannya.

" Apa yang kau lakukan disana Sasuke-san... " batinku.

Apa dia juga memikirkanku seperti aku memikirkannya?

~Skip~

OverdoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang