Siapa

1.1K 118 5
                                    

Siang itu, aku dan Suigetsu berkunjung ke rumah seorang pengusaha yang meminta pengamanan untuk keluarganya.

" Anda sudah tau prosedurnya kan? "
" Ha-i "
" Baiklah aku pergi, Suigetsu akan mengabari anda perihal prosesnya "
" Ano bisakah secepatnya "
" Tenang saja "

Aku, Suigetsu dan anak buahku lalu pergi meninggalkan lokasi dan kembali ke kantor.

" Hubungi Karin dan minta percepat prosesnya, pelanggan baru kita berani membayar mahal " perintahku.
" Oke "

Sorenya saat tiba di kantor, Suigetsu langsung pergi menyelesaikan tugasnya. Aku juga langsung kembali ke ruanganku.

Jam 7 malam aku baru meninggalkan kantor, menuju bar milik Tobi.

" Yo Sasuke.. sudah lama kau tidak kesini "
" Hn "

Bartender disana langsung memberi minuman yang biasa ku pesan.

" Aman? " tanyaku.
" Sebenarnya ada sedikit masalah "
" Hm? "
" Beberapa berandalan kemarin datang dan mengaku anggota Yakuza yang baru, makan dan minum seenaknya lalu pergi begitu saja "
" Kemeja Hawai? "
" Iya, kau sudah tau? "
" Aku baru menghabisinya kemarin "
" Kurasa jaringan mereka semakin banyak karna beberapa orang disekitar juga merasakan hal yang sama seperti ku "
" Hn "
" Lakukan sesuatu Sasuke atau nama Yakuza akan kembali buruk "
" Hn "

Jam 11 malam aku beranjak pergi. Mungkin aku harus melakukan inspeksi di daerah ku ini.

" Jangan macam-macam atau kalian akan terluka "

Sebuah keributan terjadi.

" Gadis kecil seperti mu mana bisa melukai kami.. hahaha.. "
" Hey aku tidak bercanda ya "

Sukses menarik perhatianku. Ku hampiri mereka, tampak seorang gadis tengah dihadang beberapa pria.

Kemeja Hawai, batinku.

" Ada apa ini? "

Tanpa pikir panjang langsung ikut campur. Semua lantas menoleh melihatku.

" Sasuke-san? "

Ku tepuk keningku sesaat ketika melihatnya. Hinata.

" Apa yang kau lakukan disini? "
" Harusnya aku yang tanya, mereka ini berbahaya " jawabnya

Spontan aku langsung pura-pura lugu. Dia pun langsung berdiri di depanku mencoba melindungiku.

Oh sial aku masih memakai jas hitamku!

" Satu atau dua bantuan tidak akan membantu mu keluar dari sini nona "

Beberapa teman berandalan itu mulai berdatangan.

" 1 2 3 4.. "
" Apa yang kau lakukan Sasuke-san? " bisiknya.
" Menghitung jumlah mereka "
" Astaga tak perlu menghitungnya yang pasti kita kalah jumlah "
" Sepertinya begitu "
" Ya ampun.. sepertinya aku memang harus menyelesaikan ini "

Aku meliriknya sesaat, cara bicaranya sudah seperti bos saja.

" Hey dengar kami memang kalah jumlah tapi kau tidak tau kan siapa orang ini "

Dia menunjukku.

" Ya kau tidak tau kan siapa aku " ucapku ikut-ikutan memprovokasi.
" Dia itu bos yakuza "

Deg

Aku terkejut mendengarnya. Apa dia sudah tau statusku yang sebenarnya?

" Kalau kau macam-macam kau tidak akan selamat " lanjut Hinata.
" Hah? Yakuza? Kami yakuza..hahaha " ucap mereka.

Sedikit jengkel mendengarnya tapi ku coba ikuti alur yang dia buat.

" Hey lakukan sesuatu " bisiknya padaku.
" Sesuatu? "
" Iya "

Aku lantas mengambil kaleng bekas minuman dan melemparnya ke salah satu berandalan itu.

Bruk

Semua terkejut melihatnya karna orang itu pingsan seketika.

" Berani kau ya "

Mereka mulai tersulut dan semakin memojokkan kami.

" Hey tahan " seru Hinata.

Mereka kembali berhenti.

" Dia ini bos yakuza, dia bisa memanggil anak buahnya hanya dengan hitungan jari "
" Kau mencoba menakuti kami? "
" Kau hanya membuat mereka semakin marah " bisikku.
" Shuuh.. kau hanya perlu pura-pura menjadi bos yakuza "
" Baiklah "

Mereka kembali menggertak meski Hinata coba menahannya beberapa kali.

" Ku peringatkan lagi padamu, orang dibelakang ku ini bisa memanggil seratus anak buahnya hanya dalam 10 hitungan "
" 100? kau yakin?" tanyaku.
" Shuu.. ikuti saja aku "
" Baiklah "

Aku masih diam melihat reaksi mereka.

" Kami tidak percaya "
" Kau akan menyesal " gertaknya.

Mereka kembali memasang wajah garang.

" 10 9 8 7... "

Akupun memberi tanda pada anak buahku dan mulai menghitung mundur.

" 3 2 1 "

Cklek

Suara hentakan pistol secara bersamaan sukses mengejutkan mereka. Aku berdiri santay dengan tangan di saku celana.

Suasana hening seketika. 100 orang dengan setelan jas hitam mengacungkan pistol mengepung kami disana.

" Apa yang kau lakukan? " bisiknya.
" Menghitung mundur seperti yang kau minta "
" Darimana otang-orang ini datang? "
" Entahlah "

Dia mulai takut sendiri melihat anak buahku.

" Gomennasai.. gomennasai.. "

Orang-orang itu langsung dibawa dan dihabisi anak buahku seperti biasa.

" Sebaiknya kita pergi sekarang " usulnya.

Dia langsung menarikku dan membawaku pergi dari keramaian.

" Hah..hah..hah.. "

Kami kehabisan nafas usai berlari cukup jauh.

" Astaga siapa orang-orang berjas hitam itu " histerisnya.
" Entahlah "
" Hampir saja kita tertangkap juga oleh mereka "

Kemudian dia melirikku.

" Ne Sasuke-san.. siapa kau sebenarnya? "

~Skip~

OverdoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang