05 | tough day

223 36 2
                                    

(hai, sebelumnya kalian bisa baca bukuku satunya, Wonderwall. Disana part 5 juga, untuk penjelas part ini)

Kejadian di sekolah antara Jeno, Gowon, dan Siyeon cukup melelahkan bagi Jeno bahkan kerja kelompoknya dengan Siyeon pun berjalan dengan suasana canggung diantara keduanya.

Tapi meski begitu Jeno lega karena tugas kelompoknya dengan Siyeon selesai, seandainya belum maka mungkin Jeno akan terjebak lagi dalam kecanggungan mereka

Jeno sudah pulang dan bersantai di kamarnya, di luar sedang hujan

Hujan yang deras

Ia bersyukur sudah pulang sebelum hujan itu turun

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, papanya menelepon

Papanya menanyakan keberadaannya dan terdengar napas lega karena anaknya sudah di rumah.

Tapi kemudian,

"Jeno, kamu pesan taxi bisa kan?" kata Papanya

"Iya lah, kenapa pa?" jawab Jeno

"Barusan dokternya Gowon titipin obat Gowon karena obatnya habis, tapi kayaknya Papa pulangnya masih lama, kamu ambil sini tapi pake taxi loh ya" ucap Papanya

"Oh iya, mobil dibawa Papa ya, ya udah Jeno berangkat" ujar Jeno

Setelah itu telepon ditutup, Jeno segera bergegas untuk ke rumah sakit

Sedangkan Papanya disana tersenyum karena tindakan anaknya namun juga khawatir sebab hujan kali ini turun sangat deras

Setelah menggunakan jaketnya, Jeno menengok keluar balkon dan langsung terpampang jelas kamar Gowon yang berarti balkon gadis itu sedang terbuka, lalu ia berteriak memanggil Gowon dan untungnya yang dipanggil langsung memunculkan diri

Terlihat Gowon berdiri di balkon kamarnya dengan wajah bertanya-tanya

"kamu sakit lagi?" tanya Jeno
Jeno mengeraskan suaranya karena suara hujan bertabrakan dengan suaranya

"Iya, barusan. Kenapa Jeno?" tanya Gowon

"Sekarang udah gak sakit?" tanya Jeno balik

"Udah lumayan reda kok" jawab Gowon

Jeno mengangguk tanda mengerti
"Sana masuk, tutup jendelanya, dingin" ucap Jeno

Tentu saja Gowon menurut, Jeno langsung pergi keluar begitu mengatakan kalimat terakhirnya

Meskipun gadis itu sudah mengatakan bahwa kondisinya lumayan baik baik saja, namun Jeno tetap ingin ambil obat untuknya

Karena penyakitnya yang bahkan Jeno tidak tahu itu bisa kambuh kapan saja dan bisa membuat gadis itu pingsan seperti tadi pagi

Bukan merepotkan, hanya saja Jeno khawatir

Ketika sudah di depan pintu, Jeno membalikkan badan untuk ambil helm dan kunci motornya.

Ia tidak jadi memesan taxi seperti perintah Papanya karena ia pikir akan lebih lama menunggu taxi apalagi saat hujan seperti ini

Meski sekarang seluruh badannya gemetar bukan hanya tangannya.

Dalam waktu yang singkat, Jeno sudah melajukan motornya menerjang derasnya hujan

Bahkan Gowon yang mendengar suara motor tetangga tampannya itu pun lari dari kamarnya berniat untuk mencegah Jeno meski ia juga tidak tahu apa yang membuat Jeno menghadapi ketakutannya

Namun terlambat, Jeno dan motornya sudah berjalan jauh ketika Gowon baru sampai meraih pintu rumahnya

______

Pluvios [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang