Prolog

3.2K 76 1
                                    

Salsha tidak pernah menyangka, berpacaran dengan Iqbaal akan se menyakitkan ini. Bagaimana tidak, lebih dari 1 tahun ia menjalin hubungan dengan pria itu, tidak satu perhatian pun ia dapatkan. Jangankan untuk dating bersama setiap malam minggu, bahkan untuk sekedar pulang bersama setelah bel berbunyi, atau sekedar makan bersama di kantin pada jam istirahat pun tidak pernah ia dapatkan dari kekasihnya. Jika momen itu datang, selalu ada dia sebagai orang ketiga.

Salshabilla Adriani, sang tokoh utama dalam cerita ini. Gadis cantik yang sehari harinya harus membagi hati kekasihnya bersama dia, sahabat yang selalu menjadi prioritas iqbaal.

Sebagai seorang kekasih, salsha jelas sangat menyayangi iqbaal. Namun bagaimana jika kekasihnya lebih menyayangi orang lain. Bagaimana jika kekasihnya lebih banyak menghabiskan sisa harinya bersama sang sahabat masa kecilnya. Bagaimana jika kekasihnya bahagia bersama orang lain dan tentu bukan bersama dirinya. Sedih, marah, terluka, sakit hati, mungkin kata itu juga yang selama ini mengiringi hari hari salsha. Gadis itu tidak pernah membatasi kekasihnya untuk bergaul dengan siapapun, namun bagaimana jika kekasihnya justru lebih nyaman bersama orang lain? Akankah ia akan tetap tinggal diam. Dan menganggap keduanya hanya sebatas sahabat. Butuh waktu bagi salsha untuk dapat menjawab semuanya.

Tentu, bukan hal yang mudah bagi salsha untuk tetap bertahan dalam situasi tidak mengenakan semacam ini. Bukan dua, tiga kali, ia ingin melepaskan iqbaal. Namun berkali kali.
Perasaan cemburu telah mendarah daging bagi salsha, rasa ingin memisahkan iqbaal dengan sang sahabat masa kecilnya berkali kali terngiang ngiang dalam kepalanya. Namun yang dapat ia lakukan adalah tetap berfikir jernih, bahwa keduanya hanya sebatas sahabat dan tidak lebih.














































Hai gue kembali lagi dengan cerita baru, huhuhu... Semoga suka yakk. Masih tetap bersama cinta segitiga yang terjadi antara iqbaal dan salsha hehe. Jangan lupa buat vote dan komennya.

Gimana prolognya?

Hello, Dear | Iqbaal Ramadhan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang