Iqbaal telah bertengger manis diatas jok motor gede nya, di sebuah rumah berukuran cukup besar yang terletak tepat di hadapannya. Pagi pagi seperti ini, ia telah berada di halaman rumah kekasihnya hanya untuk mengajaknya berangkat sekolah bersama. 15 menit berlalu, iqbaal melirik arloji nya yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya. Salsha belum juga terlihat keluar dari dalam rumahnya. Ia menghembuskan nafasnya pelan
Apa ia datang terlalu pagi, apa salsha masih tidur di dalam, apa salsha sudah berangkat sekolah lebih dulu.
Beberapa pertanyaan memenuhi kepalanya, iqbaal benar benar di buat menunggu oleh salsha, dan bisa ia tebak sendiri bahwa ini adalah kali pertama seorang iqbaal di buat menunggu oleh seorang perempuan. Selama menjadi tukang antar jemput caitlin, dirinya tidak pernah dibuat menunggu seperti terlalu lama ini. Iqbaal benar benar bingung, selama ini ia selalu merasa bahwa semua makhluk perempuan itu sama, ternyata tidak.
" iqbaal "
Iqbaal tersenyum, saat mendapati seseorang yang telah membuatnya menunggu cukup lama, akhirnya keluar dari dalam rumah. Salsha berjalan, sedikit bergegas
" kamu ngapain " tanya salsha, gadis itu merasa heran dengan kehadiran iqbaal pagi pagi seperti ini dengan menggunakan sepeda motornya, bukannya ia tidak menyukai, namun ini benar benar di luar dugaannya.
" jemput kamu " ujar iqbaal singkat, salsha melongo, " hah " gadis itu berusaha untuk mencerna baik baik apa yang telah tertangkap dari indera pendengarannya. Benar benar di luar dugaan, ia tidak meminta iqbaal untuk menjemputnya, namun pria itu berinisiatif sendiri untuk menjemputnya, dan ia merasa senang. Perlakuan manis iqbaal ternyata masih berlaku hingga saat ini, tadinya ia berfikir hanya akan di perlakukan manis di hari kemarin saja yang mungkin hanya untuk di jadikan tameng agar ia benar benar tidak mengakhiri hubungannya bersama iqbaal. Dugaannya salah.
" eehh.. Kenapa bengong "
Salsha tersentak, ia menggeleng pelan, " en.. enggak. gak papa " ujarnya, terbata.
" kaget yak " goda iqbaal, pria memamerkan cengirannya.
Salsha terkekeh, " apaan. Ya kali, kamu ngapain sih jemput jemput segala. Biasanya juga kamu jadi antar jemput nya caitlin "
Iqbaal menyerahkan sebuah helm berwarna di hitam pada gadis di hadapannya, salsha menerimanya, " emang gak boleh sekali kali jemput pacar, caitlin berangkat sama supirnya " jelas iqbaal, salsha mengangguk mengiyakan, kesempatan bagus, batinnya.
***
Iqbaal memarkirkan sepeda motornya di halaman sekolah, beberapa siswa yang kebetulan tengah berada di sana, menatap nya intens. Iqbaal tidak peduli.
' itu serius iqbaal sama salsha barengan '.
' iqbaal udah gak di ekorin pelakor lagi '
' gilaaa.. Pengin deh, diboncengin cowo keren macam iqbaal '
Desas desus oleh beberapa siswa perempuan mulai memenuhi indera pendengaran iqbaal, pria itu diam saja, ia meletakan helm yang di kenakannya juga salsha diatas jok motor gede miliknya.
Iqbaal meraih pergelangan tangan salsha, dan menggandengnya lembut, salsha tersenyum, hatinya seolah berdetak kencang. Kedua nya berjalan beriringan di tengah ramainya koridor yang penuh sesak oleh beberapa siswa yang masih terus menatap keduanya.
Tidak heran, jika keduanya menjadi sorotan banyak orang, meski pun telah berhubungan cukup lama, namun iqbaal juga salsha adalah salah satu tipe pasangan yang jarang bahkan tidak pernah mengumbar kemesraannya di depan khalayak ramai, keduanya seolah berada pada kehidupan yang berbeda, iqbaal yang selalu bersama caitlin, juga salsha yang diam diam harus menahan amarah juga hatinya akibat perlakuan iqbaal yang seolah hanya memprioritaskan caitlin seorang. Namun mungkin, pernyataan iqbaal hanya memprioritaskan caitlin benar terbantahkan untuk hari ini, pria itu bersikap manis pada salsha. Kekasihnya. Yang memang harus seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Dear | Iqbaal Ramadhan ✓
Romance[ COMPLETED ] Tidak ada kisah yang tidak usai Layaknya lagu kekasih tak dianggap milik pinkan mamboo, salsha sebenarnya ingin menyerah namun cinta nya pada iqbaal masih jauh lebih besar. Iya tidak peduli se berapa lebam dan parah nya saat mencintai...