22. Lo serius, apa ngajak becanda?

594 41 1
                                    

Naufal mengerjapkan matanya beberapa kali, sekujur tubuh nya terasa kaku, dan membuatnya sulit bergerak. Ia berusaha bangkit, kepalanya terasa pening.

Entah sudah berapa puluh menit, pria itu tidak sadarkan diri, ia kembali mengerjapkan matanya cukup lama, berusaha mengingat kejadian apa yang baru saja menimpanya, hingga ia tergeletak tak sadarkan diri di atas tanah berpaving.

Ia ingat, saat tengah melajukan kendaraannya, ia di hadang oleh beberapa preman yang langsung menghajarnya tanpa kenal ampun. Ia memijit keningnya pelan, ini adalah tindakan pengeroyokan yang di dasari atas unsur kesengajaan.

' Salsha ' pekiknya. Pria itu menepuk jidatnya sendiri. Ia lupa, ia ada janji untuk makan malam bersama salsha. Naufal melirik jam tangan yang di kenakannya, ini sudah lewat dari jam yang telah di tentukannya kemarin sore.

Naufal melajukan kembali kendaraannya, tubuhnya belum sepenuh nya pulih, beberapa luka memar juga masih tercetak jelas diantara wajah nya yang nyaris sempurna.

" semoga lo masih di sana sal " ujarnya dalam hati. Pria itu mempercepat laju kendaraannya. Menemui salsha adalah yang paling utama untuk saat ini.

***

Salsha merebahkan tubuh nya di bean bag yang terletak di balkon rumah nya. Ia mengotak atik ponselnya, berharap ada satu notifikasi pesan yang di kirimkan naufal. Namun hasilnya nihil, mungkin benar, tidak seharusnya ia berharap naufal segera menghubungi dan menjelaskan kenapa dirinya absen untuk datang makan malam bersamanya. Mungkin memang laki laki itu hanya sekedar singgah, dan berniat memainkan perasaannya, seperti yang iqbaal lontarkan sewaktu mengantar pulang tadi. Ia bingung.

Kling..

iqbaaal

sal
22.15

besok gw jemput y
22.15

Gadis itu membuka satu notifikasi pesan yang tertera di layar ponselnya. Dari iqbaal. Ia menghembuskan nafas nya pelan, bukan ini yang di inginkannya, pesan dari iqbaal tidak sedang di harapkannya saat ini.

Mungkin perasaannya memang sudah mati untuk iqbaal.

Salsha mengetik satu kalimat pendek untuk sekedar membalas pesan iqbaal. Meskipun malas, ia tetap akan melaksanakan tugasnya, untuk segera membalas pesan iqbaal.

boleh
21.17

Ia kembali menutup ponselnya, tidak lama setelah ia membalas pesan iqbaal. Pikir nya saat ini kembali tertuju pada naufal dan segala pertanyaan yang terlintas di otaknya.

Kenapa tidak datang?

Kenapa pria itu mengingkari janjinya

Kenapa naufal melupakan momen makan malamnya.

Dan kenapa - kenapa yang lain yang terlintas di kepalanya.

Salsha menutup kedua matanya, merasakan hawa dingin yang masuk kedalam tubuhnya. suasana malam hari setelah hujan membuat hawa sekitar nya menjadi semakin dingin. Ia semakin mengeratkan jaket yang di kenakannya.

***

Naufal mengedarkan pandangannya ke setiap sudut restaurant, setelah beberapa detik, pria itu tetap tidak dapat menemukan salsha di sudut manapun, ia menghela nafas kecewa, memang siapa yang mau nunggu orang sampai dua jam lamanya, salsha pasti sudah pulang. Batinnya.

Hello, Dear | Iqbaal Ramadhan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang