04. Contract

3.5K 351 7
                                    

Jangan lupa Vote dan comment 🙏🏻

WARNING TYPO
&
HAPPY READING

Sudah tak terhitung berapa kali Nara menghela nafasnya selama perjalannan pulang, ia diantarkan oleh Alya dan perempuan itu terus mengatakan Nara tak akan sampai di usir atau di coret dari kartu keluarga meski telah kabur dari acara kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah tak terhitung berapa kali Nara menghela nafasnya selama perjalannan pulang, ia diantarkan oleh Alya dan perempuan itu terus mengatakan Nara tak akan sampai di usir atau di coret dari kartu keluarga meski telah kabur dari acara kemarin.

"Jam segini mereka belum pulang kan ?"

Alya menghentikan mobilnya tepat didepan pintu masuk rumah Nara yang memiliki aksiteksur moderen meski masih ada beberapa ukiran khas Bali, rumah keluarga itu nampak sepi yang artinya Adimas dan Lisa belum pulang ke rumah.

"Masik tercium bau alkohol?"

"Kamu khawatir soal itu?" Alya tertawa sejenak. "Engga, yang orang tua kamu cium cuman wangi Chamomile dan wewangian herbal lainnya."

Nara menggangguk, orang tuanya tak akan curiga, bukan rahasia lagi Alya begitu menyukai produk - produk herbal.

"Baiklah. Terima kasih Alya," ucap Nara sambil turun dari mobil Alya.

Ia menghela nafasnya lagi sebelum melangkah masuk ke dalam rumahnya, mobil Alya sudah menghilang di pekarangan rumahnya. Yang artinya Nara tak bisa kabur lagi.

"Neng Nara!" seru seseorang saat Nara memasuki rumahnya.

Nara tersenyum ketika bi Asih menghampirinya dengan raut wajah hawatir. Bi Asih merupakan pembantu yang sudah bekerja lama dengan keluarga Wijayanto, ia berasal dari salah satu kota di Jawa Barat, berpisah dengan suaminya dan mendapatkan pekerjaan yang jauh dari tempat asalnya. Bi Asih sangat baik, sangat memperhatikan Nara dan orang tuanya, makanya Bi Asih bisa bekerja lama dengan keluarga Adimas.

"Ibu sama Bapa khawatir, Mas Abi juga nyariin neng Nara."

"Mama sama Bapa belum pulang?"

"Belum, malam kayanya. Neng Nara mau dibikinnin apa? laper ga?" ucap Bi Asih berentetan hingga Nara tertawa kecil.

"Engga, ga papa. Aku mau istirahat aja, makasih Bi."

Nara melangkah ke kamarnya dengan langkah gontai, merebahkan tubuhnya di atas kasur yang masih rapih.

Kepalanya pusing dengan memikirkan jawaban yang bagus jika harus menghadap kedua orang tuanya, pada akhirnya Nara kelelahan dan memilih tidur, mengistirahatkan pikirannya sejenak sebelum menghadapi permasalahan yang ada.

》》》《《《


Nara terbangun saat merasakan belayan di kepalanya, ia berbalik untuk melihat siapa pelaku yang telah mengusik tidurnya, kesadaran Nara langsung kembali begitu melihat ibunya tersenyum, senyuman yang menyembunyikan kekecewaan.

Perempuan itu segera bangkit, duduk manis dengan menundukan kepalanya, terasa lebih baik jika Lisa memarahinya dibandingkan mendapatkan perlakuan seperti ini.

Sweet Ecsape [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang