17. Lost

2.4K 263 3
                                    

Ayo jangan lupa VOTE dan tinggalkan komentarnya. Aku berharap apresiasi dari kalian 😊


WARNING TYPO

&
HAPPY READING

Mata biru itu mengitari seisi rumah, ada yang aneh kali ini dimana ia tak menemukan sosok Nara di rumahnya, disaat ia pulang kantor seperti ini biasanya Nara sudah berada di sekitar dapur untuk membantu Linda memasak makan malam ataupun sibuk memb...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata biru itu mengitari seisi rumah, ada yang aneh kali ini dimana ia tak menemukan sosok Nara di rumahnya, disaat ia pulang kantor seperti ini biasanya Nara sudah berada di sekitar dapur untuk membantu Linda memasak makan malam ataupun sibuk membuatkan teh herbal.


Ia menatap adik laki – lakinya yang tenggelam dalam sebuah game battle royal, telinganya di sumpal dengan earphone serta jari-jemarinya sibuk bergerak untuk menyerang musuh. Stevan melangkah ke arah Jules yang berada di sofa ruang tamunya, menarik headphone yang terpasang di telinga adiknya agar Stevan tak perlu menaikan nada bicaranya ataupun mengulang – ngulang ucapannya.


“Nara kemana?”


“Membeli sesuatu ke super market.”


Stevan merasa lega, Nara tak akan pergi terlalu jauh, tempat ia tinggal berada satu gedung dengan sebuah super market yang berada di lantai satu gedung apertemen tersebut.


“Sejak kapan?” Stevan berucap sambil mengambil ponselnya,ia berniat bergabung dalam permainan yang sedang dimainkan oleh jules.


Jules melihat jam tangannya, “dua setengah jam yang lalu.”


Mendadak tubuh Stevan menegang, pikirannya mulai tak tenang lalu membuang jauh – jauh prasangka buruknya jika terjadi sesuatu terhadap Nara. Tidak mungkin, Stevan tahu Nara adalah perempuan tangguh, karakter itu telah terbentuk karena Nara sudah di tempa berbagai masalah sejak ia kecil, hanya keluar dari rumah di kota besar seperti ini tak akan membuatnya terluka.


“Mom sedang menanti kabar bahagia dari kalian.”


Ucapan Jules barusan memancing Stevan untuk tertawa, lebih tepatnya tertawa miris karena ia tahu dirinya dan Nara tak akan bisa sampai memiliki momongan, keduanya mungkin terburu sudah berpisah. Namun di satu sisi kedua orang tuanya mengharapkan kehadiran seorang anak di antara Stevan dan Nara, yang nanti wajahnya mirip dengan Stevan ataupun mirip dengan Nara ataupun berpaduan keduanya.


“Pernikahan kami baru seumur jagung.”


“Kau bisa protes jika mereka sudah pulang.”

Sweet Ecsape [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang