02. Complicated

4.7K 409 3
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya 🙏🏻



WARNING TYPO
&
HAPPY READING

“Ke Bali untuk berlibur?” tanya Nara, tangannya lalu menerima es kelapa muda yang di belikan oleh Stevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ke Bali untuk berlibur?” tanya Nara, tangannya lalu menerima es kelapa muda yang di belikan oleh Stevan.

“Ya, dan ada usuran pekerjaan.”

“Tak bisa di tinggalkan ?”

Stevan duduk disamping Nara yang sudah duduk dengan nyaman di atas pasir pantai, dimana mereka langsung menghadap ke pantai kuta dimana matahari hampir tenggelam di ujung sana.

“Menjadi penasehat umum di perusahaan temanku memang sibuk, tapi dilain sisi aku memiliki banyak waktu untuk diriku sendiri dibandingkan pengacara lainnya. Bagaimana dengan kau ?”

Stevan menghembuskan nafasnya, saat ini Dalton sedang gila – gilaan bekerja hingga berdampak kepada jam istirahat Stevan, ia bertugas mengurus berbagai macam akta dan perjanjian perusahaan Dalton dengan investor.

Ke pantai seperti sekarang pun Stevan harus mencuri – curi waktunya.

“Tak ada yang menarik. Kuliah manajemen, magang, lalu bekerja di galeri seni Ibuku.”

Laki – laki itu mengerutkan keningnya, “pastinya ada hobi yang kau suka. Ayo, katakan padaku.”

Nara tertegun, ia merasa Stevan sedang berusaha menghiburnya. Bukan hanya sekedar memuaskan rasa penasarannya sendiri. Gestur dan tatapan Stevan seakan berkata ‘you will be fine’.

“Menulis, sudah lama aku suka menulis cerita.”

“See? Itu juga kegiatan yang menyenangkan.”

“Tapi aku tak bisa melakukannya.”

Nara menatap jauh ke lepas pantai dan juga mengingat semua hal telah ia lewati selama ini. Kurang lebih sembilan belas tahun ia tak memperdulikan perasaannya sendiri, ia hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk orang lain, bukan untuk dirinya sendiri.

“Karena orang tuamu ?” ucap Stevan pelan, Nara terkejut lalu menatap laki – laki itu penuh tanya.

“Soal itu...aku denger dari orang – orang yang ada di pameran tadi.”

Stevan merasa tak enak hati telah mengatakan hal yang sangat sensitif bagi Nara yang merupakan anak tiri Adimas dan Lisa.

Perempuan berambut hitam itu mendengus, “ternyata aku masih menjadi topik paling menarik. Aku tak mengerti, apa salahnya jika aku menjadi anak mereka.”

“Mereka hanya iri dengan apa yang milikimu, sementara mereka tak memilikinya.”

Perkataan Stevan seperti mantra, memberikan Nara semangat lagi dan merasa ada seseorang yang berada di pihaknya.

Sweet Ecsape [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang