30. Happily ever after

5.4K 292 40
                                    

Ayo jangan lupa VOTE dan tinggalkan komentarnya. Aku berharap apresiasi dari kalian 😊

WARNING TYPO
&
HAPPY READING

Stevan merasakan tangan seseorang yang menepuk pundaknya dengan lembut, ia menoleh ke belakang dan mendapati seorang perempuan tengah tersenyum ke arahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Stevan merasakan tangan seseorang yang menepuk pundaknya dengan lembut, ia menoleh ke belakang dan mendapati seorang perempuan tengah tersenyum ke arahnya.

“Nancy?”

“Hai, Stevan. Lama tak bertemu.”

“Kau...emh...Nancy aku benar - benar...”

Seakan mengerti apa yang ingin Stevan katakan sosok itu dengan cepat menjawab, “Tak apa. tak perlu ada yang disesali lagi.”

“Maafkan aku.”

“Maafkan aku juga karena membebankanmu,” Nancy mengangkat wajah Stevan yang menunduk, “lanjutkan hidupmu Stevan, ada banyak orang – orang yang tengah menunggumu. Kau pantas bahagia bersama istrimu. Jangan merasa bersalah atas perbuatanku.”

“Kau harus segera kembali.”

Setelah berbicara seperti itu Nancy mendorong Stevan hingga pria itu terjatuh ke dalam kegelapan yang menyelimutinya. Stevan memejamkan matanya, cukup lama ia merasa terombang ambing di dalam kegelapan.

Hingga akhirnya Stevan membuka matanya yang disambut oleh ruangan serba putih dan diikuti dengan bau karbol khas rumah sakit. Kemudian ia mengerang karena merasakan kepalanya seperti berputar, gerakannya juga terbatas karena lehernya disangga oleh alat khusus.

“Buddy!” seru Dalton dan mendekati Stevan yang baru saja sadar.

Stevan memindai setiap orang yang kini sedang memandanginya. Kemudian ia teringat insiden kecelakaan dirinya, yang Stevan ingat mobilnya terguling, suara tembakan, lalu setelahnya ia tak sadarkan diri.

Melihat Nara tak berada disini membuat segera bangun, merintih sembari memegang pundaknya yang telah di balut dengan perban.

“Jangan dulu bangun, tunggu dokter datang.” Ucap Ayahnya tanpa menutupi kecemasannya.

“Nara mana?”

“Istrimu pulang dulu sebentar bersama Aunt Daisy. Dia aman.”

Stevan kembali berbaring begitu mendengar kabar tersebut, “Syukurlah. Sudah dapatkan tersangkanya?”

“Selama kau terbaring kami tak akan membicarakan pekerjaan, insiden kemarin biar aku yang urus.” ucap Eric tegas.

Sebelum sempat menyanggah Dokter terlah datang bersama suster untuk memeriksa kondisi Stevan yang baru saja sadar. Membuat Ayahnya, Dalton dan Eric sedikit menemi untuk membiarkan dokter tersebut memeriksa Stevan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet Ecsape [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang