11. Engagement

2.4K 259 1
                                    

Jangan lupa klik tombol bintangnya dan juga drop komentarnya 💜

Jangan lupa klik tombol bintangnya dan juga drop komentarnya 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING

&
WARNING TYPO

__________

Lisa bersenandung dengan riang, tangannya dengan cekatan menyanggul rambut Nara agar putri itu terlihat lebih elegant di hari penting ini. Sepulangnya dari Seattel, mereka disibukan dengan persiapan acara lamaran yang akan dilakukan di kediaman orang tua Nara. Keluarga Stevan menyusul ke Bali dua hari kemudian, menurut yang dikatakan oleh Stevan hanya orang tua dan adiknya saja yang akan datang menemaninya.


"Perasaan Mama waktu dilamar Papa kaya gimana?"


Lisa menatap pantulan Nara di cermin, "seperti ada kupu - kupu yang terus berputar di seluruh badanku, deg - degan juga, tapi lebih deg - degan di hari pernikahan."


Nara ikut tersenyum, mendengarnya saja terdengar sangat indah, bisa Nara bayangkan sebahagia apa mereka dulu. Nara juga sama, ia merasa degub jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, tapi dirinya berbeda kasus dengan Lisa. Alasan degub jantungnya berdetak tak normal karena ia tak menyangka rencananya dengan Stevan telah melangkah sejauh ini.


Mereka juga sudah tak bisa mundur.


"Mrs Collins ramah ya?"


"Ya. beliau sangat wellcome."


"Syukurlah, mama tak perlu khawatir lagi kamu akan kesulitan disana."


Nara mengelus tangan Lisa yang bertengger di pundaknya, "Mama jangan khawatir. Aku bakal baik - baik aja, Mama sama Papa juga sama."


"Yu keluar, priamu sudah ada di depan."


Keduanya segera pergi ke ruang tamu dimana orang - orang sudah menunggu mereka. Nara tersenyum begitu Stevan menatapnya, saling memberi semangat satu sama lain bahwa mereka bisa melakukannya.

"Apa kabar Nara?" ucap Daisy, tanpa ragu ia memeluk Nara.

"Baik, bagaimana dengan anda Mrs. Collins?"

"Tak pernah sebaik ini."

Dengan perasaan senang Lisa melirik Adimas, mereka berdua bener - benar bahagia putrinya diterima dengan baik oleh keluarga calon suaminya.

Nara segera duduk di antara kedua orang tuanya, juga persis berhadapan dengan Stevan, calon suaminya. Robbert mewakili putranya berbicara untuk meminang Nara yang tentunya perempuan itu menerimanya, mereka semua mendiskusikan tanggal pernikahan, resepsi dan berbagai macam lainnya.

Sweet Ecsape [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang