5 - GAME PART 2

535 25 0
                                    

[ AUTHOR POV ]

" ZEVA MEGANTARA....DADDY TIDAK MAU TAHU, KAMU HARUS PULANG SEKARANG... ATAU DADDY AKAN KIRIM ANAK BUAH DADDY UNTUK MENJEMPUTMU!" ucap megantara kepada putri semata wayang nya dengan tegas sebelum memutus panggilan sepihak. Zeva memaki dalam hati. Ia hanya berfikir untuk mencari cara menyelesaikan masalahnya tanpa harus kembali ke Indonesia.

---

Zeva sengaja datang sangat pagi hari ini karena tidak ingin seseorang melihatnya, gadis itu terlalu takut kalau sudah ada salah satu dari rekan kerja atau bahkan bos nya yang membaca artikel pagi ini, karena bagaimanapun nama ayahnya cukup terkenal seantero Asia tenggara, dia takut berita yang baru saja dibaca nya telah menjadi konsumsi publik. Pikiran zeva melayang mencoba mencari penyelesaian terbaik yang bisa dia lakukan untuk segera mengatasi permasalahan ini sampai suara khas seseorang menyadarkan nya. "morning Zev..pagi sekali kau datang.." Ucap So hyun ramah, seperti yang biasa ia lakukan kepada orang lain. "ah, depyonim ... maaf saya tidak melihat anda datang... sel...selamat pagi.." balas gadis itu gelagapan."ada apa ? apa ada sesuatu ?" tanya laki-laki itu begitu menemukan ekpresi kebingungan Zeva. Gadis itu menggeleng sesaat dan tersenyum. " baiklah Ze, kalau begitu kau bisa masuk ke ruangan ku, ada yang ingin kubicarakan.." ucap So hyun sembari berjalan ke ruangan nya. astaga ada apa ini ? apa pak boss sudah membaca artikel nya ? apa dia akan menanyakan itu padaku ? sial ... aku bisa kehilangan pekerjaan ini, batin gadis itu cemas.

[ SO HYUN POV ]

Aku melihat Zeva masuk ke dalam ruang kerjaku dengan ragu, tergambar jelas di ekpresinya saat ini kalau dia sedang cemas dan tertekan. ini baru awalnya saja megantara , kau akan lihat pertunjukan selanjutnya nanti, batinku dalam hati. " aku ingin meninjau proyek kita di China, jadi aku mau besok kau bersiap-siap untuk ikut kesana ..." ucapku membuat gadis itu terkejut sekaligus merasa lega. " china depyonim ? " tanya nya . Aku mengangguk. " hanya empat hari Zev, kita harus meninjau lokasi sebelum pembangunan dimulai bukan?" jelasku, yang hanya dijawab anggukan kecil olehnya.

---

Aku melihat wajah Zeva yang tegang seperti sedan memikirkan sesuatu saat ini. " kenapa? ini bukan kali pertamamu naik pesawat bukan ?" tanyaku sembari menyesap espresso yang baru saja disajikan pramugari. Zeva hanya menggeleng lemah. "kau tidak nyaman duduk dikelas ekonomi seperti ini ?" tanyaku lagi. lagi lagi gadis itu hanya menggeleng. " saya juga lebih suka naik kelas ekonomi seperti ini depyonim, saya bahkan tidak pernah naik jet pribadi milik daddy" ucapnya ragu. Aku sedikit merasa heran, gadis sekaya dia tidak menyukai naik jet pribadi dengan fasilitas super mewah ? astaga.. apa gadis ini bercanda ?. "hanya saja... saya sedikit cemas.." sahutnya membuatku penasaran. Aku menautkan alis menatap nya yang sedang sibuk bermain-main dengan sandwich ditangan nya. "maaf depyonim, saya jadi bicara yang aneh-aneh.." imbuhnya sebelum mengalihkan pandangan nya dan membiarkan kami berdua diliputi kesunyian.

[AUTHOR POV ]

" APA ...?" Megantara terkejut begitu mendengar salah satu pengawalnya menemukan Zeva sedang di bandara dan akan pergi ke China.

[ ZEVA POV ]

Aku sungguh tidak bisa berfikir jernih saat ini, bagaimana kalau dad mengirimkan anak buahnya untuk memaksa aku pulang? Padahal aku sedang bekerja saat ini. Ingatanku kembali ke beberapa tahun lalu, Saat itu aku masih duduk di bangku sekolah menengah, aku kabur dari rumah untuk pertama kalinya, karena dad mulai mengisi hari-hariku dengan rutinitas rumit orang dewasa. Les hukum, Les ekonomi, bisnis, dan les wajib lima bahasa yang benar benar membuat aku menghabiskan waktu waktu remajaku dirumah dan disekolah saja, Dad bahkan melarangku bergaul dengan siapapun selain anak teman nya, karena itu aku memutuskan mengambil uang dari berangkas nya dan kabur ke Eropa, tapi bukan Megantara namanya, kalau tidak bisa menggunakan uang dan kekuasaan nya menemukan seseorang. Dia mengirim lima pria menyeramkan yang menyeretku dari bandara dan membawaku. Aku pikir aku akan mati saat itu, atau mungkin aku akan dijual ke pria hidung belang , tapi ternyata begitu aku sadar mereka membawaku kembali ke rumah, aku baru tahu sebesar apa pengaruhnya . Aku melirik Cha Depyo yang tampak sibuk dengan tablet didepan nya, dan memandang ke sekitar. Tidak ada yang terlihat mencurigakan, batinku. " Maaf depyonim, saya ingin ke kamar mandi.." ucapku singkat, aku melihat Cha depyo hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangan nya. Aku baru saja akan masuk ke kamar mandi ketika seseorang tiba – tiba menyerobot masuk dan mendahuluiku, sial, batinku. Aku menunggu laki-laki itu dan mengetuk pintu kamar mandi berkali kali. Akhirnya laki laki itu keluar, dia berdiri di depan kamar mandi dan bersedekap.

THE DARK CEO (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang