Second Meet

711 62 2
                                    

SMA Kemala, Hari Wisuda

Mira membuka lipatan kipas tangan yang sedari tadi dibawanya, mengibaskannya ke arah wajah yang sedari tadi menyembulkan keringat. Dia menepuk keningnya perlahan-lahan dengan menggunakan tisu, ucapan mamanya untuk tidak merusak riasan wajahnya tertanam dengan jelas dalam ingatannya.

Aula sekolah dipenuhi para wisudawan kelas 12 dan orang tua pendamping, sementara Kepala Sekolah dan para guru pengajar duduk rapi di barisan depan. Setelah menyanyikan hymne SMA Kemala, beberapa kali sambutan, akhirnya acara inti kelulusan dimulai. Para siswa bergiliran naik ke atas panggung untuk menerima piagam dan pemindahan tali topi toga yang dilakukan oleh Kepala Sekolah.

Tepat pukul 11.30 acara wisuda berakhir. Para siswa mulai mengantre untuk sesi foto dengan para pendamping. Hiburan dari siswa kelas 10 dan kelas 11 mulai ditampilkan untuk mengisi acara. Mira yang sudah selesai melakukan sesi foto dengan mamanya, buru-buru keluar dari kerumunan.

"Ra! Sini!" ajak Faya melambaikan tangannya.

"Iya!" sahut Mira. "Mama ambil konsumsi saja dulu ya, Mira mau kumpul-kumpul sebentar," kata Mira.

Bu Risa mengiyakan, membawa piagam milik Mira dan berlalu ke arah meja konsumsi. Mira berjalan cepat ke arah Faya, berkumpul dengan teman sekelasnya.

"Teman-teman, setelah pertempuran terakhir kita di ujian kelulusan. Mari kita lemparkan topi hitam ini dengan segenap hati untuk menyambut masa depan kita. On three guys," ucap Ketua Kelas dengan penuh semangat.

Semua berteriak.
One
Two
Three

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Topi hitam itu memenuhi langit, terlempar penuh semangat dari masing-masing empunya. Mereka semua tertawa, gembira melepas masa putih abu-abu. Penuh semangat menyongsong masa depan di universitas yang nantinya akan mereka jalani.

Begitu topi itu kembali menyentuh tanah, masing-masing dari para wisudawan sibuk mencari dimana topi milik mereka. Mira celingukan mencari topi yang bertuliskan namanya, berkali-kali dia mengambil topi dan memeriksa nama pemilik di bagian dalamnya. Nihil, topi itu bukan miliknya.

"Aduh topi, kamu kok susah sih ketemunya. Kamu sembunyi dimana?" gumam Mira.

Mira berbalik, dia kaget saat tubuhnya hampir bertabrakan dengan seorang laki-laki. Mereka bertatapan cukup lama, saling menatap dari ujung kaki hingga ujung kepala. Ryan membawa satu topi toga di tangan kanannya, dan sebuket bunga di tangan kiri. Ryan melihat topi toga itu, menyerahkannya ke Mira.

"Aku yakin ini milik kamu," kata Ryan sambil tersenyum.

Mira menerima topi itu tanpa mengalihkan pandangannya dari Ryan. Memeriksa sebentar topi yang benar bertuliskan nama Mira, kemudian menatap Ryan lagi.

"Terima kasih," kata Mira.

Mira merasakan sensasi de javu, seolah pernah melakukan hal yang sama saat ini.

PAINFUL LOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang