"Harusnya aku..."
--Nusa & Miranda--
Nusa menghentikan mobilnya tepat di depan pelataran gedung tempat resepsi pernikahan Ryan dan Vivian. Keempat wanita bergaun indah beriringan keluar dari mobil, mereka berdiri berjejer sambil memandang jauh ke arah gedung tinggi di depan. Lembaran panjang karpet merah digelar dari lobi pintu masuk hingga anak tangga paling bawah. Beberapa awak media sudah berkumpul lengkap dengan alat perekam dan pakaian necis mereka. Beberapa terlihat mulai melakukan siaran ataupun mewawancarai beberapa tamu undangan.
Bagaimanapun juga, Vivian dan keluarganya adalah orang yang cukup terkenal, sehingga tak heran jika acara pernikahannya akan diliput oleh wartawan. Bahkan Faya sempat terpekik pelan saat dia melihat ada penyanyi favoritnya sedang sibuk diwawancarai beberapa wartawan.
Setelah memberikan kunci mobilnya ke petugas vallet, Nusa mendekati keempat wanita yang sedari tadi masih berdiri canggung.
"Kenapa? Kita gak jadi masuk?" tanya Nusa.
"Resepsinya serame ini ya?" tanya Yuna polos.
"Iya, ada banyak wartawan juga. Ada artis. Kita seperti datang ke nikahannya artis," kata Faya.
"Hahaha. Kalian lupa Vivian itu Top pengusaha di Surabaya," kata Nusa sembari tertawa.
Keempat wanita itu mengangguk pelan, mengagumi kemewahan pesta itu bahkan sebelum mereka menyaksikan hall utama tempat resepsi. Puluhan karangan bunga berisi ucapan selamat dari bermacam-macam instansi berderet memenuhi pelataran gedung. Hiasan lampu warna warni menyentak keluar menambah gemerlap kemewahan pesta.
"Yuk masuk!" ajak Nusa.
Nusa berjalan terlebih dahulu memimpin di depan. Faya bergandengan dengan Yuna mengikuti Nusa. Begitu pun Mira dan Vina, beriringan pelan masuk ke dalam gedung tempat resepsi di laksanakan.
"Senyum, Ra!" perintah Vina, "Gue yakin di sini gak ada yang tahu kalau lu mantannya Mas Ryan."
Mira menghembuskan napas dalam, sedetik kemudian memasang senyum terindah yang bisa ia tunjukkan. Debaran jantungnya seolah-olah berlomba, berkali-kali Mira meyakinkan dirinya bahwa dia baik-baik saja. Baru masuk lobi saja hatinya sudah tak karuan, bagaimana nanti jika dia sudah memasuki hall resepsi.
Di depan pintu masuk hall terpampang foto prewedding Ryan dan Vivian yang dibingkai indah dalam sebuah pigura besar. Foto bertema adat Jawa dengan Ryan yang memakai beskap dan Vivian yang memakai kebaya kuno, membuat mereka berdua bak Raja dan Ratu keraton. Mira menghentikan langkahnya dan berdiri di depan foto itu, menatap lekat-lekat dua orang di dalamnya. Temannya yang lain ikut berhenti dan memperhatikan Mira.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL LOVE [COMPLETE]
RomanceCerita Sudah Lengkap dan Masih Utuh Tidak untuk DIJIPLAK !!! *** Mira dan Ryan, dua manusia yang saling mencintai. Bagaikan kisah romance Romeo dan Juliet, mereka berdua harus menyembunyikan kisah cinta mereka karena terhalang restu dari kedua kelua...