"Begitu sulitkah melupakan? Meskipun saat ini ada aku di hadapanmu"
-- Nusa --Jam menunjukkan pukul 3 sore saat Nusa menggandeng lembut tangan Mira, membimbingnya keluar melewati pintu kedatangan di Bandara Adisutjipto. Jantung Mira seakan ingin melompat keluar, masih belum percaya bahwa kini ia berlibur berdua saja dengan Nusa, hanya berdua! Apa seperti ini bisa juga disebut bulan madu? Tapi mereka belum menikah. Ah sudahlah, yang jelas Mira hanya ingin refreshing sejenak, menghilangkan penat yang selama ini sudah berkumpul memberontak.
Mira dan Nusa berjalan ke arah luar bandara, mencari taksi yang siap mengantar mereka ke hotel yang telah mereka pesan sebelumnya. Nusa berkali-kali mengatakan pada Mira bahwa ia memesan dua kamar, bukan satu kamar dengan twin bed. Sepertinya Nusa sendiri juga merasa canggung saat tahu Mira menyetujui liburan ini. Dia tidak ingin kehilangan akal jika harus berada dalam satu kamar dengan Mira, meskipun dengan ranjang yang terpisah.
Setelah menempuh perjalan sekitar 15 menit, sampailah mereka di hotel tujuan. Lokasinya dekat dengan Pasar Malioboro, hanya sekitar 5 menit berkendara dengan mobil. Mira begitu kagum saat masuk ke dalam hotel, interiornya luar biasa, masih kental dengan adat Jawa khas Kota Jogja. Nusa berjalan ke arah resepsionis untuk mengkonfirmasi pesanan mereka, sementara Mira menjatuhkan dirinya pada sofa panjang empuk dengan balutan bantal bersarung motif batik. Baru sampai di lobby saja sudah nyaman sekali, bagaimana nanti kalau sudah masuk kamar, bisa-bisa liburan ini akan dihabiskan Mira hanya untuk tidur.
"Ra, yuk naik!" ajak Nusa sambil memamerkan kunci kamar di tangannya.
Mira dengan malas bangkit dari duduknya yang nyaman, menarik pegangan koper dan berjalan mendekati Nusa. Mereka berdua menuju lift yang akan membawa mereka naik ke kamar mereka di lantai 3. Bunyi denting kecil menandakan pintu lift yang terbuka, mereka berdua keluar dan berjalan ke arah kamar mereka yang berdekatan.
"Kamu mau istirahat dulu atau mau keluar jalan-jalan?" tanya Nusa saat mereka tiba di depan pintu.
"Aku mau istirahat dulu aja, Bang. Kita jalan-jalan ke Malioboro nanti malam aja ya?" usul Mira.
"Boleh."
"Aku masuk kamar dulu ya, Bang."
"Iya, Ra. Selamat istirahat."
Mira membuka pintu kamarnya dan bergegas masuk, meletakkan kopernya sembarangan dan merebahkan diri di atas kasur, yang sesuai dugaannya, sangat nyaman melebihi sofa di lobby depan.
"Mandi dulu enak kali ya," gumam Mira.
Ia bergegas berjalan ke arah kamar mandi, mengisi bathup dan melemparkan bath bomb yang langsung saja menyebarkan warna biru dan wangi aqua. Mira melepas semua pekaian dan mulai membenamkan dirinya, menikmati aroma lembut yang menyegarkan napasnya dan memulihkan tenaganya setelah penat duduk di kursi pesawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINFUL LOVE [COMPLETE]
RomanceCerita Sudah Lengkap dan Masih Utuh Tidak untuk DIJIPLAK !!! *** Mira dan Ryan, dua manusia yang saling mencintai. Bagaikan kisah romance Romeo dan Juliet, mereka berdua harus menyembunyikan kisah cinta mereka karena terhalang restu dari kedua kelua...