Bayangan

1.2K 66 8
                                    

Bab ini ada adegan khusus dewasa ya..
Pliss bijak dalam membaca.

-----------------------------------------------------------------

"Jika melupakan itu mudah, tak mungkin banyak orang gila di dunia"

Mira membalik tanda TUTUP menjadi tanda BUKA, yang selalu setia bergantung tepat di belakang pintu kaca Sun Bakery. Vina membereskan tumpukan nota yang baru saja selesai di input pada pembukuan toko. Beberapa pegawai tampak sibuk membawa nampan yang berisikan kue dari dapur untuk ditata pada etalase toko. Hari ini Sun Bakery akhirnya buka kembali setelah hampir seminggu tutup, bau khas roti yang masih mengepul hangat semerbak memenuhi ruangan.

Mira menarik napas dalam, ya, memang seharusnya seperti inilah kehidupannya. Bergelut dengan adonan roti, memakai apron, dan melayani para pembeli. Kehidupannya tidak seharusnya berubah hanya karena seorang Ryan. Toh kini dia sudah memilih untuk bahagia dengan pernikahannya.

"Ra!" panggil Vina sambil melambaikan tangan tanpa melepaskan pandangan dari layar tabletnya.

"Ada apa?" tanya Mira sembari berjalan mendekat.

"Coba lu lihat deh, nih ada artikel tentang kita."

"Apa? Artikel?"

Mira yang tampak penasaran bergegas mendekat ke arah Vina yang sibuk menggeser layar tabletnya. Vina menunjukkan sebuah artikel yang dimaksud, tampak jelas pada judul artikel itu membahas pernikahan Ryan dan Vivian.

HARI BAHAGIA TOP PENGUSAHA SURABAYA
VIVIAN DAN RYAN

DARI KEDATANGAN MANTAN KEKASIH HINGGA TANGISAN MEMPELAI PRIA

Mira membaca perlahan judul artikel itu, entah dia harus sedih atau justru tertawa melihat bagaimana para pewarta menuliskan berita tentang mereka.

"Nih ada lagi artikelnya," kata Vina menunjukkan artikel lain.

PERNIKAHAN VIVIAN DAN RYAN

APAKAH SANG SUAMI MASIH BELUM BISA MELUPAKAN MANTAN KEKASIH?

"Duh, kasihan Mas Ryan, artikelnya pasti ganggu banget," kata Mira.

"Kasihan? Salah dia sendiri lah ngapain juga pakai peluk lu sambil nangis segala," kata Vina.

"Ya, tapi kan harusnya ini jadi hari bahagia buat dia. Tapi malah diberitakan macam-macam kayak gini."

"Lu gak usah sedih cuma gara-gara artikel gini, Ra. Harusnya sekarang itu lu liburan, senang-senang, happy-happy, biar lu cepat move on."

"Gue udah move on kok."

"Masa sih??"

Vina berlalu sambil berdecak tak percaya, meninggalkan Mira yang masih terus berfokus pada artikel di internet.

"Cepat pesan tiket pesawat ke Jogja, liburan sana gih!" Vina sedikit mengeraskan suaranya sembari tangannya sibuk mengganti daftar harga yang terjejer rapi di etalase.

"Liburan sama siapa?" tanya Mira.

"Ya sama Bang Nusa lah, masa iya sama gue."

"Lu gila ya, masa iya gue cuma liburan berdua doang sama Bang Nusa."

"Loh, emang kenapa? Bang Nusa juga gak bakal nolak kok kalau kalian cuma pergi berdua. Justru ini ide gue sama Bang Nusa."

"Hah?"

PAINFUL LOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang