Kayanya yg tadinya ga suka vote tapi di part s'mlm yg gue up pada vote ya😅 soalnya seperti yg gue mau nyampe 300vote...
Aikhh...coba gitu terus kan gue seneng banget, tanpa kalian sadar itu membangunkan semangat gue loh😊
Hatur nuhun pisan ya mitra❣🙏👍~~~~~~~~~
Mata Jennie berbinar ria, gadis ini terus berucap kata syukur berulang kali ketika menyaksikan putranya ternyata masih hidup dan tuhan masih memberikan kesempatan untuk mengurus putranya.
Andai tuhan bisa ia lihat serta ia gapai..ia tidak akan menyia2kan waktu untuk bersujud lalu berterima kasih kepadanya sudah membiarkan putranya ini hidup...Jennie duduk di bibir ranjang tepat di bagian tangan Jerri. Ia peluk seolah tidak akan membiarkan siapapun menyentuh putranya ini. Ia benar2 bahagia melihat putranya yg berhasil melewati masa kritisnya bahkan bocah itu sekarang sudah sadar dan tersenyum lemah padanya tapi tidak menghilangkan polos beserta lucunya yg membuat Jennie gemas segemas gemasnya, terlebih lagi barusan dokter mengatakan bahwa keadaan Jerri sudah sangat membaik...
"M-mommy!" Panggilan kecil itu berasal dari dalam impusan membuat Jennie tersenyum bahagia
"Iya sayang...kenapa hmmm?" Berucap dengan mata berbinar merasakan hati yg getar
"Mommy menangic?" Meski bocah itu terpasang inpusan namun Jennie dengan jelas mendengarnya
Jennie menggeleng cepat.
"Tidak sayang! Mommy menangis karna bahagia anak mama sudah sadar, terima kasih sayang sudah kembali"
"Jelli kemayi untuk mommy. Jelli tidak akan meninggaykan mommy!"
Sungguh! Jennie tidak kuat merasakan sejuta kupu2 yg berterbangan dalam perutnya seolah mereka bergelut ria.
Bibir Jennie tak pernah lepas dari senyuman bahagianya sesekali mengusap air mata bahagia."Mommy tau bahwa jerri tidak akan pernah meninggalkan mommynya sendirian....mommy tau!" Ujar Jennie terkekeuh mantap
"Mom!"
"Iya sayang?" Jennie menatap lekat wajah pucat itu dengan seksama
"Jelli ingin puyang"
Jennie diam sesaat mendengar permintaan putranya. Ia terbingung lalu tak lama ia beralih menatap Lisa yg kian berdiri di sisi kiri Jerri.
"Kalian akan pulang ke rumah mama, kau segera sembuh ya" Ucap Lisa sedikit ragu2
"Daddy....lindu daddy...hikss.." Lisa tertegun mendengar suara tangisan itu, apakah bocah itu tidak benar2 mengingat semua perlakuannya?
Kenapa bocah itu seolah-olah justru merindukannya(?)Jennie menatap Jerri berharap bocah itu diam,
"Sayang...hei...ini mommy!" Ucap Jennie guna mengalihkan pandangan Jerri padanya
Jerri menatap Jennie melas dengan air mata berderai
"Mommy...jelli lindu daddy"
Jennie menunduk ia tidak sanggup jika Jerri sudah berkata seperti itu.
Bukan apa2 tapi yg Jerri rindukan selalu menyakitinya.