Rose berdiri sendu tepat di depan wanita yg sedang di banjiri air mata. Kedua gadis ini saling tatap yg sulit di artikan...Rose tau gadis di depannya ini telah mendengar pembicaraannya tadi dalam kamarnya namun Rose tak peduli kan hal itu, semuanya sudah terlanjut keluar dari mulutnya!!!
Tak lama diam di sana, Rose melonggos begitu sajah membiarkan Jennie di sana..."Maafkan aku jennie!" Ucapnya dalam hati melangkah keluar rumah menuju mobilnya
Setelah Rose melewatinya detik itu juga suaminya yg kini keluar kamar Rose...kian berdiri di hadapannya.
Jennie menatap suaminya yg tampak hancur tak lebih dari perasaannya yg hancur berkeping keping.
Wajah itu tampak terkejut padanya..."Je-jennie?" Lirih Lisa menatap wajah sendu penuh luka
Jennie tak sanggup dengan fakta yg baru sajah ia dapatkan. Berpaling muka sekedar menahan tangis yg terasa akan meledak!
Namun ia terpaksa meluruskan mukanya pada suaminya yg menarik dagunya namun pandangan Jennie ke bawah. Air mata Jennie mengalir saat keningnya di sentuh bibir sang suami yg ikut menangis bahkan gadis tampan itu terisak dalam kecupan di keningnya...
"Aku harus pergi sekarang!" Ucapan itu sukses menusuk jantung Jennie seperti di sentuh ujung anak panah lantas berpaling muka tak sanggup menatap punggung kepergian suaminya
Begitu di dalam kamar, Jennie menatap perutnya lantas mengusapnya lembut perlahan usapan itu menjadi remasan bersamaan air matanya semakin deras
"Sakit yg amat aku rasakan baru pertama kali...aku sangat hancur!!! Aku sakit mendengarnya!!" Seketika tangisannya menjadi sesegukan tangannya berpindah meremas sprai hingga kusut
"Tuhan...aku tidak sanggup!! Aku tidak sanggup dengan balasan ini... aku terlalu lemah!" Rintihnya, sakit yg ia rasakan saat ini sangat dahsyat
"Mommy!" Jennie segera mengusap air matanya saat bocah itu menghampirinya. Sekuat mungkin menahan tangisnya
"I-iya sayang" seraknya segera mengangkat buah hatinya di bawah ke dalam dekapannya sekedar menyalurkan kekuatannya dari buah hati
"Mommy?" Bocah itu seperti merasakan luka sang ibu ia menatap sendu pada wajah sang ibu yg pucat
"M-mommy tidak apa apa sayang!" Berusaha tersenyum namun air mata justru jatuh begitu sajah. Menatap wajah melas dari buah hati membuat hatinya semakin hancur
🍭🍭🍭🍭🍭
Dengan air mata menemaninya, Lisa terus melajukan mobilnya mengikuti mobil di depannya yaitu milik Rose dengan diam diam...bersykur ia mempunyai kontak adik tirinya dan Lisa sudah menyambungkan kontak Rose pada GPS agar mudah mengikuti Rose kemanapun pergi...
Pikiran kalut perasaan tak menentu berarah.
"Kenapa kau tidak pernah bicara padaku jisoo!! Kenapa kau menyembunyikan hal penting ini dariku?! Kenapa kau menyimpan dosa kita berdua...kau diam di saat mengandung anakku...anak kita! Kenapa kau juga merahasiakan penyakitmu dariku?! Apakah kau tidak menganggapku?!"
Lisa bicara penuh kecewa namun rasa kecewa itu terkubur oleh perasaan cemas dan bersalah!!
Ia semkain tenggelam dalam rasa bersalah dan khawatir...40 menit, Lisa memelankan lajuan mobilnya saat mobil yg ia ikuti belok memasuki area parkiran Hotel yg menjulang tinggi jauh dari desa yg ia tempati Hotel yg berada di kota ramai. Lisa ikut masuk parkiran diam sesaat memperhatikan Rose yg turun dari mobilnya begitu Rose masuk ke dalam dengan cepat Lisa mengikutinya dengan diam diam.