Lisa menjatuhkan dirinya tepat di depan Jennie, Lisa bersimpuh dengan memungguk.
Lisa memohon...Jennie yg melihat Lisa seperti itu ia tak kuasa, air matanya terus keluar dengan menatap ke arah lain.
Jennie berusaha kuat yg merasa sekujur tubuhnya terasa sakit terlebih lagi tangannya yg sakit dan terasa semutan akibat menggendong bayinya."M-maafkan aku-" Ucapan itu keluar dengan nada lirih membuat pikiran Jennie kalang kabut. Semuanya terasa hancur!!
"K-kau tau...?" Lirih Jennie tanpa menatap ke bawah
"Setiap aku merindukanmu rasa sakit ini semakin menyakitkan...lantaran hanya aku yg merasai itu semua!" Ucap Jennie
"Kau membuatku melayang atas kata kata sayangmu tapi setelah itu... kau menjatukanku"
Lisa tersedu sedu setiap mendengar fakta dari mulut istrinya. Dirinya sangat menerima semua yg di katakan istrinya karna itu memang benar!
"M-ma-maaf..." Lisa berucap terbata tanpa menatap ke atas. Ia terlalu malu dengan rasa bersalah
"A-aku tidak ingin kita berpisah... aku sadar bahwa aku tidak bisa hidup bersama kalian...termasuk...dirimu" Imbuh Lisa jujur
"Aku menyadari semua perbuatanku terhadapmu...demi tuhan aku menyesal...aku menyesal. Sungguh!"
"Tolong beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya...untuk memulai rumah tangga kita...aku berjanji tidak akan lagi menyakiti hatimu...aku tidak ingin berpisah denganmu...-" Lisa perlahan mendongak ia hanya bisa menatap dagu Jennie sebab istrinya masih menatap kosong ke arah samping
"Tolong!! Aku sadar bahwa aku sangat mencintaimu...perasaan ini sama seperti pertama aku memilikinya terhadap dirimu... maafkan atas perbuatanku yg sudah menyakiti perasaanmu selama ini!! Maaf..." Lisa kembali menunduk. Dengan isakan yg masih menemaninya
"Mari kita membangun rumah tangga dari titik enol. Kita berjuang bersama sama dengan anak anak kita, kita mengurus kedua anak kita sampai kita tua...sampe kita memiliki cucu"
Jennie yg mendengar kalimat tersebut terenyuh namun sakit di hatinya lebih besar. Cukup menguras daya.
Jennie menatap lurus masih tanpa ekspresi. Wanita ini terlalu lelah segalanya, ia benar benar lelah!!"Bukankah sikapmu yg memaksaku untuk pergi?! Pergi meninggalkanmu?! Maaf...karna aku tidak bisa membuatmu bahagia! Itulah aku pergi karna dia...dia yg membuatmu bahagia!! Aku lelah untuk bertahan!! Aku terlalu sakit untuk mengerti lagi!"
Jennie berucap lemah bahkan hampir tak terdengar oleh Lisa jika wanita itu tidak di bawahnya yg masih setia bersimpuh.
"Kau terang terangan menyakitiku. Kau tidak tau bahwa aku sangat terluka...kau tidak merasi betapa dalamnya sakit yg selalu aku rasakan setiap saat!"
Lisa beringsut lemah saat Jennie mulai melangkah melewatinya di ikuti Jerri..
*bruk
Lisa setengah membantingkan badannya kembali di depan Jennie. Ia tidak akan membiarkan istrinya pergi meninggalkannya.
Membiarkan lututnya yg sakit akibat membentur jalanan aspal.Jennie menutup matanya sebentar. Berusaha kuat saat rasa sakit di sekujur badannya mulai merajalela. Belum lagi sesak di dada yg seperti di isi jutaan gumpulan batu.
Sementara Jerri yg sejak tadi sudah menangis kini menatap Lisa sayu. Bocah itu sangat sedih melihat orang tuanya yg seperti saat ini...
Bayi yg ada di gendongan Jennie mulai terusik bahkan agak menggeliat, otomatis Jennie menahannya agar bayi itu tidak jatuh dari tangan yg sudah sangat nyeri.