Twenty Six

8K 594 41
                                    

Jennie melangkah pelan dengan pandangan lemah pada gadis yg tak berdaya di atas kasur. Air mata Jennie mengalir begitu sajah melihat gadis tersebut namun yg membuat air mata itu keluar adalah perut buncit yg sama dengannya dan sepertinya usia kandungannya sama dengannya...
Di sana hati Jennie hancur!!
Perlahan Jennie duduk di sisi ranjang terus menatap gadis yg terus pula memandangnya dengan tatapan sayu.

Melihat Jisoo memandangnya lemah Jennie buang muka sebentar sekedar mengusap air mata dengan kasar...

"Jennie?"

Mendengar panggilan lemas Jennie terkesiap menatapnya. Saat Jisoo bergerak dan tau maksudnya Jennie pun membantu Jisoo untuk duduk nyender pada sandaran ranjang.

Jisoo tersenyum melihat Jennie namun sebaliknya, Jennie diam dengan tampang datar namun wajah itu membuat Jisoo cukup melihat guratan aura sedih...Jisoo tau itu!!!

Jisoo menoleh pada Rose yg berdiri di dekat mereka dengan tenang.

"Rose...aku ingin bicara berdua dengan jennie" Ucap Jisoo tersenyum pada Rose tidak ingin membuat hati Rose tersinggung. Rose pun mengerti setelah mengangguk ia keluar.

Untuk beberapa saat Jensoo diam menyiapkan diri agar saat bicara tidak waswas!

Keduanya terdengar menghela nafas pelan...

Jisoo sangat peka maksud tujuan Jennie mendatanginya yg tidak ada tujuan lain selain membahas tentang Lisa tentunya!!

"Jen..?" Panggil Jisoo menatap Jennie yg terus memandangnya

Jennie hanya diam...semua kata kata yg sudah ia siapkan sejak tadi hangus begitu sajah setelah melihat kondisi Jisoo, bukan mengira atau suatu tebakan namun Jennie sudah mendengar semua tentang penyakit Jisoo karna sebelum dirinya masuk kamar, Rose tentunya sudah bicara padanya atau lebih tepatnya memberi peringatan halus agar Jennie tidak bicara yg membuat Jisoo Drop!!

"Aku tau rasanya aku tidak pantas berkata seperti ini setelah apa yg sudah ku lakukan terhadap suamimu...adalah wanita jahat tak layak di sebut wanita baik!! Dengan tidak tau diri aku melakukan hal yg seharusnya tidak terjadi...-"

Ucapan Jisoo terhenti saat mengusap air mata lalu menatap lemah ke lain arah

"Kita sama sama wanita tapi aku justru menyakiti hati seseorang yg sama sepertiku...maafkan aku atas apa yg sudah ku perbuat padamu jen!"

Jisoo meletakan kepalanya pada sandaran ranjang namun pandangannya masih sama. Ke lain arah

"Kau tenang saja...aku sudah melepaskan lisa untukmu!! Aku titipkan dia sepenuhnya padamu. Aku percaya kau bisa menjaganya dan mencintainya dengan tulus!! Aku berharap kau tidak akan menyakiti perasaannya karna aku percaya kau adalah wanita baik...mungkin aku terlambat melakukan ini setelah aku mengandung anaknya. Tapi jika aku tidak melepasnya sampai kapanpun masalahnya tidak akan berujung-"

Jisoo diam sesaat saat rasa sakit menjalar ke setiap organ tubuh dalamnya namun Jisoo cukup pandai menahannya agar tidak terlihat oleh Jennie yg berulang kali mengusap air mata...sedikitpun tidak melepas matanya dari Jisoo.

"Aku sadar...lisa bukan jodohku tapi aku terus mengejarnya sampai tuhan menegurku dan menghukumku saat ini...tapi aku iklas menerimanya termasuk melepas lisa untukmu!! Semoga hubunganmu selalu baik dan bahagia sampai tuhan memisahkan kalian...aku akan bahagia untuk kalian meski aku sudah tidak ada nanti tapi aku akan senang jika kalian hidup berbahagia dan selalu bersama sama..."

Setiap berucap yg keluar tak di pungkiri itu sangat menyakiti perasaannya sendiri namun Jisoo berusaha kuat.

"Kau bisa melihat bagai mana kondisiku saat ini...aku hanya orang yg tidak berdaya dan aku hanya tinggal menunggu waktu kapan tuhan memanggilku, oleh karna itu ini adalah kesempatan untukku, aku minta maaf padamu...maafkan atas semua perbuatanku jen...aku ingin kau memaafkanku dengan iklas hati agar aku tenang saat pergi nanti"

-Jeritan Seorang Janda-(Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang