Twenty Two

6.4K 548 10
                                    

"Sayang...jerri mau ke mana?" Jennie menahan tangan Jerri ketika bocah itu berjalan ria berarah pada speda yg berjajar khususnya untuk anak kecil

"Jelli mau itu!" Tunjuknya polos pada barang tersebut

"Tapi jerri belum bisa bawanya sayang" Tutur Jennie lembut

"Sudah...biar aku yg mengajaknya ke sana" Ucap Lisa tersenyum pada Jennie

"Ta-"

"Ayok...!" Berjalan menarik tangan Jerri tanpa menunggu Jennie berucap

Jennie diam sesaat namun ia tersenyum dan mengikuti langkah anak suaminya.

Jennie tak jarang tertawa menyaksikan anak suaminya yg naik speda yg ukurannya kecil. Bagai mana tidak berkata bodoh!!
Speda itu khusus mainan anak kecil lantas saat ini Lisa menaikinya di tambah Jerri di depannya tentu itu sangat sempit bahkan ban-nya sampai tipis dan yg membuat Jennie teratwa speda itu sering kali berguling menyebabkan Jerri harus menimpa Lisa jatuh dan tepar di lantai yg terlapis busah.
Hal yg sangat langka Jennie lihat moment seperti ini...Lisa benar benar mengajak putranya beramin sekaligus ketawa ketiwi dengan kelakuan konyol dan sekarang justru suaminya seperti bocah...
Dan lebih lucu lagi ketika badan mungil Jerri menimpa Lisa saat terjatuh dan bocah itu tampak merengek polos, bocah itu kesal lantaran harus di bawa jatuh terus.
Tak jarang bocah itu mengomel tidak jelas pada Daddy tirinya dengan gemas...

"Daddy...napa jelli awa atuh teyus?! Jellie kecal ah..daddy jaat!"

Bocah itu terduduk saat terakhir kalinya terguling, menatap polos namun tersirat wajah itu sedang kesal hingga bibir mungilnya merucut lucu dan jangan lupakan pempesh mengembang mekar dalam celana ketat berwarna abu.

"Duh...maafkan daddy ya, daddy kan tidak pernah menaiki speda sekecil ini" Lisa berujar lembut sembari mengusap keringat di dahinya ia cukup keringatan setelah jatuh bangun menaiki speda yg tak layak di taiki olehnya

"Jelli kecal...kecal!" Bocah itu ngambek dengan berpaling muka ke lain arah

Lisa tersenyum melihat anak tirinya itu kesal padanya, mimik wajahnya semakin persis seperti istrinya dan itu cukup menghangatkan hatinya dengan memandang wajah Jerri.

Sementara wanita yg sedari tadi memperhatikannya tak lepas untuk tersenyum, hatinya terharu bahagia mendengar kalimat Daddy langsung dari mulut suaminya. Ia baru merasai betapa indahnya berkeluarga meski itu hanya secuil tapi ia baru mendengar Lisa mengucapkan kata demikian...ia memiliki kebahagiaan tersendiri lantaran moment inilah yg ia nantikan sejak dulu!
Melihat putranya merajuk, Jennie pun bangkit menghampiri anak suaminya yg terduduk di atas lapisan busah lalu ia ikut gabung untuk duduk di samping Jerri.

"Sayang...kenapa hm?" Tanyanya seraya mengelus pucuk kepala Jerri

"Daddy jaat! Daddy awa jelli atuh teyus jelli kecal mom" terlihat jelas bocah itu menatap sang ibu dengan mata berkaca kaca

Jennie menoleh suaminya yg menggaruk tengkuk di iringi tawa kikuk seolah kepergok

"Ya sudah...jerri main yg lain saja bagai mana?" Bujuk Jennie membela suaminya yg memang belum terbiasa dengan anak kecil dan dirinya sangat fahami itu

Jerri menatap sang ibu tampak berfikir...

"Jelli ingin ec klim mommy!"

"Jelli ape" lanjutnya membuat Jennie gemas

"Ohh...anak mommy capek? Ya sudah kita beli es krim yuk!" Sebelum bangkit Jennie menatap Lisa maksudnya mengajak dan Lisa pun mengangguk kemudian mengangkat Jerri di gendong mencari tempat es krim yg ada di sana di ikuti oleh Jennie yg tak lepas dari senyumnya!!!

-Jeritan Seorang Janda-(Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang