Kepulan asap rokok memenuhi ruangan itu. Ruangan yang jauh dari kata rapi. Hanya diisi dengan sekumpulan pemuda-pemuda yang tentu saja dimata orang lain terlihat buruk.Diruangan itu terdapat ring dan beberapa loker dan juga samsak yang biasa digunakan untuk berlatih.
Disana ring terlihat dikerumuni oleh orang-orang yang berteriak mendukung jagoannya masing-masing.
"Habis ini giliran lo."
Arkan mengangukkan kepalanya,
"Ini yang terakhir Dit.""Sekali lagi gue nggak mau ikutan,"
Tambahnya"Terserah lo. Gue nggak tau alasan kenapa lo mau berhenti gini. Yang pasti gue selalu dukung lo," Jelas Dito menepuk bahu Arkan.
"Gue tau."
Inilah sisi lain dari Arkan. Sisi yang jarang orang ketahui. Ayla pun tidak mengetahui hal ini.
💍💍
One two three.
Pruuiit.
Peluit yang ditiup menandakan pertandingan sudah dimulai.
Arkan, laki-laki itu langsung memukul Egi sang lawan menggunakan pukulan jab.
Bugh.
Egi yang bisa membaca gerakan Arkan langsung saja membalasnya dengan bogeman mentah dipipi kanan Arkan.
Mendapatkan serangan yang demikian Arkan dengan cepat melayangkan pukulan pada rahang Egi, hal itu membuat Egi sempat oleng.
Tak menyia-nyiakan kesempatan, Arkan langsung memukul lurus wajah Egi berulang kali membuat Egi yang dipukul tak dapat mengelak.
Bugh.
Bugh.
Bugh.
Dan terakhir Arkan memukul bagian dada Egi.
Pruitt.
Ronde satu telah habis.
Waktu dua menit sungguh cepat berlalu.
Arkan menghentikan pukulannya lalu tersenyum sinis pada Egi.
Mereka berdua langsung berbalik badan menuju sudut ring untuk break selama satu menit.
Arkan langsung duduk di kursi yang memang sudah disediakan. menghampiri Arkan memberikan air mineral dan juga handuk kecil untuk membersihkan keringat cowok itu yang bercucuran.
"Hebat lo, Kan. Tapi lo harus lebih hati-hati. Kayaknya Egi itu nggak suka banget sama lo," Ujar Ditto dengan tetap matanya yang mengawasi Egi.
"Itu hak dia."
Arkan meminum air mineral itu hingga tinggal setengah.
Karena memang waktu break yang sudah habis, Arkan pun langsung menuju ke tengah-tengah ring untuk melanjutkan ronde kedua.
Pruitt.
Sebagai pembukaan Egi langsung melontarkan pukulan pada Arkan dengan teknik jab. Pukulan lurus jarak pendek.
Bugh.
Arkan yang tak mau kalah pun membalas pukulan Egi tepat ke rahangnya.
Dan dengan emosi yang terlihat memuncak Egi memukul wajah Arkan menggunakan kedua tangannya secara bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkan & Amanda Young Marriage (End/Complete)
أدب المراهقين❕Cerita ringan konflik lebih banyak adegan manis yang bikin sampe enek❕ Amanda bukan siapa-siapa Arkan. Amanda juga bukan rival Arkan. Arkan bukan laki-laki yang Amanda sukai secara diam-diam, layaknya novel. Arkan hanya cowok yang sering mangun...