💍Jarak💍

940 49 11
                                    

Setelah para orangtua pergi Amanda memutuskan untuk membeli nasi goreng yang berada tidak jauh dari gedung apartemen.

Memikirkan soal kejadian tadi Amanda merasa dirinya sangat bodoh. Jiwa manja milik Amanda tadi keluar yang tentu saja membuat Amanda bergidik jijik jika mengingatnya.

Tapi omong-omong Arkan kemana, yah?

Amanda memperhatikan sekitar, sekarang hari sudah gelap. Ia sesekali bersenandung kecil lalu menatap lurus kedepan.

"Bang nasi gorengnya dua bungkus, ya. Satu nggak usah pedas."

Setelah memesan Amanda duduk, tidak lupa ia juga memeriksa ponsel sekedar untuk melihat apakah ada kabar dari Arkan.

"Ini neng nasi goreng nya."

Amanda tersenyum setelah membayar. Arkan pasti laper, pikir Amanda.

Begitu sampai di unit apartemen Amanda langsung saja menyapu pandangannya, mencari keberadaan Arkan. Siapa tahu lelaki itu sudah pulang.

"Arkan," Sahut Amanda melihat Arkan berada dikamar. Ia dengan perasaan yang khwatir menghampiri.

"Iya kenapa, Man?" Arkan menaikkan sebelah alisnya.

Amanda terdiam. Menggigit pipi bagian dalam. Ia menjadi canggung sendiri.

Nyatanya Amanda lebih memilih terdiam, tak menyahuti sangat empunya pertanyaan yang sekarang menunggu jawabannya.

"Aku tidur duluan deh, soalnya capek. Ngantuk." Arkan mengusap rambut Amanda sekilas.

Tapi Amanda tidak suka dengan Arkan yang begini. Kemana Arkan yang selalu mengusilinya?

Kenapa dada gue sesak?

Amanda menatap kresek yang berada ditangannya. Niat ingin makan malam, namun tak dapat terealisasi kan.

Gadis itu melirik cowok yang sudah lelap, masuk ke alam mimpi.

💍💍

Tidak pernah lagi saling bercanda membuat Amanda menjadi canggung terhadap Arkan. Ia bingung membuka pembicaraan. Membuka conversation
adalah hal yang sulit baginya.

Jika ditanya bagaimana perasaannya sekarang terhadap Arkan, jawabannya Amanda tidak tahu.
Memikirkan nya saja sudah membuat Amanda pening. Berbicara mengenai pernikahan ternyata serumit ini.

Hari ini kelas XII-IPA 2 sedang freeclas, guru yang mengajar sedang mengadakan rapat tentang persiapan Ujian Nasional kelas XII. Ujian Nasional akan dilaksanakan satu bulan lagi.

Memikirkan itu mulai membuat Amanda semakin merasakan pening. Syukur saja pernikahannya tidak tercium oleh pihak sekolah.

Berbicara tentang kehidupan terkadang terbesit pertanyaan konyol dipikiran Amanda, untuk apa dia hidup jika nantinya akan mengalami kematian juga?

Seseorang lahir, lalu saat ia masih kecil, ia dengan mudah mendapatkan apa yang diinginkannya. Dia memang mendapatkan hidup yang indah. Tapi ia tidak bisa mengingatnya. Ia tidak mendapatkan memori. Beranjak remaja disaat ia sudah bisa mengingat semuanya ia mulai mengetahui kehidupan luar, rasa ingin tahu semakin besar namun tentu saja ada rasa sakit disana. Proses pendewasaan pun terjadi namun kadang kala jiwa egois dan labil masih menguasai diri. Saat seseorang dewasa ia mulai belajar dari pengalaman yang ia alami. Lalu masa tua pun datang menghampiri.
Dan ya pasti tinggal menunggu.

Siklus hidup memang begitu kan?
Sesingkat itu.

Amanda mendengus mendengar teriakan Erika yang ketakutan ketika teman-teman cowok melemparkan kertas yang sudah tak berbentuk yang dipungut dari lantai.

Sahabatnya benar-benar terobsesi terhadap kebersihan.

Mengetuk-etuk meja, Amanda mencoba menghilangkan rasa bosan yang menghampirinya.

Ia menatap sekitar, mata berwarna coklat madu itu berhenti pada satu objek.

Matanya tak pernah lepas sedikitpun dari gerak-gerik cowok yang mampu menghipnotis nya. Astaga hiperbola banget.

Arkan. Cowok itu sama sekali tidak melirik kearahnya. Arkan berbicara kepada teman sekelas Amanda. Mereka berada di bibir pintu.

"Ayla izin. Nggak masuk kata Arkan."

Satu kalimat itu berhasil membuat Amanda tersadar. Perasaannya sekarang kacau. Jantungnya berdegup kencang entah untuk alasan apa. Tapi yang jelas ia tidak menyukai sensasi ini.

"Okay. Makasih infonya." Ucap Wila sekertaris kelas Amanda pada cowok yang berbicara tadi dengan Arkan.

Jadi Ayla tidak masuk hari ini?

Amanda menunduk. Mereka berdua pacaran. Ya wajar dong. Pasti sering ngasih kabar.

_____________

Revisi done.

Tbc*

Arkan & Amanda Young Marriage (End/Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang