Hari senin pun tiba,hari yang di tunggu tunggu Caramel. Kemarin sepulang perkemahan ia sudah bilang ke Fransiska kalau Bu Silvi ingin membantu nya, dan mama Caramel sangat senang serta bersyukur masih ada yang menolongnya
"Ra...bangun yuk udah jam 08.00 loh. Kamu gak mau siap siap nih?" ucap Fransiska
"Hmm...iya mah bentar lagi" ucapku
"Bentar kapan?udah siang loh ini. Ayo mama anter ke kamar mandi"
Lalu Caramel mengganguk kepala,dan segera mandi. Setelah selesai mandi ia mengenakan Kemeja Dongker Celana Levis. Bu Silvi pun datang,lalu segera menuju Rumah Sakit Sentosa
Jarak dari rumah Caramel menuju Rumah Sakit butuh waktu 1 jam. Karna jarak nya lumayan jauh ditambah macet. Akhirnya mereka pun sampai,lalu segera masuk dan menanyakan Pak Reynald ke Administratif. Setelah mengetahui Pak Reynald ada di mana akhirnya segera menyusul.
"Tokk..tokkk...tokkk..Reyy..." ucap Bu Silvi sembari mengetuk pintu
"Tante,apa kabar?udah lama Rey gak ketemu sama tante" ucap pemuda itu bernama Reynald
"Baik sayang,ooh iya kenalin ini Caramel salah satu siswa Sma Bina Sakti,dan ini ibu nya Fransiska" ucap Bu Silvi sembari mengenalkan kepada Reynald
"Reynald Tante,Mel" ucap Reynald
Fransiska pun tersenyum,lalu mereka di persilahkan untuk duduk
"Jadi tujuan tante kesini,mau menolong Caramel. Tante sudah tau ceritanya bagaimana,ibu nya bercerita kepada Tante. Kamu masih buka kan operasi mata secara gratis?" tanya Bu Silvi
"Masih Tante,kenapa?" tanya Reynald
Bu Silvi dan Fransiska akhirnya tersenyum lega,tidak sia-sia ia datang jauh-jauh kesini
"Kamu bisa operasi mata nya Caramel" sambung Bu Silvi.
"Bisa Tan,mau jam berapa?" ucap Reynald
"Lebih cepat lebih baik Mas" ucap Fransiska
Lalu Reynald pun mengganguk. Ia akan mulai ber operasi sekarang juga,di karna kan ia juga sibuk mengurusi yang lain
"Siapp nak Caramel?" ucap Bu Silvi
"Siap Bu, Mah doa in Ara supaya lancar" ucapku sembari tersenyum
Operasi pun dimulai,Fransiska dari tadi tidak duduk. Melainkan berdiri di depan pintu. Operasi sudah 8 jam ia takut kenapa-kenapa. Ke khawatiran pun muncul di benaknya.
"Bu,Ibu duduk saja. Doakan yang terbaik buat Caramel,semoga semua nya lancar" ucap Bu Silvi sembari mengelus pundak
Fransiska pun tersenyum,baru ia duduk. Pintu pun terbuka, Reynald dan suster-suster nya pun keluar
"Gimana operasi nya Mas?Lancar?" ucap Fransiska dengan nada khawatir
"Alhamdulillah Bu,semuanya lancar" ucap Reynald sembari tersenyum
"Syukurlah" jawab serempak
"Ibu boleh masuk kok" sambung Reynald
Akhirnya Fransiska dan Bu Silvi pun masuk. Ternyata doa yang ia panjatkan tidak sia-sia. Ia senang anaknya bisa melihat kembali
"Mah..Ara udah bisa lihat. Udah gak gelap lagi" ucap Caramel sembari memeluk dan menangis kesedihannya
"Iyaa sayang mama juga senang,Bu terimakaaih banyak udah mau menolong Caramel. Rey terimakasih ya" ucap Fransiska dengan tulus
Setelah operasi Caramel,Fransiska dan Bu Silvi istirahat sejenak. Lalu tidak lama mereka pulang dan mengucapkan terimakasih sekali lagi kepada Reynald dan Bu Silvi
"Kamu seneng gak Ra bisa melihat lagi?" ucap Fransiska sembari mengelus rambut Caramel
"Seneng banget Mah,akhirnya keinginan yang Caramel impikan sudah terwujud" ucap Caramel
"Ciee ciee adek abang kelihatan seneng banget nih" ucap Vino
"Iya dong Bang, Ara seneng bangett"
"Nanti sore Abang mau ajak kamu jalan-jalan mau? Sekalian beli es krim cokelat deh full toping" ucap Vino
"Mau dong bang mau" ucapku
"Iya Ra" ucap Vino sembari mencium kening Caramel
Tbc...
Gimana sama part ini suka gak? Akhirnya Caramel bisa liat lagi huhu aku seneng bangettt:)
Bantu aku dong buat Vote,Komen. Pliss aku udah bela² in loh update tapi kalian gak voment kan aku kurang semangatt😰
Jangan lupa share cerita ini ke teman kalian,sahabat,atau pacar bagi yg punya😂See you next chapter!
Salam hangat
Alyaa-

KAMU SEDANG MEMBACA
CARAMEL✔
Teen FictionKisah ini bukan cerita tentang seorang badgirl bertemu badboy tetapi seorang cewek buta dan polos bertemu dengan seorang cowok yg tampan dingin dan cuek,pertemuan singkat ini berawal dari cewek buta yg hampir saja tertabrak dengan mobil,dan ditolon...