CARAMEL✔[32]

419 12 0
                                    

Tinn..Tinn..Tinn..

Bunyi klakson motor berbunyi,Caramel yang sedang sarapan terkejut dengan suara bunyi motor. Caramel yakin pasti itu adalah Vano,untuk menjemput diri nya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsal- Eh anak ganteng, mau cari siapa ya?" tanya Fransiska dengan terkejutnya mendapat tamu siswa yang sangat tampan

"Caramel tante," ucap Vano dengan sopan

"Araa..Ara..Ada yang nyariin nih" ucap Fransiska dengan teriak

"Iya iya,Ara juga denger kali mah," ucap Caramel sambil menggendong tas

"Pacar kamu?kok gak bilang-bilang? Ganteng banget. Kalau mama masih ABG udah mama pepet" ucap Fransiska dengan nada gaul nya

"Apaan sih mah. Cuma kakak kelas Ara. Inget suami,sama anak yang dirumah" sindir Caramel

"Ya sudah kalian cepat berangkat,nanti telat" ucap Fransiska

"Ara pamit dulu mah" ucap Caramel sambil mencium punggung tangan Fransiska

"Saya sama Ara berangkat dulu Tan. Assalamualaikum" ucap Vano

"Waalaikumsalam. Hati-hati,jangan ngebut-ngebut ya anak ganteng" ucap Fransiska dengan genit nya mengedipkan mata nya sebelah

"Genitt banget sih ma! Awas loh ketauan" ucap Caramel terkekeh

Mereka berdua telah sampai,Vano sudah memarkirkan sepeda motor nya di halaman sekolah. Banyak siswi-siswi yang merumpi kan Caramel dan Vano

"Eh liat deh,genit banget tuh cewe"

"Berani banget ya deketin kak Vano,pake pelet apa sih?"

"Anjirr,udah kayak couple goals. Cocok bangett. Gue dukungg!"

"Iuwhh,mana cocok tuh cewe sama kak Vano. Beda selera keless!"

"Gatel banget tuh cewe. Gak tau apa ya si Vano kan cuma milik Agatha"

Begitulah ucapan yang di lontarkan oleh siswi-siswi itu. Caramel yang mendengarkan nya sudah terbiasa, ia menganggap ceramah di pagi hari nya. Vano yang melihat tak ada reaksi apa pun dari Caramel tersenyum tipis. Langsung saja Vano menarik pergelangan tangan Caramel,dan beranjak pergi menghindari siswi-siswi tidak jelas itu

"Cieee yang berangkat bareng kak Vano. Gimana ceritanya?" tanya Cantika

"Bentar lagi nih," sahut Vanya

"Couple goals bingittt" kata Naomi

"Aduh kalian,apa sih. Gue kan cuma di antarkan bukan jadi pacar nya" ucap Caramel

"Ooh,ngode nih Ra," ucap Vanya sambil menyenggol lengan Caramel

"Eh. Ya bukan gitu juga" ucap Caramel tersipu malu

"Blusshing tuhh" Cantika menggoda nya

"Udah yuk masuk."

****

Bel istirahat pun berbunyi, saat Caramel tengah makan dengan makanan nya yang sudah di pesan tiba-tiba Agatha ketua genk itu pun datang

"Heh! Lo udah berapa kali gue bilangin hah?! Jangan deketin Vano! Dia itu cuma milik gue, ngerti?!" ucap Agatha menjambak rambut Caramel,membuat gadis itu meringis kesakitan

"Awhh..sakit," ucap Caramel merintis kesakitan

"Apa apaan sih lo Tha! Lo mau bully adik kelas lagi hah? Udah gue bilang kan, gue itu gak suka sama lo! Kuping lo budek apa conge?!" murka Vano tiba-tiba datang melihat keributan di kantin

"Tapi,Van. Aku itu sayang sama kamu,Aku suka sama kamu. Pliss Van,hargain aku" ucap Agatha sambil pura-pura menangis

"Pergi lo! Sebelum gue potong leher lo!" tegas Vano

"Lo gapapa? Masih sakit kepala lo? Atau ada yang cedera?" tanya Vano dengan nada ke khawatiran

"Ciee ciee Ra. Di perhatiin tuh sama kak Vano" canda Vanya

"Cabut yuk. Jadi nyamuk kita" cerca Cantika

Mereka pun pergi,meninggalkan Vano dan Caramel. Ya,mereka kini berdua di kantin

"Gapapa kok" ucap Caramel tersenyum

"Maniss" batin Vano

"Van?"

"Ah iya. Sorry,gue ngelamun" ucap Vano menggaruk tengkuk kepala nya yang tak gatal

"Pulang sekolah,nanti bareng gue. Tunggu di parkiran" sambung Vano melesat pergi

Kebiasaan sekali pria itu. Belum saja ia menjawab,sudah melesat pergi begitu saja

Bel pulang sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu,langsung saja Caramel menemui Vano yang sedaritadi sudah menunggu nya. Untung saja sahabat nya itu sudah pulang duluan,jadi Caramel bisa lega

"Lo lama banget sih? Padahal bel kan udah bunyi dari tadi" oceh Vano yang tak jelas itu

"Ya,maaf."

"Cepet naik" ucap Vano sambil kasihkan helm nya

"I-iya"

Mereka pun pulang bersama, Dibalik pohon rindang ada seseorang yang menatap nya tidak suka

"Awas aja lo Van! Ga bakal Caramel ada di tangan lo"

"Van,kita kemana ini? Kok arah nya bukan ke rumah gue?" tanya Caramel dengan nada kencang supaya bisa kedengaran

"Ke rumah gue bentar. Ada yang mau gue ambil di rumah," jelas Vano

Caramel mengganguk,lalu Vano melajukan motor nya. Tak terasa mereka pun telah berhenti di depan rumah Vano yang terbilang cukup mewah,dan bagus

"Ayo,masuk" Ajak Vano

"Loh Van,ini siapa?" tanya Bella

Vano tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh mama-nya itu

"Perkenalkan tante,saya Caramel. Adik kelas Vano" kata Caramel dengan sopan

"Saya Bella. Mama Vano"

"Kamu ini pacar nya Vano?" tanya Bella

"Ah. Bukan tante,"

"Tolong,jagain anak saya ya. Vano itu sebenarnya anak baik,mungkin Vano agak sedikit trauma karna adik nya meninggal" jelas Bella

Caramel lagi-lagi terdiam. Ia mencerna semua kata-kata mama- nya Vano

"Ra,Ayo" ucap Vano menggandeng tangan Caramel

Di satu sisi lain,Bella senang akhirnya Vano bisa dekat dengan seorang gadis seperti Caramel. Mungkin saja Caramel bisa menjaga Vano

"Udah sampai. Mau sampai kapan lo bengong di sini aja?" ucap Vano melihat Caramel melamun sendiri

Entah sejak kapan Vano sudah berada di rumah nya,tidak terasa sekali. Padahal Caramel tadi melihat masih di jalan,mungkin Caramel kebanyakan melamun jadinya seperti ini

"Ah iya. Makasih,mau mampir dulu?" tawar Caramel dengan sopan

"Gue langsung cabut aja. Mau ke rumah Adam" jelas Vano

Caramel mengganguk,lalu ia memasukan pekarangan rumah nya. Vano masih berdiam di tempat. Akankah Vano membuka hatinya untuk gadis itu? Atau cuma di jadikan bahan pelampiasan?

Tbc...
Hayoo silahkan ditebak😂 Gimana sama Caramel&Vano? Makin dekat kan? Yukk ikutin teruss,jangan tinggalkan jejak. Vote dan koment nya yaw-! Share juga cerita ini ke teman kalian atau sahabat kalian

See you next chapter!


Salam Hangat

Alyaa-

CARAMEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang