CARAMEL✔[33]

423 13 0
                                    

Pagi ini Caramel sudah ada di dapur,entah mengapa fikiran nya terbesit oleh seorang Vano. Ia sengaja bangun lebih awal supaya bisa membawakan bekal untuk Vano. Caramel memasak nasi goreng mata sapi,alasan Caramel memasak itu Caramel juga lumayan menyukai makanan nya

"Jadi deh. Sekarang gue taruh dulu di tempat," ucap Caramel dengan riang

"Wihh...masak apa tuh Ra?" tanya Vino

"Oh ini bang,nasi goreng mata sapi" kata Caramel

"Tumben. Buat siapa?" tanya Vino dengan kepo

"Ya..Ya.. Buat Ara lah. Emang buat siapa lagi?" gugup Caramel

"Masa? Kamu udah punya pacar? Kok gak bilang-bilang? Kemarin mama bilang ada cowo yang jemput kamu kesini,katanya pacar kamu" jelas Vino

Sudah Caramel duga,pasti mama nya ember sekali. Padahal sudah jelas Caramel bilang itu cuma kakak kelas Caramel

"Bukan bang. Percaya aja sih sama mama,dia itu cuma kakak kelas Ara." tukas Caramel

"Udah ah,ayo berangkat bang nanti telat" sambung Caramel

****

Caramel sudah ada di sekolah nya, Caramel juga sudah menaruh tas sedaritadi. Saat ini Caramel sedang berada di kelas XII Ipa 1,Ia berdiri di ambang pintu sambil membawakan kotak bekal yang berisi nasi goreng mata sapi. Entah sudah berapa kali ia mondar-mandir tidak jelas hanya ingin mengasihi kotak bekal nya berada di tangan Vano. Membuat gadis itu bimbang ingin memasuki nya

Matanya sedikit mengintip,ternyata Vano rupa nya belum datang. Caramel melesat pergi ke kelas nya,Niat nya mengasihi kotak bekal itu malah sia-sia. Caramel mungkin saja bisa mengasih nya saat bel istirahat berbunyi. Saat kaki Caramel melangkah,ada seorang pria memanggil nama nya

"Caramel?"

Degg

Caramel hafal betul suara itu milik siapa. Suara itu adalah suara Vano,Caramel masih terdiam di tempat sambil memegangi kotak bekal nya

"Mau ngapain lo kesini?" tanya Vano

Tumben saja gadis ini menghampiri ke kelas nya,biasa-biasa nya pun tidak pernah

"Mau-- ngasihin ini," Caramel menyodorkan kotak bekal milik nya ke tangan Vano

"Apa ini?"

"Nasi goreng mata sapi" ucap Caramel dengan gugup

"Lo buat sendiri?"

"Ekhemm..Ekhemm.. pagi-pagi gue udah liat drama aja nih" kata adam

"Kuylah ke lapangan udah di tungguin tuh" ucap David

Teman Vano melenggang pergi,Caramel masih terdiam

"Iya"

"Nanti istirahat gue makan. Makasih" ucap Vano tersenyum tulus membuat Caramel berdegup lebih kencang

Caramel langsung pergi,ia tak mau wajah nya dilihat oleh Vano karena blusshing. Ia langsung saja menemui sahabat nya

"Habis dari mana lo,Ra?" tanya Vanya dengan heran nya tak biasa nya ia berpergian dahulu

"Habis dari--toilet. Ah iya," Caramel mencari alasan supaya sahabat nya itu tidak mengetahui kalau Caramel habis dari kelas Vano

Vanya pun cuma ber "oh" ria saja,lalu akhirnya mereka pun berkumpul ke lapangan karena guru piket sudah memanggil nya sedaritadi

****

Bel istirahat berbunyi,banyak siswa yang berhamburan menuju ke kantin,perpustakaan,kelas XI Ipa 2,XII Ips 1. Caramel saat ini tidak berada di kantin,karna ia sedang tidak mood untuk jajan. Ia tahu satu tempat yang bikin Caramel adem. Ya Perpustakaan,disana tersedia Ac. Jangan heran kalau banyak siswa Sma Bina Sakti menghampiri perpustakaan,kalau niat nya untuk mengadem saja

Tangan Caramel memegang buku tentang Astronot. Tak tahu dari mana, ia sangat pingin tahu saja tentang luar angkasa.

"Ternyata lo disini" suara nada berat itu milik Vano,Caramel tertegun dengan pria ini tiba-tiba mencari nya

"Nih,gue balikin tempat bekal lo." Vano menyodorkan tempat bekal milik Caramel

"Kalau orang bisa fikir,udah di kasih sarapan cuci kek tempat makan gue. Enak banget tempat kotor nya kasih ke gue" desis Caramel dalam hati

"Taruh disitu" Caramel tidak perdulikan sosok Vano,ia masih saja fokus dengan buku nya itu

Vano menaruh tempat bekal nya di meja,lalu sekilas melihat wajah cantik milik Caramel. Mata indah berwarna coklat,rambut tergerai. Sangat cantikk sekali

"Lusa,gue mau ajak lo nonton"

Caramel diam,tidak salah dengar kah Vano berbicara seperti itu? Atau Caramel sedang ber-halusinasi?

"Gak usah cubit pipi lo. Gue tau lo ga percaya kan? Padahal Realita"

"Gak ada penolakan! Gue cabut,Bye"

Tidak!Tidak mungkin! Bagaimana ini?

Apakah Caramel harus ikut nonton bersama dengan Vano? Atau tidak?

"Aarrghh..Pusing gue,"

Sepanjang jalan di koridor, Caramel terus saja mengoceh dengan diri nya sendiri. Bimbang dengan perkataan Vano. Seorang Alvano Devian Alexander ingin mengajak Caramel untuk menonton bersama nya. Tapi tunggu,bukankah bisa dibilang menge-date bersama nya?

Tbc...
Hayoo kan bingung:v. Btw ada yang gemas sama Vano&Caramel? Aku juga gemas si hehe. Oh iya but aku lagi ngebut buat tamatin cerita ini,jadi ya tolong untuk vote dan koment nya❤ mudah kok itu aja. Maaf banget kalau ngebosenin menurut kalian itu² aja,gak dapet feel-nya tapi tolong bantu aku selalu voment. Share juga cerita ini ke siapa pun. Follow juga akun wp ini ok

See you next chapter!

Salam hangat

Alyaa-

CARAMEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang