CARAMEL✔[31]

430 13 1
                                    

Tringgg

Jam weker Caramel berbunyi,tepat jam 06.30 sontak membuat Caramel sangat terkejut. Caramel sangat tergesa-gesa, tumben saja mama- nya tidak membangunkan nya. Lalu ia sudah rapih dengan pakaian sekolah nya, Caramel lupa bahwa hari ini adalah hari senin hari yang paling sial. Pasti gerbang sekolah nya sudah di tutup rapat, ia memutuskan belari ke sekolah agar cepat sampai.

Memang di rumah nya tidak ada orang satu pun,semuanya sibuk bekerja. Tapi mama Caramel pergi kemana pagi-pagi buta sudah tidak ada dirumah? Back to topic. Saat ini Caramel sedikit lagi hampir sampai di sekolah,ia berhenti sejenak karna dirinya merasa capek berlari dari rumah menuju sekolah. Bisa di bayangkan? Bagaimana jarak jauh nya membuat Caramel sangat letih

Saat tepat di depan gerbang,benar saja pintu nya sudah tertutup rapat. Seluruh siswa Sma Bina Sakti sudah melaksanakan upacara bendera.

"Pak Dudung. Tolong bukain dong" ucap Caramel sambil Puppy eyes

"Waduh. Gak bisa neng,ini sudah peraturannya. Kalau pingin masuk harus lapor terlebih dahulu ke ruang BP" jelas Pak Dudung

Caramel pun mendesis,kenapa ia bisa telat begini? Pasti ini penyebab nya karna ia terbangun di malam hari,membuat Caramel tidak bisa tertidur lagi. Dan akhirnya ia tidur pukul 05.00 Subuh

Tiba-tiba seseorang datang tepat di sebelah Caramel,membuat Caramel terpagun. Apa dia tidak salah lihat? Bagaimana bisa Caramel telat dengan Pria ini? Ya. Pria ini adalah Vano,lagi-lagi ia bertemu dengan nya

Vano yang melihat keberadaan Caramel pun terpagun,rupa nya Gadis ini sama dengan diri nya. Sama-sama telat. Langsung saja Vano menarik lengan tangan Caramel membuat Caramel kesakitan,karna Vano menarik nya sedikit keras

"Awhh... Bisa gak sih lo tarik pelan-pelan? Lo pikir tangan gue Tali Rapia apa?!" Desis Caramel

"Udah ngocehnya?"

Caramel bingung,Pria macam apa ini. Bukan nya ia meminta maaf malah tidak. Dasar hati batu!

"Lo telat kan?" tanya Vano to the point

Caramel menggangukan kepala nya, melihat intens wajah Vano. Yang terbilang cukup tampan! Ah apa tadi Caramel bilang? Tidak! Tidak! Tidak mungkin.

"Ayo bolos" sambung Vano membuat Caramel sangat terkejut. Bagaimana kalau Abang nya tahu ia membolos? Bisa-bisa Caramel dinasihati 24 Jam

"Gak" tolak Caramel mentah-mentah

"Terus, Lo mau ngapain disini? Mau nunggu tuh gerbang di buka? Mustahil. Yang ada lo kena,sama guru BP" kata Vano,benar saja yang dikatakan nya. Caramel tetap tidak peduli

"Gue,masih mau tunggu disini" keukeuh Caramel

Vano berdecak sebal. Gadis ini memang lah sangat keras kepala, tak ada pilihan yang lain. Langsung saja Vano membopong tubuh Caramel, Caramel yang dapat perilaku dari Vano langsung saja diri nya memberontak. Tapi tetap saja, tubuh Vano sangat lah kuat. Dan sedangakan Caramel kecil dan mungil,sehingga Caramel sangat berpasrah. Vano menurunkan Caramel saat mereka sudah berada di mobil Vano

"Apa-Apaan sih lo bopong tubuh gue?! Gue kan tadi bilang,Gue masih mau nunggu!" murka Caramel

"Diam,atau gue cium?" langsung saja Caramel diam,karna ia tidak mau bibir nya tersentuh oleh siapa pun. Jika ia sudah halal

"Good girl" ucap Vano lalu melaju kan mobil nya dengan diatas rata-rata

Tak lama,mereka sampai di TPU. Tunggu,buat apa Vano mengajak nya kesini? Tidak mungkin kan kalau ingin menge-Date?

"Ayo turun" tutur Vano sambil membuka sealtbelt nya

"I-iya" Caramel pun turun,membuntuti Vano

"Ngapain lo jalan di belakang gue? Emang lo babu gue?" tanya Vano,membuat Caramel tertegun dengan ucapan Vano.

"Gak lah! Mana mau gue jadi babu lo!" ketus Caramel

Mereka sudah sampai di tempat yang di tuju. Di depan mereka sudah ada tanah liat,batu nisan,dan bunga. Caramel melihat nama nya dengan seksama, Tiara aradhia meyriska. Ia mengernyit,lantas pemakaman siapa ini?

"Dia adik gue" ucap Vano berbicara tiba-tiba lalu menghela nafas dengan berat

"Dia meninggal karna bokap gue. Waktu itu keadan bokap gue sedang mabuk berat," jelas Vano

"Gue sama Tiara,lagi main pistol-pistol an air. Gue bahagia. Setelah kehilangan sosok adik gue,gue merasa berat. Kadang gue sudah menerima dengan ikhlas,namun kadang gue terpikirkan"

Caramel mendengarkan setiap perkataan Vano,ia meneguk ludah nya sesekali. Tak menyangka, di balik sosok dingin nya ada rasa perduli terhadap semua orang

"Gue Kesel. Gue Benci. Sangat Benci dengan bokap gue. Setelah kejadian itu, bokap gue ninggalin gue sama mama gue. Dia lebih milih pelakor itu dibanding mama gue. Mereka ketahuan bermesraan saat gue sama mama gue kunjung ke hotel bintang lima. Awal nya gue gak percaya kalo itu bokap gue,tapi lama-kelamaan gue percaya. Karna tampang dan postur tubuh nya emang benar-benar bokap gue"

Vano menghela nafas,lalu berdiam sejenak. Mungkin ia berfikir dahulu sejak kejadian itu

"Dan lo tahu? Mereka berdua sedang melakukan seks. Gue kira mata gue yang salah lihat,tapi itu benar-benar nyata. Sontak membuat gue dan mama gue terkejut."

"Gak lama dari kejadian itu,bokap gue punya anak dari pelakor itu" Vano berdecih

Caramel yang mendengar kan nya sangat terkejut,apalagi yang merasakan? Mungkin benar-benar syok. Setelah Vano menjelaskan,mereka sama-aama diam. Mungkin Vano ingin menenangkan diri nya,tak lama hujan pun turun

"Abang,pamit dulu ya dek" ucap Vano mengelus batu nisan dan menaburkan bunga

"Ayo pulang. Takut makin deras" ucap Vano sambil menggandeng tangan Caramel

Setelah mereka pergi dari TPU, Mobil Vano berjalan ke arah apartemen Vano. Ya,cukup lama Vano tinggal disana,tetapi sekarang hanya sesekali

"Ayo masuk" tutur Vano sambil memberi masuk

Caramel gugup. Ia tidak tahu lagi harus berkata apa,ia menuruti ucapan Vano. Saat Caramel masuk,desain apartemen Vano cukup rapih. Tidak ada sampah berserakan,lantai sangat bersih sekali. Caramel terpagun,tumben saja ada pria se- rapih ini

"Lo,duduk aja dulu di meja belajar gue. Gue mau ke dapur,buatin teh" ucap Vano lalu melesat pergi ke dapur

Caramel mengganguk,sesekali ia terus memperhatikan desain-desain yang ada di apartemen Vano. Caramel tak sengaja melihat foto seorang anak laki-laki dan perempuan tengah di gendong oleh seorang kakak nya. Mungkin saja itu Vano dan tiara

"Di minum dulu" Vano datang dengan secangkir teh hangat

"Ah iya. Makasih" ucap Caramel tersenyum,lalu me-minum dengan beberapa seteguk teh

"Habis ini,lo mau langsung pulang?" tanya Vano dengan merapihkan beberapa  kertas yang ada di laci meja belajar nya

"Hm. Iya kayak nya deh,udah sore juga"

Vano pun mengganguk saja,lalu mereka sama-sama diam. Tak lama Vano mengantarkan Caramel pulang,tidak butuh waktu lama pastinya. Mereka sudah sampai tepat di depan rumah Caramel

"Makasih untuk hari ini"

"Dan,makasih juga lo udah mau denger curhat gue. Besok gue jemput" ucap Vano sambil melenggang pergi

Belum saja ia sempat membalas perkataan Vano,dan Vano sudah pergi saja. Menyebalkan

Tbc...
Malam ini sengaja aku update😋 Happy New Year!😘 Wish aku buat 2020 semoga banyak yang voment cerita ini😊

See you 2019👋And welkam 2020😄

Salam hangat

Alyaa-

CARAMEL✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang