Seperti kesepakatan kemarin malam, saat ini kami berdua sudah berada di tempat gym yang biasa didatangi Jeffryan. Jam ditanganku masih menunjukkan pukul 7:05, masih pagi sekali memang, tapi Jeffryan merupakan tipe orang yang akan ikhlas bangun pagi di hari minggu saat dirinya mempunyai kegiatan, namun jika tak ada kegiatan yang berarti, bisa dipastikan selimut masih melilit tubuhnya di jam jam seperti ini. Sebuah kebiasaan yang buruk, jangan ditiru ya.
"Sie, kayaknya aku bakal lama deh ngegymnya, kamu mau nunggu?" Pertanyaan Jeffryan membuatku terkejut, dua faktor yang membuatku terkejut saat ini, pertama karena sedari tadi aku yang melamun dan yang kedua karena Jeffryan, Oh tuhan lihatlah penampilan Jeffryan saat ini, berbalut kaus hitam tanpa lengan miliknya dan celana training, saat ini aku bisa melihat dengan jelas otot otot yang ada dilengannya itu, membuatnya terlihat sangat gagah dan menawan tentunya, sepertinya aku salah dengan ikut ngegym bersamanya, penampilan tidak terduganya berhasil membuatku gugup, sial.
"Hey kok ngelamun?" Tanyanya lagi karena tidak mendapatkan jawaban dariku, membuatku sedikit tersentak.
"E-enggak kok, itu, aku kayanya bakal duduk aja sambil liatin kamu, kalau gak ya, main hp kan bisa" Ucapku sembari mengangkat Handphoneku, jelas aku tak akan memilih opsi pertama dari ucapanku, melihatnya berpenampilan seperti ini saja aku sudah tidak kuat, apalagi melihatnya bergerumul dengan benda benda yang mempunyai beban berat yang bisa membuat tubuh atletis itu, yang pastinya akan menampilkan urat urat tubuhnya karena beban yang diterima tubuhnya, oh membayangkannya saja sudah membuatku gelagapan sendiri.
"Kalo gitu duduknya agak deketan sama aku aja, aku biasanya cuma mainin beberapa, gak semua, cuma ya gitu, bakal lama, jangan jauh jauh loh Sie, kalo mau kemana mana bilang, takutnya ilang" Nasihatnya padaku, Jeffryan ini memang sangat menyebalkan, lihatlah kalimat terakhir yang diucapnya, tempat gym ini tidak terlalu besar, lagipula semua tempat terisi penuh oleh barang barang yang bermassa berat, itupun letaknya sedikit berpencar, membuat eksistensi manusia pasti akan terlihat walaupun dari jauh, toh aku juga tak mungkin keluar dari ruangan ini, jadi bagaimana caranya aku bisa hilang? Membuatku memberenggut saat mendengar ucapannya, dan sang pelaku terkekeh pelan.
"Yaudah duduk, aku mau pemanasan dulu" Ucapnya yang langsung kuturuti, duduk ditempat yang dekat dengan peralatan gym, setelahnya kulihat Jeffryan yang duduk dibangku sebrang, bangku besi yang agak panjang yang kududuki saat ini memang berhadapan dengan bangku lain didepannya, dan Jeffryan mendudukkan dirinya tepat didepanku
Ia mulai melakukan peregangan ringan, tapi reaksi tubuhku sudah seperti ini, berkeringat dengan jantung yang berdetak tidak karuan, seperti seseorang yang habis mengikuti lari maraton, beberapa kali pula aku menarik nafas dalam dan membuangnya sedikit kasar, berniat menenangkan diriku, tetapi malah menjadi pusat perhatian Jeffryan, menatapku dengan kening berkerut dan pandangan penuh tanda tanya, namun masih tetap melakukan aktifitas peregangannya, malah saat ini ia sudah turun ke lantai, lebih tepatnya matras yang berada ditengah tengah tempat duduk, dan lihatlah sekarang, tubuh atletisnya malah terpampang sempurna didepanku, ditambah jarak yang sangat dekat juga, tercium wangi maskulin milik Jeffryan yang bercampur sedikit ke-bayi bayian, baru baru ini Jeffryan sangat suka wangi bayi, sampai sampai membeli baby oil yang sekarang rutin ia pakai, malah membuatku semakin betah berada didekatnya karena aku sendiri sangat menyukai bau bayi.
"Kamu tadi kenapa? kok keringetan?" Tanyanya setelah ia menyelesaikan peregangannya
"Nggak papa kok" Ucapku dengan cengiran, kemudian menyuruhnya untuk memulai acara ngegymnya, ia pun menurut tanpa banyak protes lagi.
-----
Berkali kali aku menggumam, menggerutu dalam hati, pasalnya saat ini disebelahku sudah banyak sekali wanita wanita dengan pakaian ketatnya yang sedang memuja muja wajah tampan Jeffryan, memang sih aku sudah sering berada di situasu seperti ini, akan tetapi tetap saja aku tak suka bila wajah tampan kekasihku itu menjadi tontonan publik, walau kenyataannya memang wajahnya tampan, sangat tampan malah.
"Ih ganteng banget, deketin yuk"
"Mukanya cakep, bodynya sexy, tinggi lagi, uhh idaman gue banget deh"
"Eh itu siapa yang duduk deket si ganteng?"
"Alah paling adeknya yang nemenin ngegym"
Gumaman gumaman itu berhasil membuat moodku memburuk, apa katanya tadi? aku dikira adiknya Jeffryan? menyebalkan! memang mukaku muka muka anak kecil?! aku mengerucutkan bibirku, pertanda aku sedang kesal, Jeffryan saat ini sedang terfokus untuk membangun tubuhnya yang sudah atletis itu, jadi sedari ia memulai kegiatannya, aku seperti seseorang yang mendadak transparan, ia tak melirikku yang ada didepannya barang sekali pun, benar benar fokusnya hanya tertuju pada benda pembuat tubuh atletis tersebut, sampai sampai mengabaikanku.
"Permisi mas, boleh gabung ngegym?" Tanya seorang wanita ke Jeffryan, sungguh wanita itu cantik sekali, terlihat dewasa dengan baju ketat elastis yang mempelihatkan lekukan tubuh yang sangat sempurna, membuatku seketika minder saat melihatnya, tapi kecemburuan yang ada dihatiku nyatanya tak dapat dibendung, karena hey, siapa yang tidak kesal, melihat pacarnya digeniti oleh perempuan lain?
Jeffryan saja saat ini terpaku ketika melihat wajah perempuan itu, wajahnya mengisyaratkan bahwa ia terkagum dengan wajah milik si perempuan, membuat perasaanku mendadak dongkol. Kesal, cemburu dan marah menyelimutiku saat ini, dengan sengaja aku berdeham, tujuanku hanya agar kedua orang ini sadar dari eyecontac yang mereka bangun, dan benar saja mereka langsung mengalihkan tatapannya ke arahku"Nih minumnya, aku mau ke toilet dulu sebentar" ucapku dengan nada yang bisa dibilang datar kepada Jeffryan, memberikan botol minuman miliknya ke sang pemilik, lalu pergi berlalu begitu saja dari hadapannya, berjalan ke arah toilet, yang untungnya arahnya sudah kuketahui, jadi aku tidak tersesat
Sampai ditoilet aku menghela nafas kasar, mencuci mukaku diwastafel, ingin menangis rasanya, tapi aku tidak akan melakukannya, tidak hanya karena cemburu seperti ini aku membuang air mataku, menenangkan diriku dan mensugesti pikiranku agar tetap tenang dan berpikir positif terhadap wanita tersebut, lalu setelahnya aku memilih untuk keluar dari toilet dan menghampiri Jeffryan.
-----
Pemandangan yang ada di depanku saat ini membuat perasaanku yang tadinya sedikit tenang menjadi sangat dongkol, bagaimana tidak? Jeffryan saat ini tengah bercanda bersama perempuan tersebut, bahkan sepertinya eksistensiku disini tidak dihiraukan, dengan kesal aku memanggil Jeffryan"Udah jam 9, kapan mau selesai?" tanyaku dengan nada yang kentara sekali jika aku sedang kesal
Jeffryan menatapku, kemudian berkata
"Sebentar lagi ya, abis ajarin Raili ngegym sebentar"
Oh god, jadi ini Quality Timeku dengan Jeffryan atau Jeffryan dengan wanita itu?
-B O Y F I E-
Double? no prob for me wkwk, ini sebagai sogokan karena aku gak up up hehe:v
Panas panas tuh wkwk, Q-timenya Sie sama Jeff bakal berhasil gak ya hari ini? Hmm mari simak lebih lanjut dichapter berikutnya
coment ayo biar gak kugantungin lagi :)28/01/20
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfie
FanfictionJeffryan Adibarta. Sweet boy dengan segala keunikan yang dibangun buat gadisnya, Sierra Sabira -Jeffryan×OC-