Special Liburan: Prepare

2.1K 215 0
                                        

"Siera besok minggu ikut aku yuk, liburan ke rumah nenek aku yang di desa, seminggu aja" Pinta Jeffryan yang membuatku spontan menoleh ke dia, kaget dong lagi jalan berdua tiba tiba dia minta kaya gitu, dan bilangnya juga mendadak banget, hari ini jum'at malam, yang artinya lusa kita berangkat liburan, kalau aku setuju sih.

Jeffryan mengajak liburan bersama karena memang kita sedang libur kuliah, sebenarnya gak masalah sih kalau Jeffryan ngajak liburan berdua gini, toh kita gak bener bener berdua, karena tadi Jeffryan bilang liburan dirumah neneknya dia yang tinggalnya di desa, yang otomatis bakal banyak saudaranya, karena neneknya gak mungkin tinggal sendiri, pasti ada sanak saudara kan yang nemenin, dan pasti disana seru sih, biar sesekali ngehirup oksigen, gak karbondioksida terus, tapi yang bikin bingung itu cara izin ke ibu, ya emang sih keluargaku dan Jeffryan itu tergolong cukup dekat, tapi kadang tetap saja aku tidak diperbolehkan sampai menginap walau banyak orang sekalipun

"Aku sih mau mau aja Jeff, tapi emang diijinin sama ibu?" Tanyaku sembari melanjutkan langkah yang tadi sempat terhenti karena ucapan Jeffryan, tetapi kepalaku menengok ke arahnya, yang kebetulan ia juga menatap ke arahku

"Aku udah ijin sama ibu, dan diizinin, tinggal kamunya, kalo kamu mau ya tinggal berangkat nanti" Jawab dia sambil jalan duluan ke depan

"Loh, yang bener Jeff?" Tanyaku lagi sembari menahan baju bagian bawah belakangnya, yang membuatnya berhenti dan menoleh ke arahku

"Iya bener, telfon aja ibu kalo gak percaya" Jawabnya sambil kembali melengos berjalan ke depan

Akupun memilih untuk menghubungi ibu, menanyakan kebenaran ucapan Jeffryan

Ibu negara❤
Memanggil

''Halo bu, Assalamualaikum'' Sapaku saat sambungan sudah tersambung

'Waalaikumsalam, kenapa Ara?" Jawab ibu, Ara itu panggilan kesayangan dari ibu dan keluarga, Jeffryan tau panggilan itu, tapi dia akan memanggilku dengan panggilan itu jika ia sedang serius, atau bisa dibilang saat marah? Ya setidaknya seperti itu
Hanya beberapa kali aku mendengarnya memanggilku dengan sebutan itu, dan saat itu juga aku langsung terdiam, tak akan berani menatapnya

''Itu bu, Jeffryan ngajak aku liburan ke desa, nginep seminggu, boleh?" Tanyaku tanpa basa basi lagi

'Oh itu, Jeffry udah bilang ibu kok, ibu bolehin, tapi kamunya jangan bandel ya, ayah ada acara penting, jadi besok harus pergi juga, dirumah sepi, mending kamu sama mereka gapapa, tapi jangan sering berduaan loh ya sama Jeffry, belom makhrom' Ucap ibu panjang lebar, membuatku terkekeh dan mengiyakan ucapannya tersebut, setelahnya menutup telfon dan menyusul Jeffryan yang saat ini duduk dibangku pinggir taman yang berada lumayan jauh dari jarakku berdiri saat ini

"Diijinin Jeff, hehe" Ucapku disertai cengiran saat sudah terduduk disamping Jeffryan, yang dibalas senyuman manis olehnya

"Ya emang mbul, kan tadi aku udah bilang, kamunya aja sih gak percaya" Katanya sembari mengusak rambutku hingga tatanannya rusak, membuatku menghentakkan kakiku dan memukul lengannya pelan, dan menggerutu sembari menata kembali rambutku, tapi malah membuatnya terkekeh dan mencubit pipiku

"Gemes deh kalo lagi ngambek begini, pacarnya siapa sih ini?" Tanyanya dengan cubitan dipipiku, membuatku kembali mencebikkan bibir

"Gak tau, aku punya ibu sama ayah" Jawabku dengan membuang muka, dan dengan tiba tiba ia memelukku dari samping, mengucapkan berkali kali kalimat gemas

"Udahan ah Jeff, pulang yuk, Aku mau nyiapin baju buat liburan besok" Pintaku saat dia mengusakkan hidungnya di pipiku, yang membuat pergerakannya terhenti

"Oke, aku bantuin ya? Yuk pulang!" Ucapnya dengan semangat, lalu menarik tanganku dan mengajakku pulang, tenang, kami berdua pergi dengan naik mobil kok, hanya saja tadi kami memutuskan untuk berjalan sebentar disekitar taman setelah sore tadi kami berwisata kuliner karena Jeffryan yang meminta.
Akhirnya kami sampai didepan mobil Jeffryan dan ia mulai melajukan mobilnya ke arah apartementku

-----
"Kamu bawa ini aja sih, bagus Sie"

"Eits bawa yang panjang ah Sie, disana ada banyak sepupuku yang cowo, bawa pendek pendek gitu, mau pamer?"

"No noo, bawa celana aja, jangan rok rok pendek! Biar pahanya aku aja yang nikmatin abis nikah, hehe, Gamau bagi bagi sama orang ya titik"

Protesan protesan dari mulut Jeffryan Adibarta memenuhi kamar apartemenku, karena saat ini kami berdua berada di kamar, dengan Jeffryan yang sibuk mengomentari pakaian yang akan aku bawa saat berlibur bersamanya lusa

"Terus aku pake apa Jeff?!" Kesalku kepadanya dengan kaki yang menghentak, habisnya kesal sama dia, aku milih baju ini, dia protes, ntah terlalu terbuka lah, jelek lah, padahal biasanya ia tak pernah protes dengan outfit yang aku kenakan, karena ya gini gini aku bisa mencocokkan outfit dan menurutku tatananku juga lumayan oke, tapi ntah kenapa, hari ini ia berinisiatif membuatku kesal seperti ini, menyebalkan.

"Hehe, bawa yang aku pilihin aja tuh" Jawabnya sambil menunjuk tumpukan pakaianku yang berada diujung ranjang yang lain, membuatku yang berada dihadapannya saat ini menghembuskan nafas kesal dan memutar bola mata jengah.

"Terus kalo kamu udah pilihin dari tadi, kenapa gak bilang aja dan malah protes mulu setiap aku milih baju Jeff?" Tanyaku kepadanya dengan senyuman paksa yang kuterbirkan dibibir, membuatnya tersenyum canggung dan menggaruk tengkuknya yang aku yakini tak gatal.

Tak repot menunggu jawabannya aku mulai meraih koperku dan mulai memasukkan semua baju yang dipilih Jeffryan ke dalam koper, tenang ia hanya memilihkan pakaian luar saja, untuk pakaian dalam tentu aku yang memilih, walau tadi ia sempat merecokiku untuk memilih pakaian dalamku juga, namun dengan cepat aku pelototi dia sampai ia diam tak berkutik lagi
Setelah semua baju sudah kupastikan masuk ke koper, aku menyimpannya di samping ranjang, masih ada waktu satu hari esok, tapi kenapa aku mengemas barangku hari ini? Itu karena desakan Jeffryan pastinya, lelaki tampan berlesung pipi itu berbicara jika esok ia akan mengajakku keluar seharian, menemaninya memilih beberapa potong baju untuk dibawanya saat liburan nanti, huhhh kenapa sih akhir akhir ini Jeffryan terkesan sangat menyebalkan?

Grep

Tiba tiba saja tubuhku ditarik ke belakang, membuatku limbung dan ambruk di dada sang penarik, siapa lagi pelakunya kalau bukan Jeffryan Adibarta?

"Maaf kalo aku nyebelin banget, ya abisnya kamu akhir akhir ini sibuk banget, aku kan kangen,p bawelnya jadi berkurang juga, gak suka" Eluhnya sembari menaruh pipi kanannya di pundak kananku, jangan lupakan tangannya yang mengalung dipinggangku posesif

"Aku cemburu sama tugas kamu deh lama lama, diperhatiin terus, akunya nggak" Lanjutnya, dengan bibir mengerucut, terlihat menggemaskan sekali pacarku ini

Oh siapa yang tidak gemas saat pacarnya cemburu dengan benda mati seperti tugas? Menggemaskan!

-B O Y F I E-

Gimana? Lanjut gak spesial partnya?

Cuma mau bilang aja kalo part ini gak nyambung sama part sebelumnya atau selanjutnya, cuma selingan aja hehe, buat jumlah partnya pun masih belom pasti ada berapa, mungkin 3 atau 4?
Liat responnya sih, kalo ada yang mau ini dilanjut ya lanjut lah, kalo nggak ada ya lanjutin part lanjutannya

Ditunggu responnya ya kawan :)

3/1/20

BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang