Plan 3: Mr DIY

1.9K 160 13
                                    

Jam menunjukkan pukul 13:05 saat kita sampai disebuah mall besar dipusat kota-- berbeda dari mall yang biasa kita kunjungi untuk berbelanja makanan pokok.
Kami datang ke mall ini untuk merealisasikan rencana Quality Time yang ketiga, berbelanja perabotan rumah tangga.
Setelah ini kami akan berbelanja, nah untuk membangun rumah tangganya mungkin akan secepatnya. hehe.

Seperti kebiasaan, Jeffryan akan menautkan jarinya dengan jariku sebelum berjalan masuk ke arah mall, sebenarnya saat ini dia sedang merajuk, karena aku mengabaikan ucapannya saat di taman tadi, merajuknya Jeffryan itu sungguh menggemaskan, jika merajuk, ia akan merengek manja seperti anak kecil yang tidak dituruti jika ingin dibelikan mainan, saat ini saja bibirnya masih mengerucut, tapi tetap saja ia menggenggan tanganku dengan erat, tidak pernah melupakan kebiasaan yang sering ia lakukan walau sedang merajukpun.

"Udah lah Jeff, bibirnya gausah manyun gitu, kamu diliatin orang tuh, banyak yang bilang pacar aku ini gemesin, ganteng dan segala macem" Ucapku yang lebih berupa sindiran kepada gadis gadis muda yang berada disekitarku, yang saat ini sedang mengagumi wajah tampan milik Jeffryan.
Jeffryan yang menyadari eksistensi orang orang yang kini tengah menatapnya akhirnya mengubah raut wajahnya menjadi datar seperti biasa, lalu menarik tanganku ke arah tempat yang memang menjadi tujuan kita datang ke mall ini.

"Kenapa gak bilang dari tadi kalo diliatin orang sih? Aku malu tau" Rajuknya sembari mempoutkan bibir sekilas dan berikutnya menarik kedua tangannya--yang sebelah tangannya masih menggenggam tanganku--untuk menutupi wajahnya, Ugh lucunya.

Aku hanya tertawa menanggapi ucapannya, kemudian menarik tanganku dari genggamannya, karena aku sedang ingin mengambil perabotan yang ingin dibeli, namun Jeffryan cepat cepat menggenggam kembali tanganku, membuatku menghela nafas

"Jeff aku tuh lagi belanja, jadi tolong lepasin tangan aku" Pintaku padanya yang dibalas gelengan

"Gak mau, nanti kamu ilang, dan kalo kamu ilang aku gak punya mimpi lagi, kan mimpi aku nikahin kamu, gimana bisa nikahin kalo kamunya ilang kan?" Gombalnya yang berhasil membuat semburat merah menyambangi pipiku, gombalan klise tapi bisa membuat jantungku meronta, jika yang berkata Jeffryan, orang yang jarang bahkan dulunya tak tahu cara menggombal, sekarang ini menjadi penggombal ulung yang bisa membuat jantung menjerit dan wajah memanas bagai terbakar, jangan lupakan semburat merahnya yang seperti menghabiskan satu kotak blush on yang biasa digunakan tante tante penggoda, oleh karena itu sikap Jeffryan yang seperti ini sangat amat berbahaya bagi Siera.

"Diajarin siapa sih ngegombal gitu? Mau sok jadi dilan?" Tanyaku setelah aku menetralkan detak jantungku yang membludak, mencoba sok tenang, walau nyatanya aku ingin berteriak didepan wajahnya kalau aku sudah tidak kuat dengan stimulasi yang dia berikan padaku saat ini, membuat seorang Siera, ambyar.

"Diajarin Jhonatan" Jujurnya dengan mata yang mengerjap, membuatku gemas sampai sampai mencubit pipinya dengan gigiku yang kurapatkan, tanda aku sedang gemas
Dia mengaduh kesakitan saat aku mengencangkan cubitanku dipipinya, membuatku terkekeh dan menarik tanganku dari pipi gembilnya itu, oh ya pipi Jeffryan akhir akhir ini semakin berisi, oleh sebab itu ia mengusulkan gym hari ini, karena badannya mulai berisi, ya tidak juga sih, badannya masih tetap bagus, tapi ia berkata kemarin bahwa berat badannya naik sampai 3 kilogram, aku saja sampai terkejut saat mendengarnya, tapi badannya memang tidak berubah, mungkin pipinya saja yang mulai gembil, tapi justru ia malah terlihat menggemaskan.

"Tapi emang bener sih, salah satu mimpiku itu nikahin kamu Sie, jadi tungguin sampe lulus dulu ya, nanti insyaallah langsung dilamar" Sambungnya dengan dibarengi senyuman manisnya dan tatapan lembut dari matanya yang berhasil menghipnotisku, kilat matanya juga seperti menunjukkan keseriusan dari ucapannya, membuatku seketika terdiam, dan dalam hati mengamini ucapan yang sarat akan keseriusan itu.

-----
Saat ini aku dan Jeffryan masih berkeliling disekitaran stand perabotan bernama Mr DIY tersebut, dengan aku yang tertawa kecil disepanjang perjalanannya, itu karena ulah menggemaskan dari Jeffryan yang saat ini terlihat di layar ponselku, aku sempat mengabadikan kelakuan Jeffryan di ponselku dalam bentuk Video.

Jadi ceritanya tadi kami iseng menghampiri perabotan untuk keluarga, dan disepanjang perjalanan itu Jeffryan menjadi sangat cerewet, berceloteh ria tentang angannya yang ingin membangun keluarga bersamaku, membuatku merona dan tersenyum malu, namun tak ayal aku juga menginginkan hal tersebut terjadi
Sampai di area yang menampilkan perabotan anak anak, kamipun memutuskan berkeliling, membuat fantasi yang dibangun Jeffryan tentang keluarga semakin menjadi.

Banyak sekali barang anak anak yang terlihat menggemaskan, dan Jeffryan yang bersemangat saat melihat barang barang tersebut sangat antusias, berkali kali ia berkata "Sie beli itu yuk buat anak kita nanti, lucu banget", yang padahal menikah saja belum, sudah main memikirkan anak, tapi itu berhasil membuatku yang berada disampingnya gemas ditambah semu merah yang menjalar di pipi.

Bagian lucunya adalah saat kami berdua melintasi tempat perabotan yang minimalis, yang memang diperuntukkan untuk mainan anak anak, saat itu aku sedang mampir melihat lihat perabotan minimalis tersebut dari depan saja, tapi Jeffryan malah masuk lebih dalam, akupun mengikutinya dari belakang, dia terlihat begitu antusias saat semakin kedalam ia semakin disambut oleh berbagai perabotan minimalis yang mungil dan menggemaskan, sampai akhirnya ia memberikan cup americanonya yang sudah kosong kepadaku

"Sie pegangin ya" Pintanya padaku, dan setelahnya ia tiba tiba saja berjongkok di depan perabotan minimalis yang ada dihadapannya, perabot minimalis itu adalah tiruan dari wastafel cuci piring yang biasa ada didapur, ia berpura pura menyalakan kerannya dan menggosok gosokkan tangannya dibawah keran, membuatku tertawa sembari merekam kelakuannya diponselku

"Kata mama kalo abis minum atau abis makan harus cuci tangan" Ucapnya diselingi cengiran dan tawa, kemudian berdiri dan menutup wajahnya, malu. Membuatku tertawa bahkan sampai kami keluar dari area tersebut

"Udah ih ketawanya, aku malu" Ucapnya sambil mengambil kedua tanganku untuk kemudian ia menutupi wajahnya dengan tanganku, menggemaskan sekali kan? Akupun tambah terkekeh karena kelakuannya barusan.

"Ngapain malu hm? aku tuh malah gemes banget loh sama kamu, big babynya Siera" Balasku dengan kekehan, dan menarik tanganku yang semula menutupi wajahnya menjadi bertengger pada kedua pipi gembilnya, mencubitnya gemas dalam detik berikutnya.
Oh lihatlah Jeffryan saat ini, dengan tangan yang berada di lenganku dan matanya yang mengerjap, ditambah telinga yang memerah membuat penampilannya menggemaskan sekali, lagi lagi aku terkekeh, membuat Jeffryan menunduk sambil bergumam

"Bisa banget sih Siera bikin gue malu kaya gini"

Oh tentunya aku tertawa puas saat mendengar gumamannya, jadi bukan hanya Jeffryan yang bisa memporak porandakan jantungku, aku juga bisa membuatnya tersipu karenaku.

"Oh iya dong, jadi kita impas kan tuan Adibarta?" Ucapku yang membuat Jeffryan mendongakkan kepalanya, dengan telinga yang semakin memerah malu.

-B O Y F I E-

Jujur aja nih ya nih chapter sebenernya mau gue bikin ada pengganggu lagi buat acara ngedatenya mas Jeffryan sama mbak Siera, mo munculin si mas Jhonatan sih tadinya, tapi gak jadi karena kebawa suasana baper dong kawan (╥_╥) jadilah chaper ini berakhir dengan mulus, ya gapapa biarin mereka seneng dihari Quality Time mereka, kan kasian kalo gagal mulu ngedatenya gitukan, ntar malah gue bikin alurnya jadi putus, kalo mereka putus abis udah nih cerita tamat 😂

BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang