Ponakan

1.6K 170 6
                                    

Kemarin malam Jeffryan menghubungiku, mengatakan bahwa ia disuruh untuk menjadi pengasuh dadakan oleh kakak sepupunya.

Sebenarnya ia sempat melayangkan protes dan berdalih ia ada kelas dipagi hari, namun naasnya alasannya tidak digubris oleh kakak sepupunya itu, dan malah memberi saran seperti "Bawa aja ke kampus, belajar sambil ngurus bayi seru juga kayanya Jeff", saran yang bagus, namun tidak bagi Jeffryan tentunya.

Sudah kesal, makin kesal saja Jeffryan itu, selain memang benar kalau ia hari ini ada kelas pagi, alasan kakak sepupunya menitipkan balita mungil itu ke Jeffryan adalah karena ingin honeymoon kedua, oh jangan tanya reaksi Jeffryan seperti apa, ia mengomel sepanjang sambungan telpon kami, mengatakan betapa merepotkannya kakak sepupunya itu, namun sayangnya kakak sepupunya itu tidak memberikan kesempatan Jeffryan untuk menolak, karena ia sudah diancam duluan, ia tak memberitahuku ancaman apa yang dilayangkan kakaknya sampai ia menurut tak membantah, tapi yang jelas ia benar benar malang.

Sebenarnya ia suka suka saja dengan ponakannya itu, dia berkata bahwa balita berjenis kelamin laki laki bernama Yeksa itu sangat imut, lucu dan menggemaskan, walaupun sedikit susah diatur tapi jika bersama Jeffryan, balita mungil itu sangat penurut, padahal bersama mamanya sendiri ia sering rewel, memang ya pesona Jeffryan itu sebegitu besarnya, bahkan bayi saja terpikat.

Dan kemarin malam saat bertelponan itu pula, ia merengek kepadaku, meminta bantuan untuk mengasuh bayi mungil itu saat ia ada kelas, dan aku jelas menolak permintaannya karena akupun ada kelas dijam yang sama dengan Jeffryan, aku sempat mendengarnya menghela nafas frustasi disebrang telpon, namun langsung kutenangkan dengan kalimat yang mengatakan bahwa akan membantunya mencari orang terpercaya untuk mengasuh bayi mungil tersebut, ya setidaknya Jeffryan kembali tenang setelah mendengar ucapanku itu.

Setelah sambungan kami mati, aku mengecek grup angkatanku yang selalu ramai membicarakan banyak hal, dan topik yang dibahas kemarin malam adalah tentang dosen yang mengajar dikelasku hari ini  berhalangan hadir, tentunya aku langsung menyampaikan fakta itu kepada Jeffryan, awalnya ia bingung kenapa aku memberi tahu jadwalku hari ini kosong, namun setelah aku menjelaskan maksudku, ia akhirnya faham dan menjadi sangat antusias

Ya, aku memutuskan untuk membantunya mengurus bayi mungil itu selagi Jeffryan berada dikampus.

Karena aku pribadi suka sekali anak kecil, jadi kurasa tak ada salahnya kan?

-----
Pagi ini, pukul 6:30, aku baru sampai di dalam apartement Jeffryan, dan aku sedikit menyesal karena ini masih terlalu pagi, namun aku tetap melangkahkan kaki menuju kamar pemilik apartement ini, berniat melihat kondisi Jeffryan dan Yeksa yang katanya dititipkan saat subuh tadi oleh ibunya

Dan pemandangan pertama yang kulihat saat membuka pintu kamar Jeffryan adalah sosok pemilik kamar yang sedang tertidur dengan disebelahnya terdapat bayi mungil yang sedang mengerjap lucu--sepertinya baru bangun, namun hebatnya ia tidak rewel maupun menangis, sehabis mengerjap bayi lucu itu menoleh ke arah Jeffryan dan menyentuh lengan Jeffryan dengan tangan mungilnya, namun hanya sentuhan, tak melakukan pergerakan yang berarti.

Oh sungguh pemandangan pagi hari yang menyejukkan.

Akupun memilih melangkah masuk ke dalam kamar apartement Jeffryan yang sebelumnya pernah kumasuki sekali saat aku berganti pakaian--saat itu aku kehujanan dan Jeffryan meminjamkan pakaiannya untuk kupakai--

Aku melangkah mendekati bayi mungil tersebut, membuat atensinya beralih menatapku, matanya mengerjap menatapku, kemudian melakukan gerakan seperti meminta digendong.

"Mau gendong?" Tanyaku yang lebih seperti bisikan, karena takut Jeffryan bangun, namun saat kulirik, ia masih setia terlelap dan hanyut dalam alam mimpinya, sepertinya lelaki tampan itu benar benar kelelahan.

BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang